Bahan Pembuat Kerupuk. TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 8 dikeringkan. Jenis - jenis kerupuk antara lain kerupuk udang, kerupuk ikan, kerupuk aci, kemplang, kerupuk bawang putih, kerupuk bawang, kerupuk kulit, kerupuk mlarat, kerupuk gendar, kerupuk sanjai, rengginang, rempeyek dan rambak Anonim c , 2011. Syarat mutu dan keamanan produk dari kerupuk dengan menggunakan SNI 2713.1:2009 kerupuk ikan dapat dilihat pada Tabel 2.2. Tabel 2.2. Persyaratan Mutu dan Keamanan Pangan Kerupuk Ikan Jenis Uji Satuan Persyaratan Uji Sensori Angka 1-9 Minimal 7 Cemaran mikroba - ALT - Escherichia coli Kolonig APMg Maksimal 5,0 x10 4 3 Kimia - Kadar air - Abu tak larut dalam asam - Protein fraksi massa fraksi massa fraksi massa Maksimal 12 Maksimal 0,2 Minimal 5 Sumber : SNI 2713.1:2009.

C. Bahan Pembuat Kerupuk.

1. Tepung tapioka Tepung tapioka merupakan hasil ekstraksi pati ubi kayu Ma nihot utilisima yang telah mengalami proses pencucian dan dilanjutkan dengan pengeringan dan penggilingan. Tepung tapioka digunakan sebagai bahan pembuatan kerupuk karena harga yang relatif murah Suhardi dkk, 2006. Penambahan tepung tapioka pada industri pangan berfungsi memperbaiki tekstur misalnya industri roti. Tepung tapioka memiliki bentuk granula yang unik, hal ini merupakan sifat khas yang membedakan tepung tapioka dengan yang lain Winarno, 1992. Tepung tapioka banyak digunakan sebagai bahan baku dalam pembuatan berbagai jenis kerupuk, seperti kerupuk udang dan kerupuk ikan. Alasan penggunaan tepung tapioka sebagai bahan baku selain harganya murah dan mudah didapat, tepung tapioka juga mempunyai daya ikat yang tinggi dan mempunyai struktur yang kuat Widowati, 1987. commit to user 9 Pati mempunyai dua komponen utama, yaitu amilosa fraksi terlarut dan amilopektin fraksi tidak terlarut. Menurut Tahir 1985, amilopektin merupakan salah satu komponen pati yang dapat mempengaruhi daya kembang kerupuk. Kandungan amilopektin yang lebih tinggi akan memberikan kecenderungan pengembangan kerupuk yang lebih besar dibanding dengan kandungan amilosa tinggi. Dalam proses pembuatan kerupuk dinyatakan berhasil adalah apabila kerupuk ketika digoreng dapat mengembang dengan baik. Kandungan Kimia Tepung Tapioka dapat dilihat pada Tabel 2.3. Tabel 2.3. Kandungan Kimia Tepung Tapioka Parameter Komposisi Kadar Air 12,00 Kadar Lemak 0,30 Kadar Abu 0,30 Kadar Protein 0,50 Karbohidrat 86,90 Sumber: Departemen Kesehatan RI 1992. Dilihat dari nilai gizinya, tapioka merupakan sumber karbohidrat dan energi yang sangat baik. Di lain pihak, tapioka mengandung sangat sedikit protein dan lemak. Kandungan gizi tapioka per 100 gram dapat di lihat pada Tabel 2.4. Tabel 2.4. Komposisi zat gizi per 100 g Tapioka No Kandungan gizi Satuan 1 Energi 358 kkal 2 Protein 0,19 g 3 Lemak total 0,02 g 4 Karbohidrat 88,69 g 5 Serat pangan 0,9 g 6 Kalsium mg 20 mg 7 Besi 1,58 mg 8 Magnesium 1 mg 9 Fosfor 7 mg 10 Kalium 11 mg 11 Natrium 1 mg 12 Seng 0,12 mg 13 Tembaga 0,02 mg 14 Mangan 0,11 mg 15 Selenium 0,8 mg 16 Asam folat 4 µg Sumber: Widowati 1987. commit to user 10 Kualitas tapioka sangat ditentukan oleh beberapa faktor, yaitu: a. Warna tepung; tepung tapioca yang baik berwarna putih. b. Kandungan air; tepung harus dijemur hingga kering sehingga kandungan air rendah. c. Banyaknya serat dan kotoran; usahakan agar banyaknya serat dan kayu yang digunakan harus yang umurnya kurang dari 1 tahun karena serat dan zat kayunya masih sedikit dan zat patinya masih banyak. d. Tingkat kekentalan; usahakan daya rekat tapioka tetap tinggi. Untuk ini hindari penggunaan air yang berlebih dalam proses produksi Radiyati, 1990. 2. Tepung Terigu Tepung terigu adalah tepung yang berasal dari gandum dan digunakan sebagai bahan pembuatan makanan Anonim e , 2011. Tepung terigu merupakan bahan tambahan dalam pembuatan kerupuk. Presentase tepung terigu yang digunakan adalah 10 dari berat total bahan yang digunakan. Tepung terigu ini ditambahkan dalam pembuatan kerupuk yang bertujuan supaya kerupuk tidak lengket Cahyo, 2006. Protein dalam gandum yang berupa gliadin dan glutenin membantu proses pengikatan air dalam adonan kerupuk. Dengan demikian penambahan tepung gandum dalam pembuatan kerupuk akan meningkatkan kadar air adonan, sehingga akan mempengaruhi proses glatinisasi dan lama pemasakan adonan Indraswari, 2003. Di pasaran banyak beredar jenis tepung terigu yang masing-masing memiliki karakteristik dan fungsi berlainan. Jenis tepung terigu yaitu: a. Ha rd Whea t Terigu Protein Tinggi. Tepung ini diperoleh dari gandum keras