antara 16 hingga 20.000 Hz. Frekuensi bicara terdapat pada rentang 250-4000 Hz. Bunyi frekuensi tinggi adalah yang paling berbahaya Suyono, 1995.
2.2. Kebisingan
2.2.1. Definisi Kebisingan
Kebisingan dapat didefinisikan sebagai suara yang tidak diinginkan, seperti sampah yang dapat didefinisikan sebagai benda yang tidak diinginkan. Pengertian
tidak diinginkan ini tentu saja bersifat subjektif Azwar, 1990. Musik keras bisa jadi merupakan “kebisingan” buat sebagian orang tua. Sebaliknya musik klasik
merupakan “suara” yang tidak dikehendaki atau kebisingan bagi sebagian orang muda. Bising bagi tiap orang mempunyai makna berlainan tergantung situasi dan
kondisi Departemen Kesehatan RI, 1990. Bunyi didengar sebagai rangsangan-rangsangan pada telinga oleh getaran-
getaran melalui media elastis, dan manakala bunyi tersebut tidak dikehendaki maka dinyatakan sebagai kebisingan Suma’mur, 1996. Pengaruhnya pada kesehatan
adalah kerusakan kepada indra-indra pendengaran, yang menyebabkan ketulian progresif.
2.2.2. Jenis-jenis Kebisingan dan Sumbernya
Menurut Suma’mur 1996, jenis-jenis kebisingan yang sering ditemukan meliputi:
a. Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi yang luas steady state, wide band
noise, misalnya mesin-mesin, kipas angin, dapur pijar.
Universitas Sumatera Utara
b. Kebisingan kontinu dengan spektrum frekuensi sempit steady state, narrow band
noise, misalnya gergaji sirkuler, katup gas. c.
Kebisingan terputus-putus intermittent, misalnya lalu lintas, suara kapal terbang di lapangan udara.
d. Kebisingan impulsive impact or impulsive noise, seperti pukulan martil,
tembakan bedil, ledakan meriam. e.
Kebisingan impulsive berulang, misalnya mesin tempa di perusahaan. Menurut Wijadja 1996, sumber kebisingan dapat diklasifikasikan menjadi
tiga macam : a.
Mesin Yaitu kebisingan yang ditimbulkan akibat aktifitas mesin
b. Vibrasi
Yaitu kebisingan yang ditimbulkan akibat getaran yang diakibatkan aktifitas peralatan.
c. Pressure-redusing valve pergerakan udara, gas dan cairan
Yaitu kebisingan yang ditimbulkan akibat pergerakan dari udara, gas, likuid atau cairan, dalam kegiatan proses kerja industri.
Universitas Sumatera Utara
2.3 Fisiologi Telinga dan Mekanisme Mendengar Bunyi 2.3.1 Fisiologi Telinga