Analisis Bivariat 5. Variabel dan Definisi Operasional 5.1. Variabel

Tabel 4.2. lanjutan 2 Daya Dengar Telinga Kanan a. Normal b. Tuli Ringan c. Tuli Sedang 3 20 12 8,6 57,1 34,3 Total 35 100,0 Tabel 4.2. diatas menunjukan mayoritas pekerja mengalami penurunan daya dengar telinga kiri dengan kategori tuli ringan sebanyak 27 pekerja 77,1 dan jumlah pekerja yang mengalami penurunan daya dengar telinga kanan dengan kategori tuli ringan sebanyak 20 57,1 pekerja.

4.3. Analisis Bivariat

Analisis Bivariat bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen di PT. Atmindo Medan Tahun 2010. Pengujian analisis Bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Crosstabs tabulasi silang untuk menunjukan suatu distribusi bersama dan uji Chi Square. Analisis ini dikatakan bermakna signifikan apabila hasil analisis menunjukkan nilai P value 0,05. Variabel independen yang dianalisis bisa dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.3. Tabulasi Silang Terpajan Kebisingan Terhadap Daya Dengar Telinga Kiri pada Pekerja PT. Atmindo Medan Tahun 2010 Variabel Independen Variabel Dependen Total P Daya Dengar Telinga Kiri Normal Tuli Ringan Tuli Sedang N N N N Umur Responden 0.041 20-29 Tahun 4 100 4 11,4 30-39 Tahun 2 6,5 23 74,2 6 19,4 31 88,6 Total 2 5,7 27 77,2 6 17,1 35 100 Masa Kerja 0,037 5-9 Tahun 2 14,3 10 71,4 2 14,3 14 40 10-14 Tahun 16 80,0 4 20,0 20 57,1 15-19 Tahun 1 100 1 2,9 Total 2 5,7 27 77,2 6 17,1 35 100 Alat Pelindung Diri 0,020 Menggunakan APD 1 25,0 3 75,0 4 11,4 Tidak Menggunakan APD 1 3,2 24 77,4 6 19,4 31 88,6 Total 2 5,7 27 77,1 6 17,1 35 100 Intensitas Kebisingan 0,017 86 dB 1 12,5 6 75 1 12,5 8 22,9 87 dB 1 7,7 9 69,2 3 23,1 13 37,1 88 dB 3 100 3 8,6 90 dB 9 81,8 2 18,2 11 31,4 Total 2 5,8 27 77,1 6 17,1 35 100 Frekuensi Bising 0,017 Rendah 1 12,5 6 75 1 12,5 8 22,9 Sedang 1 7,7 9 69,2 3 23,1 13 37,1 Tinggi 3 100 3 8,6 Sangat Tinggi 9 81,8 2 18,2 11 31,4 Total 2 5,7 27 77,1 6 17,1 35 100 Tabulasi silang antara umur responden dan daya dengar telinga kiri menunjukan bahwa: 1 sebanyak 23 74,2 pekerja yang berusia antara 30-39 tahun menderita tuli ringan, 2 sebanyak 16 80 pekerja yang memiliki masa kerja berkisar antara 10-14 tahun menderita tuli ringan, 3 sebanyak 24 77,4 pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung telinga menderita tuli ringan, 4 sebanyak 9 69,2 pekerja yang bekerja di lingkungan kerja dengan intensitas bising 87 dB dan sebanyak 9 81,8 pekerja yang bekerja di lingkungan kerja dengan intensitas bising 90 dB menderita tuli ringan, Universitas Sumatera Utara 5 sebanyak 9 81,8 pekerja yang bekerja dilingkungan kerja dengan frekuensi bising kategori sangat tinggi menderita tuli ringan. Tabel 4.3 juga menunjukan bahwa variabel umur responden memperoleh nilai P value = 0,041, variabel masa kerja memperoleh nilai P value = 0,037, variabel alat pelindung diri memperoleh nilai P value = 0,020, variabel intensitas bising memperoleh nilai P value = 0,017, variabel frekuensi bising memperoleh nilai P value = 0,017. Hal ini menunjukan secara statistik bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel terpajan bising umur, masa kerja, alat pelindung diri, intesitas bising, dan frekuensi bising terhadap penurunan daya dengar telinga kiri P value Tabel 4.4. Tabulasi Silang Terpajan Kebisingan Terhadap Daya Dengar Telinga Kanan pada Pekerja PT. Atmindo Medan Tahun 2010. 0,05. Variabel Independen Variabel Dependen Total P Daya Dengar Telinga Kanan Normal Tuli Ringan Tuli Sedang N N N N Umur Responden 0,005 20-29 Tahun 2 50 2 50 4 11,4 30-39 Tahun 1 3,2 18 58,1 12 38,7 31 88,6 Total 3 8,6 20 57,1 12 34,3 35 100 Masa Kerja 0,043 5-9 Tahun 3 21,4 8 57,1 3 21,4 22 40 10-14 Tahun 11 55 9 45 12 57,1 15-19 Tahun 1 100 1 2,9 Total 3 8,6 20 57,1 12 34,3 35 100 Alat Pelindung Diri 0,001 Menggunakan APD 3 75 1 25 4 11,4 Tidak Menggunakan APD 19 61,3 12 38,7 31 88,6 Total 3 8,6 20 57,1 12 34,3 35 100 Intensitas Kebisingan 0,011 0.011 86 dB 2 25,0 4 50,0 2 25 8 22,9 87 dB 9 69,2 4 30,8 13 37,1 88 dB 2 66,7 1 33,3 3 8,6 90 dB 1 9,0 5 45,5 5 45,5 11 31,4 Total 3 8,6 20 57,1 12 34,3 35 100 Frekuensi Bising Rendah 2 25,0 4 50,0 2 25 8 22,9 Sedang 9 69,2 4 30,8 13 37,1 Tinggi 2 66,7 1 33,3 3 8,6 Sangat Tinggi 1 9,0 5 45,5 5 45,5 11 31,4 Total 3 8,6 20 57,1 12 34,3 35 100 Universitas Sumatera Utara Tabulasi silang antara umur responden dan daya dengar telinga kanan menunjukan bahwa: 1 sebanyak 18 58,1 pekerja yang berusia antara 30-39 tahun menderita tuli ringan, 2 sebanyak 11 55 pekerja yang memiliki masa kerja berkisar antara 10-14 tahun menderita tuli ringan, 3 sebanyak 19 61,3 pekerja yang tidak menggunakan alat pelindung telinga menderita tuli ringan, 4 sebanyak 9 69,2 pekerja yang bekerja di lingkungan kerja dengan intensitas bising 87 dB menderita tuli ringan, 5 sebanyak 9 69,2 pekerja yang bekerja di lingkungan kerja dengan frekuensi bising kategori sedang menderita tuli ringan,. Tabel 4.4 juga menunjukan bahwa variabel umur responden memperoleh nilai P value = 0,005, variabel masa kerja memperoleh nilai P value = 0,043, variabel alat pelindung diri memperoleh nilai P value = 0,001, variabel intensitas bising memperoleh nilai P value = 0,011, variabel frekuensi bising memperoleh nilai P value = 0,011. Hal ini menunjukan secara statistik bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel terpajan bising umur, masa kerja, alat pelindung diri, intesitas bising, dan frekuensi bising terhadap penurunan daya dengar telinga kanan P value 0,05.

4.4. Analisis Multivariat

Dokumen yang terkait

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT. Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Weaving Di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 2 16

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR TENAGA KERJA BAGIAN WEAVING DI PT Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Tenaga Kerja Bagian Weaving Di PT. Iskandar Indah Printing Textile Surakarta.

0 3 22

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN LAMA PAPARAN DENGAN PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA TERPAPAR KEBISINGAN IMPULSIF Hubungan Antara Umur dan Lama Paparan Dengan Penurunan Daya Dengar Pada Pekerja Terpapar Kebisingan Impulsif Berulang di Sentra Industri Pande Be

0 4 12

HUBUNGAN ANTARA UMUR DAN LAMA PAPARAN DENGAN PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA TERPAPAR KEBISINGAN IMPULSIF Hubungan Antara Umur dan Lama Paparan Dengan Penurunan Daya Dengar Pada Pekerja Terpapar Kebisingan Impulsif Berulang di Sentra Industri Pande Be

0 3 15

PENGARUH PAPARAN KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI Pengaruh Paparan Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Pengolahan Kayu di Pt.Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang.

1 3 18

PENGARUH PAPARAN KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA TENAGA KERJA BAGIAN PRODUKSI Pengaruh Paparan Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Pada Tenaga Kerja Bagian Produksi Pengolahan Kayu di Pt.Albasia Sejahtera Mandiri Kabupaten Semarang.

0 3 11

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Pada Pekerja Di PG. Poerwodadie Magetan.

0 1 17

PENDAHULUAN Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Pada Pekerja Di PG. Poerwodadie Magetan.

0 0 4

PENGARUH INTENSITAS KEBISINGAN TERHADAP PENURUNAN DAYA DENGAR PADA PEKERJA Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Pada Pekerja Di PG. Poerwodadie Magetan.

0 2 18

Pengaruh Intensitas Kebisingan Terhadap Penurunan Daya Dengar Pada Pekerja Penggilingan Padi Di Desa Bangun Asri Karang Malang Sragen.

0 0 11