Kerangka Pikir KAJIAN PUSTAKA

: Pengaruh tiap-tiap variabel independen terhadap variabel dependen

E. Hipotesis Penelitian

Hipotesis dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Ha 1 : Stock Selection Skill berpengaruh positif terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Ha 2 : Market Timing Ability berpengaruh positif terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Ha 3 : Ukuran Reksa Dana berpengaruh positif terhadap Kinerja Reksa Dana Saham Ha 4 : Umur Reksa Dana berpengaruh positif terhadap Kinerja Reksa Dana Saham 40

BAB III METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal yaitu penelitian yang bertujuan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih Sugiyono, 2009. Penelitian ini akan mencari hubungan pengaruh antara variabel independenbebas X terhadap variabel dependenterikat Y. Dalam penelitian ini faktor Stock Selection Skill, Market Timing Ability, Ukuran Reksa Dana, dan Umur Reksa Dana merupakan variabel independen dan Kinerja Reksa Dana Saham merupakan variabel dependen.

B. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Variabel Dependen Y Variabel dependen merupakan variabel yang dipengaruhi oleh variabel-variabel independen. Variabel dependen dalam penelitian ini yaitu Kinerja Reksa Dana Saham. Kinerja Reksa Dana mencerminkan return atau tingkat pengembalian yang diberikan oleh suatu Reksa Dana kepada investornya. Dalam penelitian ini Kinerja Reksa Dana diukur menggunakan Sharpe’s Perfomance Indeks SPI. Model ini dipilih karena model Sharpe dapat digunakan untuk semua jenis Reksa Dana dan pengukuran ini memenuhi standar pengukuran kinerja secara internasional. Sharpe tidak memerlukan benchmark dalam pengukuran risikonya. Pengukuran Sharpe diformulasikan sebagai rasio risk premium terhadap standar deviasinya William F.Sharpe, 1995, dalam Winingrum, 2011. Hal inilah yang membedakan pengukuran Sharpe dengan model yang lain. Standar deviasi adalah risiko total yang merupakan hasil dari risiko sistematik dan risiko tidak sistematik. Jika portofolio sangat terdiversifikasi maka total risiko hampir sama dengan risiko sistematik, karena risiko tidak sistematik mendekati nol. Dengan demikian metode Sharpe merupakan model yang akan memberikan informasi lebih baik karena memperhitungkan risiko sitematik dan tidak sistematik. Naulas dan Lazaridis 2005 dalam Winingrum 2011 mengemukakan bahwa semakin besar nilai Sharpe Reksa Dana maka semakin bagus kinerjanya. Nilai Sharpe Reksa Dana dapat dibandingkan dengan ukuran yang sama untuk portofolio pasarnya dengan menggunakan formula yang sama seperti yang digunakan untuk mencari nilai Sharpe Reksa Dana. Membandingkan hasil Sharpe Reksa Dana dengan Sharpe pasarnya, bertujuan untuk menilai apakah portofolio Reksa Dana lebih baik atau buruk dari pada portofolio pasarnya. Pengukuran Sharpe dapat diformulasikan sebagai berikut: S p = p – f p Keterangan : S p : Indeks kinerja Sharpe R p : Rata - rata kinerja periode pengukuran R f : Rata –rata kinerja investasi bebas risiko periode pengukuran p : Standar deviasi Reksa Dana periode pengukuran Penjelasan rincian hasil rumusan pengukuran Sharpe, didapat dari beberapa tahapan yang tak dapat dipisahkan, yaitu: a. Mencari return masing-masing Reksa Dana per bulan Return Reksa Dana dihitung dengan rumus : R p = N t - N t- N t- Keterangan : R p : keuntungan Reksa Dana pada periode pengukuran NAB t : NAB pada periode pengukuran NAB t-1 : NAB pada periode sebelum pengukuran b. IHSG sebagai return pasar dihitung dengan rumus berikut : R m = IH G t - IH G t- IH G t- Keterangan : R m : Return pasar pada periode pengukuran IHSG t : Indeks harga saham gabungan pada periode pengukuran IHSG t-1 : Indeks harga saham gabungan sebelum periode pengukuran. c. Rata-rata suku bunga bebas risiko BI Rate yang dirumuskan sebagai berikut. R f = ∑