commit to user 16
halus pada permukaan kertas adalah berhubungan dengan sifat-sifat yang disenangi. Sebaliknya rasa hambar, terlalu asin dan liat pada daging berkaitan
dengan sifat-sifat yang tidak disukai Soekarto, 1985. Waktu pengujian sebaiknya dilakukan pada saat calon-calon panelis
tersebut dalam kondisi tidak lapar dan tidak kenyang, karena dalam kondisi demikian calon-calon tersebut kepekaannya terhadap sifat inderawi menurun.
Jumlah penilai untuk uji kesukaan sekurang-kurangnya adalah 30 orang. Makin banyak penilainnya, makin cermat pula hasil penilainnya Utami, 1999.
Uji scoring atau uji skor berfungsi untuk menilai suatu sifat organoleptik yang spesifik, selain itu uji scoring dapat juga digunakan untuk
menilai sifat hedoni atau sifat mutu hedonic. Pada uji scoring diberikan penilaian terhadap mutu sensorik dalam suatu jenjang mutu. Tujuan uji ii
adalaah pemberian suatu nilai atau scor tertentu terhadap suatu karakteristik mutu. Pemberian skor dapat dikaitkan dengan skala hedonic yang jumlah
skalanya tergantung pada tingkat kelas yang dikehendaki Rahayu, 2001.
F. Analsis Ekonomi
Analisis ekonomi bertujuan mengetahui apakah usaha yang dijalankan dapat memberikan keuntungan atau tidak. Analisis finansial menitik beratkan
kepada aspek keuangan berupa lalu lintas uang
ca sh flow
yang terjadi selama usaha dijalankan. Analisis ekonomi yang dilakukan meliputi perhitungan
biaya produksi, harga pokok penjualan, harga penjualan, perkiraan pendapatan rugi atau laba, serta kriteria kelayakan usaha. Kegiatan untuk menilai sejauh
mana manfaat yang dapat diperoleh dalam melaksanakan suatu usaha disebut dengan studi kelayakan bisnis. Pengertian layak dalam penilaian ini adalah
kemungkinan dari usaha yang akan dilaksanakan memberikan manfaat
benefit
baik dalam arti
financia l benefit
maupun dalam arti
socia l benefit
. Proyek yang dinilai dari segi
financia l benefit
pada umumnya proyek yang dilaksanakan oleh pengusaha secara individu yang menanamkan modalnya
langsung dalam proyek Ibrahim, 1998.
commit to user 17
1. Biaya Produksi Menurut Astawan 1999 biaya produksi merupakan biaya yang
dikeluarkan selama usaha dijalankan, yang dibedakan atas biaya tetap dan biaya tidak tetap.
a Biaya Tetap
Fixed Cost
Biaya tetap adalah biaya yang tetap dikeluarkan meskipun perusahaan tidak melakukan proses produksi. Biaya tetap terdiri atas biaya usaha,
amortisasi, biaya penyusutan alat, pajak usaha dan dana sosial. b
Biaya Tidak TetapVariabel
Va ria bel Cost
Biaya tidak tetap adalah biaya produksi yang dikeluarkan pada saat alat dan mesin beroperasi. Besarnya biaya ini tergantung pada jumlah
jam kerja dan jumlah produk yang dihasilkan. Perhitungan biaya tidak tetap dilakukan terhadap biaya bahan baku, bahan penunjang, dan
upah pekerja 2. Analisis Rugi Laba
Analisis laba rugi adalah suatu analisa keuangan yang meringkas penerimaan dan pengeluaran suatu perusahaan selama periode akutansi.
Jadi merupakan suatu analisis yang menunjukan hasil-hasil operasi perusahaan selain periode tersebut. Pendapatan, netto atau laba adalah apa
yang tersisa setelah dikurangkan dengan pengurangan-pengurangan yang timbul didalam memproduksi barang dan jasa atau dari penerimaan yang
diperoleh dengan penerimaan menjual barang dan jasa tersebut. Dengan kata lain, laba = penerimaan - pengeluaran Astawan, 1999.
3. Kriteria Kelayakan Usaha Kriteria kelayakan investasi yang digunakan adalah
brea k event point
BEP,
Return On Investment
ROI,
net benefit cost
Net BC, dan
pa y ba ck period
PBP. a.
Brea k event point
BEP Break even point adalah titik pulang pokok dimana total revenue
= total cost. Dilihat dari jangka waktu pelaksanaan sebuah proyek terjadinya titik pulang pokok atau TR=TC tergantung lama arus
commit to user 18
penerimaan sebuah proyek dapat menutupi segala biaya operasi dan pemeliharaan beserta biaya modal lainnya Ibrahim,1998.
Perhitungan rumus Q
BEP
digunakan untuk menentukan jumlah produksi minimum agar tercapai BEP adalah sebagai berikut:
Q
BEP
unit =
÷÷ ø
ö çç
è æ
- bln
Kapasitas Tetap
Tidak Biaya
jual Harga
Tetap Biaya
Perhitungan rumus P
BEP
digunakan untuk menentukan harga jual minimum agar tercapai BEP adalah sebagai berikut:
P
BEP
=
unit per
Teta p Tida k
Bia ya Cost
Fix Tota l
+ kapasitas
b.
Return On Investment
ROI
Return On Investment
ROI adalah perbandingan antara besarnya laba per tahun dengan besarnya modal, yang dinyatakan
prosen per tahun. x100
Produksi Biaya
Total laba
ROI = ROI dapat dihitung berdasarkan laba kotor yaitu selisih antara
hasil penjualan dengan biaya produksi keseluruhan belum dikurangi pajak pendapatan atau berdasarkan laba bersih yaitu laba dikurangi
pajak pendapatan. Demikian juga dengan besarnya modal dapat dinyatakan sebagai modal tetap atau modal keseluruhan modal tetap +
modal kerja Sutanto, 1994. c.
Net Benefit Cost
Net BC
Benefit Cost Ratio
BCR adalah nilai perbandingan antara pendapatan dan biaya. Jika nilai BC lebih besar dari 1 maka
perusahaan memenuhi salah satu kriteria untuk dikatakan layak. Jika nilai BC lebih kecil dari 1 maka perusahaan tidak layak berdiri rugi.
Jika nilai BC = 1 maka perusahaan berada dalam keadaan impas Astawan, 2006.
commit to user 19
BC Ratio produksi
Biaya Keuntungan
= d.
Pa y Ba ck Periode
PBP
Pa y Ba ck Periode
merupakan jangka waktu yang dibutuhkan untuk pengembalian modal yang ditanam pada proyek. Nilai tersebut
dapat berupa prosentase maupun waktu baik tahun maupun bulan.
Pa y Ba ck Periode
tersebut harus lebih dari nilai ekonomis proyek. Untuk industri pertanian diharapkan nilai tersebut lebih kecil 10 tahun
atau sedapat mungkin kurang dari lima tahun. Rumus penentuannya adalah sebagai berikut :
Ab I
Periode Back
Pay =
Dimana I
: Jumlah modal Ab
: Penerimaan bersih per tahun Sutanto, 1994.
e. IRR
IRR merupakan suatu tingkat bunga yang menggambarkan bahwa antara benefit penerimaan yang telah dipresent valuekan dan
cost pengeluaran yang telah dipresent valuekan sama dengan nol. IRR =
1 2
2 1
1 1
DF DF
x NPV
NPV NPV
DF
- úû
ù êë
é -
-
commit to user 20
BAB III METODE PELAKSANAAN