banyak dipergunakan
Manajer Investasi
dalam mengelola
portofolionya. Strategi investasi aktif merupakan strategi yang harus digunakan untuk meningkatkan tingkat pengembalian portofolio
dengan menggunakan informasi yang cukup sempurna superior information.
1 Stock Selection Skill Stock Selection Skill kemampuan pemilihan saham adalah
kemampuan Manajer Investasi dalam melakukan analisis pemilihan saham-saham terbaik, yaitu saham yang memberikan
hubungan tingkat return dan risiko yang terbaik dibandingkan dengan alternatif lainnya. Analisis ini mendasarkan pada
pendekatan analisis fundamental guna mengetahui prospek saham tersebut pada masa datang.
2 Market Timing Ability Menurut Manurung 2008,
”Market Timing merupakan waktu untuk membuat keputusan membeli atau menjual instrumen
investasi dengan menggunakan strategi perdagangan mekanis dimana keputusan tersebut menggunakan satu atau dua indikator
yang strategis atau tepat.” Menurut Manurung 2008, Market
Timing bertujuan untuk : a Menjaga modal sehingga selalu medapatkan keuntungan
ketika bertransaksi menjual dan membeli
b Membuat tingkat pengembailan investasi investor lebih tinggi dari strategi buy and hold.
4. Pengukuran Stock Selection Skill dan Market Timing Ability
Terdapat dua model dalam pengukuran Stock Selection Skill dan Market Timing Ability Gumilang dan Subiyantoro, 2009 yaitu :
a. Model Treynor –Mazuy
Model ini masih menerangkan kemampan Manajer Investasi dalam melakukan stock selection dan market timing, dengan cara
melakukan regresi antara excess portofolio return sebagai variabel terikat dengan excess market return dikuadratkan sebagai variabel
bebas. b. Model Henriksson
– Merton Kinerja dari Manajer Investasi diukur dengan menggunakan model
perhitungan Henriksson-Merton yang dilakukan dengan cara melakukan regresi antara excess portofolio return Reksa Dana
sebagai variabel terikat dengan excess market return dengan tambahan dummy yang kemudian dikalikan dengan excess return
market sebagai variabel bebas.
5. Ukuran Reksa Dana
Menurut Gruber 1995, dalam Winingrum 2011 aktiva sebuah perusahaan mempresentasikan besaran kekayaan yang dimiliki
perusahaan tersebut. Kekayaan Reksa Dana dapat dinilai dari besarnya Total Net Assets TNA yang dimiliki. Kekayaan yang dimiliki
perusahaan pada umumnya menunjukkan skala ekonomi suatu perusahaan. Semakin besar skala ekonomi perusahaan maka semakin
besar ukuran perusahaan tersebut. Besar kecilnya suatu Reksa Dana akan mempresentasikan jumlah kapitalisasi pasar Reksa Dana. Dalam banyak
penelitian yang dilakukan untuk menginvestigasi pengaruh ukuran terhadap excess return mengindikasikan bahwa ukuran yang besar akan
menyebabkan risiko yang dihadapi perusahaan yang lebih kecil dibanding risiko yang dihadapi perusahaan yang lebih kecil Elton dan
Gruber, 1995, dalam Winingrum 2011.
6. Umur Reksa Dana
Umur Reksa Dana merupakan kategori yang berjenis numerik, dimana ia menunjukkan usia dari tiap Reksa Dana yang dihitung sejak
tanggal Reksa Dana tersebut efektif diperdagangkan Akbarini, 2004, dalam Winingrum, 2011. Umur Reksa Dana mencerminkan pengalaman
dari Manajer Investasinya di dalam mengelola Reksa Dana tersebut. Asumsi yang ada menyatakan bahwa semakin tua umur Reksa Dana
maka ia akan berkinerja lebih baik karena Manajer Investasinya sudah lebih berpengalaman dibandingkan dengan yang berusia muda.
B. Penelitian yang Relevan
1. Trisnopati dan Titik 2015 dalam penelitiannya yang berjudul Pengaruh Stock Selection, Market Timing, dan Ukuran Reksa Dana terhadap
Kinerja Reksa Dana Saham Studi Kasus pada Reksa Dana Saham yang