88
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Perbedaan Pengaruh antara Metode FGD dengan Metode
SIG terhadap Peningkatan Pengetahuan Siswa Kelas XI tentang Kesehatan Reproduksi Remaja KRR di SMK
Hidayah Semarang.
5.1.1 Pengaruh Metode Simulation Game SIG terhadap Peningkatan
Pengetahuan Siswa Kelas XI Kesehatan Reproduksi Remaja KRR di SMK Hidayah Semarang.
Berdasarkan hasil analisis t-test berpasangan antara pretest dan posttest kelompok eksperimen SIG nilai p 0,000 0,05, maka dapat diketahui bahwa,
terdapat perbedaan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja pada siswa SMK kelas XI yang signifikan antara pretest dan posttest kelompok eksperimen SIG.
Artinya, bahwa metode Simulation Game SIG berpengaruh terhadap peningkatan pengetahuan siswa kelas XI tentang KRR di SMK Hidayah
Semarang Tahun 2009.
5.1.2 Pengaruh Metode Focus Group Discussion FGD terhadap
Peningkatan Pengetahuan Siswa Kelas XI tentang Kesehatan Reproduksi Remaja KRR di SMK Hidayah Semarang.
Berdasarkan hasil analisis t-test berpasangan antara pretest dan posttest kelompok pembanding nilai p 0,000 0,05, maka dapat diketahui bahwa,
terdapat perbedaan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja pada siswa SMK kelas XI yang signifikan antara pretest dan posttest kelompok pembanding FGD.
Artinya, bahwa metode Focus Discussion Group berpengaruh terhadap
89
peningkatan pengetahuan siswa kelas XI tentang KRR di SMK Hidayah Semarang Tahun 2009.
5.1.3 Metode Simulation Game SIG Lebih Berpengaruh terhadap
Peningkatan Pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja KRR dibandingkan dengan Metode Focus Group Discussion FGD.
Berdasarkan hasil analisis Uji Mann-Whitney antara selisih skor pengetahuan KRR posttest dan pre test kelompok eksperimen dengan kelompok
pembanding dapat diketahui bahwa, terdapat perbedaan peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja siswa SMK kelas XI yang signifikan antara selisih
skor pengetahuan KRR posttest dan pretest kelompok eksperimen SIG dengan kelompok pembanding FGD. Berdasarkan means tiap-tiap kelompok yaitu
kelompok eksperimen yaitu 38,18 dan kelompok pembanding 22,82 maka dapat diketahui bahwa metode Simulasion Game SIG lebih berpengaruh terhadap
peningkatkan pengetahuan siswa kelas XI tentang KRR di SMK Hidayah Semarang dibandingkan dengan metode Focus Group Discussion FGD.
Metode Simulation Game SIG lebih berpengaruh dibandingkan dengan metode Focus Group Discussion FGD. Hal ini dikarenakan metode Simulation
Game SIG merupakan modifikasi dari metode permainan simulasi. Dan modifikasi tersebut dibuat sedemikianrupa dengan menyesuaikan karakteristik
sasaran penyuluhan yaitu Siswa SMK kelas XI. Untuk menyesuaikan karakteristik sasaran penyuluhan, maka digunakan media permainan Ular Tangga Kesehatan
Reproduksi Remaja. Menurut Muhamad Ali dan Muhammad Asrori 2008: 60, karakter siswa SMK kelas XI sama dengan karakteristik remaja yang salah
90
satunya yaitu suka bergaul dan berkelompok. Oleh karena itu dalam permainan ular tangga ini dimainkan secara berkelompok.
Metode Simulation Game SIG dalam penyuluhan memungkinkan : 1
Penyuluh atau fasilitator lebih mudah dalam menyampaikan materi, karena dengan metode ini fasilitator bisa terfokus dan lebih dekat dengan sasaran
penyuluhan yaitu para siswa. 2
Peningkatan minat siswa saat penyuluhan karena penyampaian materi dengan metode ini mengunakan media permainan ular tangga.
3 Motivasi siswa menjadi meningkat karena terdapat unsur kompetisi pada
metode ini, karena terdapat permainan ular tangga. Dengan permainan ini peserta menjadi senang dan tetap bersemangat.
4 Adanya partisipasi aktif dari siswa untuk belajar. Permainan mempunyai
kemampuan untuk melibatkan siswa dalam proses belajar secara aktif. Kegiatan penyuluhan kesehatan reproduksi remaja dengan metode permainan, peran
petugas penyuluh tidak begitu kelihatan sedangkan interaksi antar siswa menjadi lebih menonjol. Di sini setiap siswa menjadi sumber belajar bagi sesamanya.
Masalah-masalah yang mereka hadapi mereka pecahkan sendiri terlebih dahulu, jika hal tersebut tidak bisa dilakukan maka baru menanyakan ke penyuluh.
5 Adanya umpan balik langsung. Umpan balik yang secepatnya atas apa yang
dilakukan akan memungkinkan proses belajar jadi lebih efektif Arief Sadiman
91
dkk, 2003:78. Umpan balik tersebut akan memberitahukan apakah yang dilakukan tersebut benar, salah.
6 Terlibatnya lebih banyak indera pada siswa. Menurut Ircham Mahfoedz dan
Eko Suryani 2008; 130 Pengetahuan yang diterima oleh siswa itu diterima melalui panca indera. Oleh karena itu semakin banyak indera yang dilibatkan dan
digunakan maka semakin banyak dan semakin jelas pula pengetahuan atau pengertian yang diperoleh. Dan Menurut De Porter dan Hercocki 2002:214,
bahwa pengalaman-pengalaman yang melibatkan penglihatan, sentuhan, rasa atau gerakan, umumnya akan sangat jelas terekam dalam memori kita, dan jika
menyangkut lebih dari satu indera, atau pengalaman maka menjadi lebih mudah diingat.
Berdasarkan keunggulan-keunggulan tersebut diatas, maka sangat meyakinkan sekali apabila metode Simulation Game SIG lebih berpengaruh
terhadap peningkatan pengetahuan Kesehatan Reproduksi Remaja KRR dibandingkan dengan metode Focus Group Discussion FGD sehingga dapat
diketahui bahwa ada perbedaan pengaruh antara metode FGD dengan metode SIG terhadap peningkatan pengetahuan kesehatan reproduksi remaja KRR pada
siswa kelas XI di SMK Hidayah Semarang tahun 2009.
92
5.2 Keterbatasan Penelitian