21
perkembangan. Hal ini mengingat hakikat puisi sebagai karya seni yang selalu terjadi ketegangan antara konvensi dan inovasi Teeuw dalam Baribin 1990:11.
Menurut Sayuti 1985:12 puisi merupakan hasil kreativitas manusia yang diwujudkan lewat susunan kata yang mempunyai makna. Puisi merupakan
susunan kata yang pada masing-masing baris terdapat persajakan tertentu. Sedangkan Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2002:903 puisi adalah
ragam sastra yang bahasanya terikat oleh irama, mantra, rima, serta penyusunan larik dan bait. Johnson dalam tarigan 1984:5, menyatakan puisi adalah peluapan
yang spontan dari perasaan yang penuh daya yang berpangkal pada emosi yang berpadu kembali dalam kedamaian
2.2.2 Ciri-ciri Puisi
Menurut Waluyo 2002:2 ciri-ciri kebahasaan puisi dibedakan menjadi lima kelompok:
a. Pemadatan Bahasa
Bahasa dipadatkan agar berkekuatan gaib. Jika puisi itu dibaca deretan kata- kata tidak membentuk kalimat dan alinea, tetapi membentuk larik dan bait yang
sama sekali berbeda hakekatnya. Larik memiliki makna yang lebih luas dari kalimat. Dengan perwujudan tersebut, diharapkan kata atau frasa juga memiliki
makna yang lebih luas daripada kalimat biasa.
b. Pemilihan Kata Khas
Tidak semua kata-katanya khas puisi, pasti ada kata-kata yang jelas seperti dalam prosa atau bahasa sehari-hari. Kalau semua kata-katanya khas puisi,
puisinya menjadi gelap dan sulit dipahami.
22
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam memilih kata adalah sebagai berikut:
1. Makna Kias
Makna kias banyak digunakan dalam karya sastra. Puisi adalah genre sastra yang menggunakan makna kias.
2. Lambang
Dalam puisi, banyak digunakan lambang yaitu penggantian suatu hal benda dengan halbenda lain. Ada lambang yang bersifat lokal,
kedaerahan, nasional, ada juga yang bersifat universal berlaku untuk semua manusia.
Jenis-jenis lambang yang ada dalam puisi meliputi lambang benda, seperti lambang warna, lambang bunyi, dan lambang suasana. Lambang
warna memberi makna tambahan pada warna untuk mengganti atau menambahkan makna sesungguhnya makna denotasi. Lambang bunyi
artinya makna khusus yang diciptakan oleh bunyi-bunyi atau perpaduan bunyi-bunyi tertentu. Lambang suasana artinya peristiwa atau keadaan yang
tidak digambarkan seperti apa adanya, tetapi diganti dengan keadaan lain. 3.
Persamaan Bunyi atau Rima Pemilihan kata di dalam sebuah baris puisi maupun dari satu baris ke
baris lain mempertimbangkan kata-kata yang mempunyai persamaan bunyi yang harmonis. Bunyi-bunyi yang berulang ini menciptakan konsentrasi
dan kekuatan bahasa atau sering disebut daya gaib kata seperti dalam mantra.
23
Dalam pantun dan syair persamaan bunyi pada akhir baris lebih tampak karena menjadi syarat keindahan puisi lama yang bersajak a-a-a-a
untuk syair dan a-b-a-b untuk pantun.
c. Kata Konkret
Penyair ingin menggambarkan sesuatu secara lebih konkrit. Oleh karena itu, kata-kata diperkonkret. Bagi penyair mungkin dirasa lebih jelas karena lebih
konkrit, namun bagi pembaca sering lebih sulit ditafsirkan maknanya.
d. Pengimajian