38
rongga sel tumbuhan, sehingga senyawa yang terkandung di dalamnya dapat ditarik keluar oleh pelarut. Pengadukan dapat menimbulkan sirkulasi pelarut
sehingga ekstraksi dapat berlangsung optimal Ristiningsih, 2009. Hasil maserasi disaring menggunakan kain flanel dan didapatkan filtrat yang berwarna coklat
kehitaman. Filtrat dipekatkan menggunakan vacuum rotary evaporator dengan suhu 55ºC dan kecepatan putar 5rpm. Proses pengentalan dilanjutkan dengan
menggunakan waterbath sehingga didapatkan ekstrak kental sejumlah 24,86 gram.
C. Pengambilan Apusan Plak Gigi dan Pembiakan
Spesimen plak gigi diambil dari plak gigi dua pasien di Medical Center UNS dengan bantuan dokter gigi. Pengambilan sampel dilakukan secara aseptis.
Masing-masing pasien diambil plak giginya pada bagian atas sebelah kanan dan kiri. Plak yang diambil adalah plak supragingival yakni plak yang terdapat di atas
atau tepi gusi. Plak pada posisi tersebut mudah terlihat sehingga memudahkan proses pengambilannya. Plak gigi yang telah diambil selanjutnya dilarutkan dalam
garam fisiologis NaCl 0,9 untukmengaktifkan refresh kembalisel-sel bakteri hasil apusan, melarutkan komponen plak gigi sehingga memudahkan
pengapusannya ke media NA sebagai media biakan .
Biakan apusan diinkubasi pada suhu 37ºC selama 24jam.
commit to user
39
D. Isolasi dan Pengecatan Gram Bakteri Plak Gigi
Dari total pertumbuhan biakan apusan plak gigi, dipilih 7 koloni yang berbeda kemudian dipisahkan dan ditanam di media NA. Pemilihan koloni
didasarkan pada perbedaan bentuk dan warna koloni. Biakan koloni dibuat stok dalam media agar miring untuk dilakukan pengecatan gram. Koloni bakteri
apusan plak gigi dan hasil pengecatan gram dapat dilihat di Gambar 4 dan Gambar 5 serta Tabel V.
Gambar 8. Koloni bakteri dari apusan plak gigi
commit to user
40
Tabel V. Hasil Pengecatan Gram dan Pengamatan Morfologi7 Koloni Bakteri dari Apusan Plak Gigi
Tabung Hasil Pengecatan
Jenis Bakteri Media Isolasi
Tahap II Bentuk Sel
Susunan Sel Sifat
Gram A
Coccus Bulat
Bergerombol Positif
Staphylococcus sp. Agar Darah
Berderet Streptococcus sp.
B Coccus
Bulat Bergerombol
Positif Staphylococcus sp.
Agar Darah Berderet
Streptococcus sp. C
Coccus Bulat
Bergerombol Positif
Staphylococcus sp. Agar Darah
Berderet Streptococcus sp.
D Coccus
Bulat Bergerombol
Positif Staphylococcus sp.
Agar Darah Berderet
Streptococcus sp. E
Coccus Bulat
Berderet Positif
Streptococcus sp. -
F Coccus
Bulat Berderet
Positif Streptococcus sp.
Nutrient Agar NA
Bacillus Batang
Berderet Bacillus sp.
G Coccus
Bulat Berderet
Positif Streptococcus sp.
-
a. Tabung B b. Tabung E
c. Tabung F Gambar 9. Hasil Pengecatan Gram dan Pengamatan Morfologi Koloni
Bakteri dari Apusan Plak Gigi
commit to user
41
Proses pengecatan gram menggunakan 4 macam cat. Cat A yang terdiri dari kristal violet, alkohol dan amonium oksalat berfungsi sebagai pewarna
primer. Cat B yang terdiri dari iodium, kalium iodida berfungsi sebagai penguat warna. Cat C yang terdiri dari aseton dan alkohol 90 berfungsi sebagai peluntur
dan pembeda. Cat D yang terdiri dari safranin, alkohol dan akuades berfungsi sebagai pewarna kontras. Hasil pengecatan gram menunjukkan bahwa terdapat
tiga bakteri yang semuanya bersifat Gram positif dengan parameter sel berwarna ungu Pelczar Chan,1988. Bakteri Gram positif dapat berwarna ungu karena
memiliki dinding sel yang lebih tebal dengan kandungan lemak lebih sedikit dan peptidoglikan yang lebih banyak dibandingkan dengan bakteri Gram negatif. Pada
pemberian alkohol, dinding sel bakteri mengalami dehidrasi sehingga ukuran pori- pori dan permeabilitas dinding sel berkurang dan warna ungu primer tidak luntur
dan sel tetap berwarna ungu Tarigan, 1988. Dari hasil pengamatan morfologi,dalam satu stok biakan terdapat dua jenis
koloni bakteri sehingga dilakukan isolasi untuk mendapatkan koloni tunggal. Isolasi bakteri menggunakan media agar darah dan media Nutrient Agar. Media
agar darah merupakan media diferensial untuk membiakkan Streptococcus sp. karena Streptococcus mempunyai sifat khas yaitu mampu menghemolisis darah
sedangkan Staphylococcus tidak dapat menghemolisis darah. Adanya aktivitas hemolisis darah ditunjukkan dengan munculnya zona bening di sekitar
pertumbuhan Streptococcus sp. Jawetz et al,2005. Media Nutrient Agar digunakan untuk memisahkan Bacillus dengan Streptococcus. Pada media NA,
Bacillus mempunyai ciri koloni yang khas, umumnya berwarna krem keputihan perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
42
atau krem kekuningan, pinggiran yang rata dapat menjadi bergelombang atau tidak beraturan ketika umur sel bertambah. Koloni muda dapat berbentuk bulat,
atau tidak beraturan dengan permukaan licin pada koloni umur 24-48 jam,tetapi menjadi kering, berpati starchy dan berkerut pada usia koloni yang lebih tua
Jamilah, 2011. Kemudian untuk memastikan bentuk dan susunan sel serta sifat Gram ketiga bakteri dilakukan pengecatan Gram kembali. Hasil pengecatan Gram
dan pengamatan morfologi dapat dilihat pada Gambar 7.
Tabel VI. Hasil Pengamatan Koloni Bakteri Hasil Pemisahan pada Media Agar
No. Bakteri
Bentuk Koloni
Tepi Koloni Warna
Koloni Media
Biakan Keterangan
1. Bacillus sp.
Bulat Bergelombang
Krem keputihan
Nutrient Agar
-
2. Staphylococcus
sp. Bulat
Rata Krem
keputihan Agar
Darah Tidak
menghemo- lisa darah
3. Streptococcus
sp. Bulat
Rata Putih
kekuningan Agar
Darah Menghemo-
lisa darah
commit to user
43
Gambar 10. Koloni dari ketiga Bakteri Uji
a Bacillus sp. b Staphylococcus sp.
c Streptococcus sp.
Gambar 11. Hasil Pengecatan Gram Bakteri Hasil Isolasi Bakteri Uji
commit to user
44
E. Uji Aktivitas Antibakteri