36
nilai tes yang kedua lebih baik, akan tetapi kenaikan tersebut dialami oleh semua siswa.
3 Objektivitas Berarti tidak ada unsur pribadi yang mempengaruhinya. Lawan dari
objektif adalah subjektif, artinya terdapat unsur pribadi yang masuk mempengaruhi. Sebuah tes dikatakan memiliki objektivitas apabila
didalam melaksanakan tes itu tidak ada faktor subjektif yang mempengaruhinya.
4 Praktikabilitas Sebuah tes dikatakan memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tes
tersebut bersifat praktis, mudah pengoprasianya. 5 Ekonomis
Bahwa pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan ongkosbiaya yang mahal, tenaga yang banyak, dan waktu yang lama,
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa evaluasi hasil belajar dilakukan untuk mengukur pencapaian tujuan pembelajaran. Nilai
tes dapat digunakan oleh pengajarguru sebagai bahan acuan untuk mengevaluasi proses pembelaaran, mendiagnosis kesulitan belajar siswa
dan merancang proses pembelajaran berikutnya.
B. Penelitian yang relevan
Penelitian tentang penggunaan model pembelajaran snowball throwing telah banyak digunakan di berbagai jenjang pendidikan. Sedangkan penelitian
tentang penerapan model pembelajaran snowball throwing
untuk
37
meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran Pemeliharaan Mesin Kendaraan Ringan kelas XI TKR A di SMK
Pembaharuan Purworejo belum pernah dijumpai peneliti. Berikut ini beberapa penelitian yang relevan terhadap penelitian
penggunaan media pembelajaran berbasis Tiga Dimensi cutting : 1.
Dewi Yuni Akhiriyah 2012 dengan judul “Penerapan Model
Pembelajaran Snowball Throwing
untuk Meningkatkan Kualitas Pembelajaran IPS pada Siswa Kelas V SDN Kalibanteng Kidul 01
Semarang”. Hasil penelitian menunjukkan rata–
rata nilai postest hasil belajar siswa pada siklus I sebesar 75,94dan posttest pada siklus II sebesar
80,63, pada kesimpulan disebutkan bahwa model pembelajaran snowball throwing dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang dilihat berdasarkan
kriteria ketuntasan belajar siswa yang ditunjukkan sebelum dan sesudah penggunaan model pembelajaran ini.
2. Penelitian yang ilakukan oleh Wahyu Rishandi 2008 yaitu berjudul
“Pengaruh Penggunaan Media Komputer Dalam Proses Pembelajaran
Statistik Terhadap Pencapaian Hasil Pembelajaran Siswa Kelas XI SMA
PAB Patumbak Tahun Ajaran 20072008”. Hasil penelitian diketahui
bahwa hasil belajar siswa yang menggunakan media komputer tergolong tinggi, berdasarkan nilai rata-rata belajar siswa yaitu 7,45. Hasil belajar
siswa yang tanpa menggunakan media omputer nialai rata-rata 6,05. Ada perbedaan gasil belajar siswa yang diajarkan dengan menggunakan media
komputer dengan konvensional. Hal ini terbukti dari hasil perhitungan
38
hipotesis yaitu atau 3,33 1,66 pada taraf signifikan
50,05. 3.
Penelitian yang dilakukan oleh Ardi Widyatama yang berudul “ Pengaruh
Penggunaan Media Pembelajaran Audio Visual Terhadap Motivasi Belajar siswa Kelas X teknik Mekanik Otomotif Pada Standart Kompetensi
Memelihara Baterai SMK Perindustrian Yogyakarta”. Hasil penelitian
diketahui bahwa ada pengaruh secara signifikan motivasi belajar siswa pada kelompok yang menggunakan media pembelajaran audio
visualvideo. Hal ini dibuktikan dari hasil analisis dapat dikatakan bahwa pembelajaran yang menggunakan media audio visual video motivasi
belajar yang dimiliki siswa tinggi dibandingkan dengan penggunaan media pembelajaran menggunakan power point. Dengan demikian penggunaan
media pembelajaran audiovisualvideo memberikan pengaruh positif terhadap motivasi belajar siswa.
C. Kerangka Berfikir
1. Tingkat keaktifan siswa menggunakan Model Pembelajaran snowball throwing.
Model pembelajaran adalah suatu pola pembelajaran dengan menggunakan pendekatan tertentu berdasarkan kemampuan siswa, dan
karakteristik mata pelajarannya agar penyerapan informasi oleh siswa dapat berjalan dengan optimal.
Snowball Throwing adalah salah satu tipe model pembelajaran kooperatif. Pemilihan model pembelajaran snowball throwing dianggap
39
tepat, dikarenakan model pembelajaran ini mampu melibatkan keaktifan
siswa melalui permainan menggulung dan melemparkan “bola salju” atau
kertas. Keaktifan siswa adalah aktivitas siswa yang melibatkan kegiatan fisik
maupun psikis dalam memahami suatu pelajaran. Aktivitas fisik dapat berupa membaca, mencatat, menulis
Penggunaan model pembelajaran snowball throwing dalam proses pembelajaran adalah salah satu faktor eksternal yang dapat mempengaruhi
keaktifan belajar siswa. Dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing maka materi pelajaran dapat disimulasikan yang
bertujuan untuk
meningkatkakn keaktifan
siswa dalam
proses pembelajaranya.
2. Pengaruh Model Pembelajaran snowball throwing terhadap Hasil Belajar Siswa
Dengan menggunakan model pembelajaran snowball throwing akan memperjelas materi ajar karena siswa dituntut untuk menjelaskan materi
yang sudah disampaikan oleh guru untuk disampaikan kepada siswa lainya, sehingga dengan materi yang mudah dipahami oleh siswa akan
membuat proses penyampaian materi kepada siswa lebih mudah. Siswa yang memahami materi pelajaran, pada saat diberikan tes untuk
mengetahui hasil belajarnya maka akan lebih baik artinya bahwa penggunaan model pembelajaran snowball throwing dapat mempengaruhi
peningkatan hasil belajar siswa.