Penentuan Waktu Kontak Optimum FeII Teradsorpsi pada Humat- Kitosan.

4.2.3 Penentuan Waktu Kontak Optimum FeII Teradsorpsi pada Humat- Kitosan.

Hasil pengukuran dengan SSA menunjukkan absorbansi optimum terjadi pada waktu 120 menit. Ini berarti waktu kontak optimum asam humat terhadap proses adsorpsi ion logam FeII tersebut adalah 120 menit, seperti ditunjukkan pada Grafik 4.4. dengan jumlah ion logam FeIII yang teradsorpsi sebesar 44,12 ppm. Grafik 4.4. Hubungan Waktu Kontak dengan Konsentrasi FeII Teradsorpsi pada Humat-Kitosan. Dari Grafik 4.4. terlihat bahwa grafik cenderung meningkat dengan meningkatnya waktu kontak. Semakin lama waktu kontak dalam proses adsorpsi ion logam FeII oleh humat-kitosan, maka FeII yang teradsorpsi akan semakin banyak, banyaknya ion logam FeII yang terserap ini terjadi karena pada awal penyerapan, permukaan humat-kitosan masih belum terlalu banyak yang berikatan dengan ion logam FeII sehingga proses penyerapan masih dapat berlangsung efektif. Adsorpsi optimum terjadi pada waktu kontak 120 menit, yaitu jumlah ion logam FeII yang teradsorpsi sebesar 43,38 ppm. Dari grafik didapatkan setelah 36 37 38 39 40 41 42 43 44 50 100 150 200 F e I I t e ra d so rp si p p m waktu kontak menit waktu optimum 120 menit terjadi penurunan konsentrasi FeII. Hal tersebut dimungkinkan terjadi karena humat-kitosan telah berada dalam kondisi jenuh sehingga humat-kitosan tersebut tidak dapat lagi menyerap ion logam FeII. Walaupun dari perhitungan energi adsorpsi menunjukkan adsorpsi kimia, tetapi masih dimungkinkan adanya adsorpsi fisika sehingga ikatanya tidak kuat dan ion FeII dilepaskan kembali, sampai pada saatnya waktu kesetimbangan. Berdasarkan pengamatan hasil penelitian variasi waktu kontak adsorben, bahwa adsorben hasil imobilisasi humat-kitosan memberikan absorbansi besar pada proses adsorpsi ion logam FeII walaupun tidak begitu jauh dari yang dihasilkan oleh kitosan, hal ini menandakan bahwa situs aktif asam humat terimobilisasi menjadi lebih terbuka karena adanya permukaan kitosan yang bertindak sebagai penyangga molekul asam humat yang semula bentuknya tidak beraturan menjadi linier menyesuaikan dengan permukaan kitosan, sehingga kemampuan mengadsorpsi kation logam meningkat.

4.2.4 Penentuan Konsentrasi Optimum FeII Teradsorpsi pada Asam Humat.