10
materi organik dan anorganik yang berasal dari saliva, produk-produk bakteri dan sisa makanan. Klaus et al, 1985 dalam Hatta, 2011 melaporkan klasifikasi
mikroorganisme yang terdapat pada plak gigi yang dapat dilihat pada tabel I.
Tabel I. Klasifikasi Mikroorganisme pada Plak Gigi
BENTUK GRAM + POSITIF
GRAM - NEGATIF Anaerob
Fakultatif Anaerob
Anaerob Fakultatif Anaerob
Coccus bulat
Streptococcus S. Mutan
S. Mitis Staphylococcus
Micrococcus Streptococcus
S. Intermedius Peptostreptococcus
Peptococcus Nesseria
Branhamella Veilonnella
Acidaminococcus
Bacillus batang
Actinomyces A. nauslundii
A. viscosus Bacterionema
Rothia Lactobacillus
Actinomyces A. israelli
Arachina Eubacterium
Bifidobacterium Propionibacterium
Clostridium Actinobacilus
Capnocytophaga C. gingivalis
C. ochracea C. sputigena
Eikenella E. corrodens
Campylobacter Haemophilus
Bacteroides B. gingivalis
B. melaninogenicus B ss.intermedius
B ss.melaninogenicus Fusobacterium
F. naviforme F. nucleatum
Spirochaeta
Treponema T. denticola
T. macrodentium T.oralis
3. Kontrol Plak
Kontrol plak gigi adalah pengangkatan plak gigi dan pencegahan akumulasi plak pada gigi dan yang berbatasan dengan permukaan gusi.
Metode pengontrolan plak gigi dikatakan efektif apabila : semua plak gigi terangkat, jumlah plak gigi bekurang sampai di bawah batas ancaman
terjadinya penyakit akibat plak gigi dan patogenesitas plak gigi hilang. Ada
dua cara untuk mengontrol plak gigi yaitu secara mekanis dan kimiawi. Cara mekanis dilakukan dengan cara menyikat gigi dan penggunaan benang gigi
dental floss sedangkan cara kimiawi dilakukan dengan cara mengontrol plak perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
11
dengan menggunakan
bahan-bahan kimia
yang pada
umumnya dikombinasikan dalam bentuk sediaan pasta gigi dan obat kumur Addy,
1986, Haake et al, 2002.
Agen kimiawi untuk kontrol plak antara lain :
1. Antibiotics
2. Enzymes
3. Bisbiguanides
4. Quaterary ammonium compounds
5. Natural compounds
6. Fluorides
7. Metal ions
8. Oxygenating agents
9.
Other antiseptics Addy.1986
4. Bakteri
Bakteri adalah mikroorganisme uniseluler yang tidak memiliki klorofil, sel bakteri mirip dengan sel tumbuhan atau hewan terdiri atas
sitoplasma dan dinding sel. Bakteri berkembang biak dengan cara pembelahan diri, dan hanya dapat dilihat dengan mikroskop Dwijoseputro,
1994. Bakteri dapat diklasifikasikan berdasarkan morfologi, biokimia dan perwarnaan Gram bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif.
commit to user
12
Berdasarkan morfologi, yaitu bentuk, ukuran dan susunan sel, bakteri dibagi dalam tiga bentuk utama, yaitu : bulatcoccus, batangbacillus dan
spiral. a.
Coccus bulat 1
Monococcus : bakteri yang hanya berbentuk satu bulat tunggal.
2 Diplococcus
: bakteri berbentuk bulat yang berpasangan. 3
Streptococcus : bakteri berbentuk bulat yang tersusun seperti
rantai. 4
Staphylococcus : bakteri berbentuk bulat yang bergerombol tak
teratur seperti untaian buah anggur. b.
Bacillus batang 1
Basil tunggal : bakteri yang hanya berbentuk satu batang tunggal. 2
Diplobacillus : bakteri berbentuk batang yang berpasangan. 3
Streptobacillus : bakteri berbentuk batang yang tersusun memanjang membentuk rantai.
c. Spiral
1 Vibrio
: berbentuk batang bengkok atau koma. 2
Spirillum : berbentuk spiral kasar. Sel tubuhnya umumnya kaku. 3
Spirochaeta : berbentuk spiral yang bersifat lentur. Anonim 1993, Irianto, 2002.
Berdasarkan pewarnaan Gram, bakteri dibedakan menjadi bakteri Gram positif dan bakteri Gram negatif. Perbedaan bakteri Gram positif dan bakteri
Gram negatif dapat dilihat pada tabel III. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
13
Tabel III. Perbedaan Bakteri Gram Negatif dan Bakteri Gram Positif Anonim,1993 Irianto, 2002
Sifat Gram positif
Gram negatif Dinding sel :
- Lapisan peptidoglikan
- Kadar lipid
Lebih tebal Lebih tipis
1 – 4
11 – 22
Toksin yang dibentuk Eksotoksin
endotoksin Sifat tahan asam
Ada yang tahan asam Tidak ada yang tahan
asam Sensitifitas terhadap
antibiotik Sensitif terhadap
penisilin Sensitif terhadap
streptomisin Sensitifitas terhadap
senyawa alkali Resisten terhadap
senyawa alkali Sensitif terhadap alkali
Kelarutannya oleh 1 KOH
Tidak larut oleh 1 KOH
Larut oleh 1 KOH Sedangkan berdasarkan teori dasar Anonim, 1993 perbedaan bakteri
Gram positif dengan Gram negatif adalah sebagai berikut : a.
Teori Salton Teori ini berdasarkan kadar lipid yang tinggi 20 di dalam dinding
sel bakteri negatif Gam. Zat lipid ini larut selama pencucian dengan alkohol. Pori
–pori pada dinding sel membesar, sehingga zat warna yang sudah diserap mudah dilepaskan dan bakteri menjadi tidak berwarna.
Bakteri positif Gram mengalami denaturasi protein pada dinding selnya oleh pencucian dengan alkohol. Protein menjadi keras dan beku, por-pori
mengecil sehingga kompleks ungu kristal iodium dipertahankan dan sel bakteri tetap berwarna ungu. Bila dinding sel dilarutkan dengan lisosim
maka terbentuklah protoplasma. Sel melepaskan kompleks ungu kristal iodium setelah dicuci dengan alkohol. Jadi dinding sel menahan keluarnya
zat warna ungu. perpustakaan.uns.ac.id
commit to user
14
b. Permeabilitas dinding sel
Teori ini berdasarkan tebal tipisnya lapisan peptidoglikan dalam dinding sel. Bakteri gram positif mempunyai susunan sel dinding yang
kompak dengan lapisan peptidoglikan yang terdiri dari 30 lapisan. Permeabilitas kurang dan komplek ungu kristal iodium tidak dapat keluar.
Bakteri gram negatif mempunyai lapisan peptidoglikan yang tipis, hanya 1-2 lapisan dan susunan dinding sel tidak kompak. Permeabilitas dinding
sel lebih besar, sehingga masih memungkinkan terlepasnya komplek ungu kristal iodium.
5. Ekstraksi