memiliki fungsi pendengaran normal, sebanyak 5 45,5 pekerja menderita tuli ringan, dan sebanyak 5 45,5 pekerja menderita tuli sedang. Hasil penelitian
menunjukkan bahwa terdapat kecenderungan setiap kenaikan intensitas bising terdapat kenaikan persentase gangguan pendengaran.
Nada 1000 Hz dengan intensitas 85 dB, jika diperdengarkan selama 4 jam tidak akan membahayakan. Intensitas menentukan derajat kebisingan. Intensitas
bising yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran berupa penurunan daya dengar Suma’mur, 1996.
5.2.5. Hubungan Frekuensi Bising terhadap Daya Dengar
Tabel 4.3 menunjukan tabulasi silang antara frekuensi kebisingan responden dan daya dengar telinga kiri dengan penjelasan: 1 untuk pekerja yang bekerja pada
lingkungan kerja dengan frekuensi kebisingan rendah 1000Hz maka sebanyak 1 12,55 pekerja memiliki fungsi pendengaran normal, sebanyak 6 75 pekerja
menderita tuli ringan, dan sebanyak 1 12,5 pekerja menderita tuli sedang 2 untuk pekerja yang bekerja pada lingkungan kerja dengan frekuensi kebisingan
sedang 2000Hz maka sebanyak 1 7,7 pekerja memiliki fungsi pendengaran normal, sebanyak 9 69,2 pekerja menderita tuli ringan, dan sebanyak 3 23,1
pekerja menderita tuli sedang, 3 untuk pekerja yang bekerja pada lingkungan kerja dengan frekuensi kebisingan tinggi 4000Hz maka sebanyak 3 100 pekerja
menderita tuli ringan, 4 untuk pekerja yang bekerja pada lingkungan kerja dengan
Universitas Sumatera Utara
frekuensi kebisingan sangat tinggi 6000Hz maka sebanyak 9 81,8 pekerja menderita tuli ringan, dan sebanyak 2 18,2 pekerja menderita tuli sedang.
Tabel 4.4 menunjukan tabulasi silang antara frekuensi kebisingan responden dan daya dengar telinga kanan dengan penjelasan: 1 untuk pekerja yang bekerja
pada lingkungan kerja dengan frekuensi kebisingan rendah 1000Hz maka sebanyak 2 25 pekerja memiliki fungsi pendengaran normal, sebanyak 4 50 pekerja
menderita tuli ringan, dan sebanyak 2 25 pekerja menderita tuli sedang 2 untuk pekerja yang bekerja pada lingkungan kerja dengan frekuensi kebisingan sedang
2000Hz maka sebanyak 9 69,2 pekerja menderita tuli ringan, dan sebanyak 4 30,8 pekerja menderita tuli sedang, 3 untuk pekerja yang bekerja pada
lingkungan kerja dengan frekuensi kebisingan tinggi 4000Hz maka sebanyak 2 66,7 pekerja menderita tuli ringan, dan sebanyak 1 33,3 pekerja menderita tuli
sedang, 4 untuk pekerja yang bekerja pada lingkungan kerja dengan frekuensi kebisingan sangat tinggi 6000Hz maka sebanyak 1 9 pekerja memiliki fungsi
pendengaran normal, sebanyak 5 45,5 pekerja menderita tuli ringan, dan sebanyak 5 45,5 pekerja menderita tuli sedang. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa terdapat kecenderungan setiap kenaikan frekuensi kebisingan terdapat kenaikan persentase gangguan pendengaran.
Bising dengan frekuensi dan intensitas tertentu dapat menyebabkan ketulian berupa tuli saraf dan sifatnya permanen Mulyadi, 2003. Hasil penelitian yang
dilakukan oleh Suyanto 2006, Analisis penurunan ambang dengar akibat pemajanan bising pada karyawan PT. Sumber Teknik di Makasar, menunjukan bahwa adanya
Universitas Sumatera Utara
pengaruh penurunan daya dengar pada frekuensi bising yang berkisar pada 500 Hz, 1000 Hz, 2000 Hz, dan 4000Hz.
5.3. Analisa Multivariat