xxiii
Penelitian dilakukan di BagianSMF Neurologi FK UdayanaRSUP Sanglah, Denpasar pada bulan Juli - Desember 2015. Pemeriksaan kadar
25-hydroxyvitamin D
dilakukan di Laboratorium Patologi Klinik RSUP Sanglah Denpasar dan pencitraan dilakukan di Instalasi
Radiologi RSUP Sanglah Denpasar.
4.3 Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini berada dalam ruang lingkup ilmu penyakit saraf khususnya divisi neurovaskular.
4.4 Penentuan Sumber Data
4.4.1 Populasi target
Populasi target adalah semua penderita stroke iskemik akut
4.4.2 Populasi terjangkau
Populasi terjangkau adalah penderita stroke iskemik akut yang menjalani perawatan pada bangsal perawatan penyakit saraf di BagianSMF Neurologi FK UdayanaRSUP Sanglah.
4.4.3 Sampling frame
Sampel diambil dari semua penderita stroke iskemik akut yang menjalani perawatan pada bangsal penyakit saraf di BagianSMF Neurologi FK UdayanaRSUP Sanglah yang
memenuhi kriteria inklusi dan eksklusi.
4.4.4 Kriteria subjek
1 Kriteria Inklusi:
1 Penderita stroke iskemik akut, 2 Usia penderita lebih dari 30 tahun,
3 Penderita yang menyetujui untuk ikut penelitian setelah diberikan penjelasan. 2
Kriteria Ekslusi: 1 Penderita stroke iskemik yang tidak dikonfirmasi dengan pemeriksaan CT
sken otak, stroke iskemik bukan serangan yang pertama baik dari anamnesis ataupun data penunjang yang menunjukkan adanya
silent infarct
pada CT sken, dan stroke perdarahan. 2 Penderita hematoma karena trauma kepala, tumor otak, infeksi otak dan
penderita stroke yang menjalani operasi bedah saraf atau tindakan pembedahan lainnya.
xxiv
3 Penderita stroke yang mengalami sakit organ yang lainnya. 4 Penderita mengalami gangguan sistem imunitas tubuh seperti SLE, AIDS dan
penggunaan obat antiinflamasi.
4.4.5 Besar Sampel
Besar sampel yang dibutuhkan dihitung menurut rumus untuk jenis penelitian analitik dengan skala pengukuran komparatif dengan variabel kategorikal tidak berpasangan Colton,
1974, cit. Dahlan, 2009.
Keterangan: n
: besar sampel
Zα :
deviat baku alfa α= 5, Zα = 1,96 Zβ
: deviat baku beta β=10, Zβ = 1,28
P :
proporsi total = P1+ P2 2 Q
: 1
– P P1
: proporsi pada kelompok yang nilainya merupakan judgement peneliti.
Q1 :
1 – P1
P2 :
proporsi pada kelompok yang sudah diketahui nilainya Q2
: 1
– P2 P1
– P2: beda proporsi minimal yang dianggap bermakna
Berdasarkan kondisi di BagianSMF Neurologi FK UdayanaRSUP Sanglah, Denpasar dapat diketahui nilai P1 adalah 0,2 dan P2 adalah 0,14.
Dengan demikian: N1=N2 = 19,8 ≈ 20 Berdasarkan rumus di atas, didapatkan sampel minimal tiap kelompok sebanyak 20
orang. Sehingga jumlah sampel keseluruhan menjadi 40 orang.
4.4.6 Teknik pengambilan sampel