Penentuan Waktu Kontak Optimum FeII teradsorpsi pada Kitosan Penentuan Konsentrasi FeII Teradsorpsi Optimum pada Kitosan Penentuan Waktu Kontak Optimum FeII teradsorpsi pada Asam Humat-Kitosan

Setyowati, 2007. Tabung digojog secara mekanik dengan variasi waktu penggojokan 30; 60; 90; 120; 150 dan 180 menit pada suhu kamar 25°C- 26°C, kemudian masing-masing suspensi disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit dan disaring dengan kertas saring Whatman. Absorbansi filtrat diukur dengan alat SSA sehingga didapat konsentrasi FeII akhir. Konsentrasi FeII teradsorpsi atau terikat dihitung dari selisih konsentrasi FeII awal dan akhir.

3.3.2.12 Penentuan Konsentrasi FeII Teradsorpsi Optimum pada Asam Humat

Ke dalam 6 erlenmeyer masing-masing dimasukkan 50 mg asam humat dan 50 mL larutan FeII dengan variasi konsentrasi 20, 40, 60, 80 dan 100 ppm, pH suspensi diatur pada pH 6 Setyowati, 2007. Tabung digojog secara mekanik dengan waktu penggojokan optimum pada suhu kamar 25°C-26°C, kemudian masing-masing suspensi disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit dan disaring dengan kertas saring Whatman. Absorbansi filtrat diukur dengan alat SSA sehingga didapat konsentrasi FeII akhir. Konsentrasi FeII teradsorpsi atau terikat dihitung dari selisih konsentrasi FeII awal dan akhir, kemudian dihitung kapasitas dan energi adsopsinya.

3.3.2.13 Penentuan Waktu Kontak Optimum FeII teradsorpsi pada Kitosan

Ke dalam 6 erlenmeyer masing-masing dimasukkan 50 mg kitosan dan 50 mL larutan FeII 60 ppm, pH suspensi diatur pada pH 5 Sehol, 2008. Tabung digojog secara mekanik dengan variasi waktu penggojokan 30; 60; 90; 120; 150 dan 180 menit pada suhu kamar 25°C-26°C, kemudian masing-masing suspensi disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit dan disaring dengan kertas saring Whatman. Absorbansi filtrat diukur dengan alat SSA sehingga didapat konsentrasi FeII akhir. Konsentrasi FeII teradsorpsi atau terikat dihitung dari selisih konsentrasi FeII awal dan akhir.

3.3.2.14 Penentuan Konsentrasi FeII Teradsorpsi Optimum pada Kitosan

Ke dalam 6 erlenmeyer masing-masing dimasukkan 50 mg kitosan dan 50 mL larutan FeII dengan variasi konsentrasi 20, 40, 60, 80, dan 100 ppm, pH suspensi diatur pada pH 5 Sehol, 2008. Tabung digojog secara mekanik dengan waktu penggojokan optimum pada suhu kamar 25°C-26°C, kemudian masing-masing suspensi disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit dan disaring dengan kertas saring Whatman. Absorbansi filtrat diukur dengan alat SSA sehingga didapat konsentrasi FeII akhir. Konsentrasi FeII teradsorpsi atau terikat dihitung dari selisih konsentrasi FeII awal dan akhir, kemudian dihitung kapasitas dan energi adsopsinya.

3.3.2.15 Penentuan Waktu Kontak Optimum FeII teradsorpsi pada Asam Humat-Kitosan

Ke dalam 6 erlenmeyer masing-masing dimasukkan 50 mg asam humat-kitosan dan 50 mL larutan FeII 60 ppm, pH suspensi diatur pada pH 4 Rahmanto, 2006 yang dimodifikasi. Tabung digojog secara mekanik dengan variasi waktu penggojokan 30; 60; 90; 120; 150 dan 180 menit pada suhu kamar 25°C-26°C, kemudian masing-masing suspensi disentrifugasi dengan kecepatan 3000 rpm selama 20 menit dan disaring dengan kertas saring Whatman. Absorbansi filtrat diukur dengan alat SSA sehingga didapat konsentrasi FeII akhir. Konsentrasi FeII teradsorpsi atau terikat dihitung dari selisih konsentrasi FeII awal dan akhir.

3.3.2.16 Penentuan Konsentrasi FeII Teradsorpsi Optimum pada Asam Humat-Kitosan