Keterbatasan dalam Desain Penelitian Keterbatasan dalam Pengumpulan Data

92

5.2 Keterbatasan Penelitian

5.2.1 Keterbatasan dalam Desain Penelitian

Kelemahan atau keterbatasan penelitian eksperimen semu Quasi eksperiment adalah terletak pada sulitnya menentukan dan melakukan pengendalian terhadap faktor perancu confounding factor Bhisma Murti, 2001:140. Meskipun peneliti telah menentukan beberapa faktor perancu pada penelitian ini seperti keterampilan penyuluh dan pengalaman siswa terhadap materi Kesehatan Reproduksi Remaja. Namun diduga masih terdapat faktor perancu lain yang dapat berpengaruh terhadap hasil penelitian ini yang belum diketahui oleh peneliti.

5.2.2 Keterbatasan dalam Pengumpulan Data

Mengingat penelitian ini dilakukan lebih dari satu kali yaitu dua kali pada kelompok eksperimen dan dua kali pada kelompok Pembanding, sehingga peluang untuk hilangnya subyek penelitian dikarenakan jenuh atau motivasi yang rendah semakin besar. Namun masalah tersebut dapat diatasi melalui cara sebagai berikut yaitu meningkatkan kordinasi dengan guru bimbingan konseling dan kontak dengan subyek penelitian. 93

BAB VI SIMPULAN DAN SARAN

5.1 Simpulan

Setelah dilakukan analisis, maka dapat disimpulkan bahwa ada perbedaan pengaruh antara metode Focus Discussion Group FGD dengan metode Simulation Game SIG terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja KRR pada siswa kelas XI di SMK Hidayah Semarang Tahun 2009. Metode SIG lebih berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan KRR pada sisswa dibandingkan dengan metode FGD.

5.2 Saran

Dari hasil penelitian ini, ada beberapa saran yang akan peneliti sampaikan, yaitu sebagai berikut: 1 Bagi pihak sekolah, khususnya guru bimbingan konseling SMK Hidayah Semarang, disarankan agar memasukkan materi tentang pendidikan kesehatan reproduksi remaja kedalam mata pelajaran atau melalui kegiatan konseling yang diadakan diluar jam pelajaran. Metode SIG dapat digunakan sebagai metode penyampaian materi tentang pendidikan kesehatan reproduksi remaja. 2 Bagi peneliti lanjutan, disarankan agar meneliti tentang pengaruh metode dan media promosi kesehatan lain, tidak hanya kedua metode ini saja dan juga tidak hanya tentang pengetahuan kesehatan reproduksi remaja saja. Sehingga metode dan media promosi kesehatan semakin bermacam-macam dan berkembang.