39
tepat, dikarenakan model pembelajaran ini mampu melibatkan keaktifan
siswa melalui permainan menggulung dan melemparkan “bola salju” atau
kertas. Keaktifan siswa adalah aktivitas siswa yang melibatkan kegiatan fisik
maupun psikis dalam memahami suatu pelajaran. Aktivitas fisik dapat berupa membaca, mencatat, menulis
Penggunaan model pembelajaran snowball throwing dalam proses pembelajaran adalah salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
keaktifan belajar siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing maka materi pelajaran dapat disimulasikan yang
bertujuan untuk
meningkatkakn keaktifan
siswa dalam
proses pembelajaranya.
2. Pengaruh Model Pembelajaran snowball throwing terhadap Hasil Belajar Siswa
Dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing akan memperjelas materi ajar karena siswa dituntut untuk menjelaskan materi
yang sudah disampaikan oleh guru untuk disampaikan kepada siswa lainya, sehingga dengan materi yang mudah dipahami oleh siswa akan
membuat proses penyampaian materi kepada siswa lebih mudah. Siswa yang memahami materi pelajaran, pada saat diberikan tes untuk
mengetahui hasil belajarnya maka akan lebih baik artinya bahwa penggunaan model pembelajaran snowball throwing dapat mempengaruhi
peningkatan hasil belajar siswa.
40
D. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir yang telah diuraikan diatas, maka dapat dikemukakan hipotesis sebagai berikut :
1. Model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan keaktifan siswa kelas XI TKR A pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin
Kendaraan Ringan. 2. Model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar
siswa kelas XI TKR A pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan.
41
BAB III METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian tindakan kelas. Penelitian tindakan kelas PTK menurut Saur Tampubolon 2013: 15 adalah
suatu pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata berupa siklus melalui proses kemampuan mendeteksi dan memecahkan masalah. Jenis
penelitian tindakan kelas ini dipilih karena penelitian tindakan kelas merupakan salah satu teknik agar pembelajaran yang dikelola peneliti selalu
mengalami peningkatan melalui perbaikan secara terus menerus. Peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan pada penelitian tindakan kelas terdapat proses
refleksi diri self reflection yakni upaya menganalisis untuk menemukan kelemahan
–
kelemahan dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Proses perbaikan dilakukan melalui perencanaan dan pengimplementasian
dalam proses pembelajaran sesuai dengan program pembelajaran yang telah disusun.
B. Desain Penelitian
Desain penelitian atau desain studi menurut Restu 2010: 212 dapat didefinisikan sebagai rencana, struktur dan strategi penyelidikan yang hendak
dilakukan guna mendapatkan jawaban dari pertanyaan atau permasalahan pendidikkan. Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah
desain penelitian milik Kemmis Mc Taggart 1988 dalam Dadang 2013: