Tabel 4.2. lanjutan 2
Daya Dengar Telinga Kanan
a. Normal
b. Tuli Ringan
c. Tuli Sedang
3 20
12 8,6
57,1 34,3
Total 35
100,0
Tabel 4.2. diatas menunjukan mayoritas pekerja mengalami penurunan daya dengar telinga kiri dengan kategori tuli ringan sebanyak 27 pekerja 77,1 dan
jumlah pekerja yang mengalami penurunan daya dengar telinga kanan dengan kategori tuli ringan sebanyak 20 57,1 pekerja.
4.3. Analisis Bivariat
Analisis Bivariat bertujuan untuk mengetahui ada tidaknya pengaruh yang bermakna antara variabel independen dengan variabel dependen di PT. Atmindo
Medan Tahun 2010. Pengujian analisis Bivariat dilakukan dengan menggunakan uji Crosstabs tabulasi silang untuk menunjukan suatu distribusi bersama dan uji Chi
Square. Analisis ini dikatakan bermakna signifikan apabila hasil analisis menunjukkan nilai P value 0,05.
Variabel independen yang dianalisis bisa dilihat pada Tabel 4.3 dan Tabel 4.4.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Tabulasi Silang Terpajan Kebisingan Terhadap Daya Dengar Telinga Kiri pada Pekerja PT. Atmindo Medan Tahun 2010
Variabel Independen Variabel Dependen
Total P
Daya Dengar Telinga Kiri Normal
Tuli Ringan Tuli Sedang
N N
N N
Umur Responden 0.041
20-29 Tahun 4
100 4
11,4 30-39 Tahun
2 6,5
23 74,2
6 19,4
31 88,6
Total 2
5,7 27
77,2 6
17,1 35
100 Masa Kerja
0,037
5-9 Tahun 2
14,3 10
71,4 2
14,3 14
40 10-14 Tahun
16 80,0
4 20,0
20 57,1
15-19 Tahun 1
100 1
2,9
Total 2
5,7 27
77,2 6
17,1 35
100 Alat Pelindung Diri
0,020
Menggunakan APD 1
25,0 3
75,0 4
11,4 Tidak Menggunakan APD
1 3,2
24 77,4
6 19,4
31 88,6
Total 2
5,7 27
77,1 6
17,1 35
100 Intensitas Kebisingan
0,017
86 dB 1
12,5 6
75 1
12,5 8
22,9 87 dB
1 7,7
9 69,2
3 23,1
13 37,1
88 dB 3
100 3
8,6 90 dB
9 81,8
2 18,2
11 31,4
Total 2
5,8 27
77,1 6
17,1 35
100 Frekuensi Bising
0,017
Rendah 1
12,5 6
75 1
12,5 8
22,9 Sedang
1 7,7
9 69,2
3 23,1
13 37,1
Tinggi 3
100 3
8,6 Sangat Tinggi
9 81,8
2 18,2
11 31,4
Total 2
5,7 27
77,1 6
17,1 35
100
Tabulasi silang antara umur responden dan daya dengar telinga kiri menunjukan bahwa: 1 sebanyak 23 74,2 pekerja yang berusia antara 30-39
tahun menderita tuli ringan, 2 sebanyak 16 80 pekerja yang memiliki masa kerja berkisar antara 10-14 tahun menderita tuli ringan, 3 sebanyak 24 77,4 pekerja
yang tidak menggunakan alat pelindung telinga menderita tuli ringan, 4 sebanyak 9 69,2 pekerja yang bekerja di lingkungan kerja dengan intensitas bising 87 dB dan
sebanyak 9 81,8 pekerja yang bekerja di lingkungan kerja dengan intensitas bising 90 dB menderita tuli ringan,
Universitas Sumatera Utara
5 sebanyak 9 81,8 pekerja yang bekerja dilingkungan kerja dengan frekuensi bising kategori sangat tinggi menderita tuli ringan.
Tabel 4.3 juga menunjukan bahwa variabel umur responden memperoleh nilai P
value
= 0,041, variabel masa kerja memperoleh nilai P
value
= 0,037, variabel alat pelindung diri memperoleh nilai P
value
= 0,020, variabel intensitas bising memperoleh nilai P
value
= 0,017, variabel frekuensi bising memperoleh nilai P
value
= 0,017. Hal ini menunjukan secara statistik bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel
terpajan bising umur, masa kerja, alat pelindung diri, intesitas bising, dan frekuensi bising terhadap penurunan daya dengar telinga kiri P
value
Tabel 4.4. Tabulasi Silang Terpajan Kebisingan Terhadap Daya Dengar Telinga Kanan pada Pekerja PT. Atmindo Medan Tahun 2010.
0,05.
Variabel Independen Variabel Dependen
Total P
Daya Dengar Telinga Kanan Normal
Tuli Ringan Tuli Sedang
N N
N N
Umur Responden 0,005
20-29 Tahun 2
50 2
50 4
11,4 30-39 Tahun
1 3,2
18 58,1
12 38,7
31 88,6
Total 3
8,6 20
57,1 12
34,3 35
100 Masa Kerja
0,043
5-9 Tahun 3
21,4 8
57,1 3
21,4 22
40 10-14 Tahun
11 55
9 45
12 57,1
15-19 Tahun 1
100 1
2,9
Total 3
8,6 20
57,1 12
34,3 35
100 Alat Pelindung Diri
0,001
Menggunakan APD 3
75 1
25 4
11,4 Tidak Menggunakan APD
19 61,3
12 38,7
31 88,6
Total 3
8,6 20
57,1 12
34,3 35
100 Intensitas Kebisingan
0,011
0.011
86 dB 2
25,0 4
50,0 2
25 8
22,9 87 dB
9 69,2
4 30,8
13 37,1
88 dB 2
66,7 1
33,3 3
8,6 90 dB
1 9,0
5 45,5
5 45,5
11 31,4
Total 3
8,6 20
57,1 12
34,3 35
100 Frekuensi Bising
Rendah 2
25,0 4
50,0 2
25 8
22,9 Sedang
9 69,2
4 30,8
13 37,1
Tinggi 2
66,7 1
33,3 3
8,6 Sangat Tinggi
1 9,0
5 45,5
5 45,5
11 31,4
Total 3
8,6 20
57,1 12
34,3 35
100
Universitas Sumatera Utara
Tabulasi silang antara umur responden dan daya dengar telinga kanan menunjukan bahwa: 1 sebanyak 18 58,1 pekerja yang berusia antara 30-39
tahun menderita tuli ringan, 2 sebanyak 11 55 pekerja yang memiliki masa kerja berkisar antara 10-14 tahun menderita tuli ringan, 3 sebanyak 19 61,3 pekerja
yang tidak menggunakan alat pelindung telinga menderita tuli ringan, 4 sebanyak 9 69,2 pekerja yang bekerja di lingkungan kerja dengan intensitas bising 87 dB
menderita tuli ringan, 5 sebanyak 9 69,2 pekerja yang bekerja di lingkungan kerja dengan frekuensi bising kategori sedang menderita tuli ringan,.
Tabel 4.4 juga menunjukan bahwa variabel umur responden memperoleh nilai P
value
= 0,005, variabel masa kerja memperoleh nilai P
value
= 0,043, variabel alat pelindung diri memperoleh nilai P
value
= 0,001, variabel intensitas bising memperoleh nilai P
value
= 0,011, variabel frekuensi bising memperoleh nilai P
value
= 0,011. Hal ini menunjukan secara statistik bahwa terdapat pengaruh yang bermakna antara variabel
terpajan bising umur, masa kerja, alat pelindung diri, intesitas bising, dan frekuensi bising terhadap penurunan daya dengar telinga kanan P
value
0,05.
4.4. Analisis Multivariat