hard wheat. Kandungan proteinnya 11-13, sifatnya mudah dicampur, difermentasikan, daya serap airnya tinggi, elastis dan mudah digiling. b. Medium Whea t Terigu Protein Sedang. Jenis terigu medium wheat mengandung 10-11. Dibuat dari campuran tepung terigu hard wheat dan soft wheat sehingga karakteristiknya diantara kedua jenis tepung tersebut. commit to user 11 c. Soft Whea t Terigu Protein Rendah. Tepung ini dibuat dari gandum lunak dengan kandungan protein gluten 8-9. Sifatnya, memiliki daya serap air yang rendah sehingga akan menghasilkan adonan yang sukar diuleni, tidak elastis, lengket dan daya pengembangannya rendah. d. Self Ra ising Flour Jenis tepung terigu yang sudah ditambahkan bahan pengembang dan garam. Penambahan ini menjadikan sifat tepung lebih stabil dan tidak perlu menambahkan pengembang lagi ke dalam adonan. e. Enriched Flour Adalah tepung terigu yang disubstitusi dengan beragam vitamin atau mineral dengan tujuan memperbaiki nilai gizi terkandung. Biasanya harganya relatif lebih mahal. f. Whole Mea l Flour Tepung ini biasanya dibuat dari biji gandum utuh termasuk dedak dan lembaganya sehingga warna tepung lebih gelapcream. Secara umum komposisi kimia yang terkandung dalam tepung terigu dapat dilihat pada Tabel 2.6. Tabel 2.5. Komposisi Kimia Dalam Tepung Terigu Zat gizi Kadar Energi 330 kal Protein 11 g Lemak 2 g Karbohidrat 72,4 g Zat kapur Ca 15 mg Phosporus P 130 mg Zat besi Fe 2 mg Vitamin A - Thiamin B1 170 mg Vitamin C - Sumber : Food Composition Tables, FAO 1949 dalam Sediaoetama, 1989. 3. Bawang putih Bawang putih termasuk tanaman rempah yang bernilai ekonomi tinggi karena memiliki beragam kegunaan. Manfaat utama bawang putih commit to user 12 adalah sebagai bumbu penyedap makanan yang membuat masakan menjadi beraroma dan mengundang selera. Meskipun kebutuhan untuk bumbu masak hanya sedikit, namun tanpa kehadirannya masakan akan terasa hambar Palungkun, 2000. Bawang putih merupakan salah satu komoditi pertanian yang banyak dibutuhkan penduduk di dunia, terutama dimanfaatkan sebagai bahan penambah penyedap beberapa jenis makanan. Sekarang banyak yang memanfaatkan bawang putih dalam bentuk olahan. Umbi bawang putih mengandung sejenis minyak atsiri methyl-allyl disulfida yang berbau menyengat Santoso, 1988. Komposisi kimia bawang putih per 100 gram yangdapat dimakan dapat dilihat pada Tabel 2.5. Tabel 2.6 Komposisi kimia bawang putih per 100 gram yang dapat dimakan Kandungan Jumlah Air Energi Protein Lemak Karbohidrat Ca P K 66,2 – 71,0 gr 95,0 – 122 kal 4,5 – 7,0 gr 0,2 – 0,3 gr 23,1 – 24,6 gr 26,0 – 42,0 mg 15,0 – 42,0 mg 346,0 mg Sumber : Palungkun 2000 4. Garam Garam sebagai bahan tambahan makanan berperan untuk menambah cita rasa produk akhir. Garam mempengaruhi aktivitas air dari bahan dengan menyerap air sehingga aktivitas air menurun dengan menurunnya kadar air. Konsentrasi rendah 1 - 3 garam tidak bersifat membunuh mikroorganisme, tetapi hanya sebagai bumbu yang dapat memberi cita rasa gurih pada bahan pangan Buckle et a l ., 1987. Garam merupakan salah satu bahan yang paling penting dalam proses pembuatan kerupuk. Fungsi penambahan garam dalam adonan yang adalah sebagai penambah cita rasa dan mempertahankan struktur adonan yang akan menentukan kualitas produk. Penambahan garam pada konsentrasi tertentu berfungsi sebagai penambah cita rasa pada pangan. commit to user 13 pemberian garam sangat penting karena garam berperan terutama untuk efek rasa, di samping itu juga untuk meningkatkan kekuatan adonan Soeparno, 1992. Menurut Hudaya dan Daradjat 1980 dalam industri makanan, fungsi utama dari garam adalah sebagai pemberi rasa. Kualifikasi mutu garam adalah : a Bersih bebas dari bahan-bahan yang tidak dapat larut b Bebas dari zat kimia c Halus dan tidak bergumpal-gumpal d Cepat larut 5. Air Air H 2 O merupakan komponen penting dalam bahan makanan karena air dapat mempengaruhi penampakan, tekstur, tingkat kerenyahan produk akhir serta cita rasa makanan. Reaksi pembentukan gel memerlukan air sebagai penentu tingkat keberhasilan produk yang diinginkan Winarno, 1992. Air yang digunakan dalam industri pangan harus mempunyai syarat- syarat tidak berwarna, tidak berbau, jernih, tidak mengandung besi dan mangaan, serta dapat diterima secara bakteriologis, yaitu tidak menganggu kesehatan dan tidak menyebabkan kebusukan bahan pangan yang diolah Djumali dkk., 1982. Jumlah air yang digunakan dalam adonan kerupuk dapat mempengaruhi tingkat adonan kerupuk, penyerapan minyak dan kerenyahan produk akhir Wiriano, 1984.

D. Minyak Goreng