Isolasi Asam Humat dari Tanah Gambut Penetapan Kadar Abu Asam Humat Isolasi Kitosan dari Cangkang Udang

 HNO 3 pekat  HCl 6 N  HF 0,3 M  NaOH  AgNO 3  K 2 S  K 2 SO 4  HgO  H 2 SO 4 pekat  Indikator metil merah  Aquades  Kertas saring Whatman 42

3.3.2 Cara kerja

3.3.2.1 Isolasi Asam Humat dari Tanah Gambut

Sebanyak 100 gram tanah gambut yang telah dikeringkan dan digerus, diekstraksi dengan 1.000 mL NaOH 0,1 M selama 24 jam. Supernatan yang terbentuk didekantir lalu diasamkan dengan HCl 6 M hingga pH 1 dan didiamkan selama 16 jam, selanjutnya supernatan disentrifugasi dengan kecepatan 10.000 rpm selama 10 menit sehingga terbentuk 2 lapisan. Lapisan atas berupa asam fulvat dan lapisan bawah berupa endapan asam humat. Padatan yang diperoleh berupa asam humat kotor Crude humic acids. Asam humat kotor dilarutkan dalam larutan NaOH 0,1 M lalu diasamkan dengan HCl 6 M hingga pH 1 dan didiamkan selama 16 jam, selanjutnya supernatan disentrifugasi dengan kecepatan 10.000 rpm selama 10 menit. Padatan asam humat yang diperoleh dimasukkan kedalam wadah plastik berisi larutan campuran 0,1 M HCl dan 0,3 M HF dan digojog selama 20 jam pada temperatur kamar. Proses pemurniaan dilakukan sebanyak 2 kali. Setelah diperoleh asam humat murni, kemudian dikeringkan dengan cara dioven 60°C selama 1 jam. Selanjutnya asam humat dikarakterisasi gugus aktifnya mengunakan FTIR Khoerunnisa, 2005.

3.3.2.2 Penetapan Kadar Abu Asam Humat

Sebanyak 50 mg asam humat dimasukkan ke dalam cawan porselin dan dipanaskan dalam furnace hingga suhu 750°C selama 4 jam. Berat sampel sebelum dan sesudah dipanaskan dicatat, dilakukan 3 kali pengulangan.

3.3.2.3 Isolasi Kitosan dari Cangkang Udang

Cangkang udang dibuat kitin dahulu menggunakan metode Hong K dalam Sehol, 2008. Cangkang udang yang telah dikeringkan digerus halus dan diayak dengan ayakan 50 mesh. Deproteinasi cangkang dilakukan dengan merefluks 150 gram cangkang yang telah diayak, dengan 1500 mL NaOH 3,5 bv selama 2 jam pada suhu 65°C, hasilnya didinginkan dan disaring. Residu yang diperoleh kemudian dicuci dengan akuades hingga netral. Dilakukan demineralisasi, sebanyak 100 gram residu dicampurkan dengan 1500 mL HCl 1 M dan diaduk selama 30 menit pada suhu kamar, kemudian disaring. Residu yang diperoleh dicuci dengan akuades hingga netral, kemudian dikeringkan pada suhu 60°C dan diperoleh kitin. 70 gram serbuk kitin yang sudah dikeringkan dicampur dengan 700 mL larutan NaOH 50. Campuran diaduk selama 30 menit dan suhu diatur 100°C, kemudian disaring. Campuran dicuci berulang-ulang dengan akuades hingga netral. Setelah netral, campuran dikeringkan dalam oven pada suhu 60°C, disimpan dalam desikator maka diperoleh kitosan. Selanjutnya kitosan dikarakterisasi gugus aktifnya mengunakan FTIR Sehol, 2008.

3.3.2.4 Penetapan Kadar Abu Kitosan