Penatalaksanaan Komplikasi Penyakit Ginjal Kronik 1. Definisi

tekanan interstisium meningkat dan tubulus kolaps. Inilah yang menyebabkan mengapa terjadi penurunan LFG pada PGK Kumar, 2007.

2.1.4. Penatalaksanaan

Dalam penatalaksanaan pasien dengan PGK, terlebih dahulu kita harus mengetahui stadium mana pasien berada seperti yang digolongkan dalam Tabel 2.2. dibawah ini Tabel 2.2. Perencanaan terapi klinis Stadium Deskripsi LFG, mLmnt per 1,73 m 2 Tindakan 1 Kidney damage with normal or ↑GFR ≥90 Diagnosis dan terapi dari comorbiditas, kemajuan perlahan PGK, dan menurunkan risiko kardiovaskular 2 Mild 60-89 Memperkirakan kemajuan PGK 3 Moderete 30-59 Mengevaluasi dan menangani komplikasi 4 Severe 15-29 Mempersiapkan terapi pengganti ginjal 5 End Stage Renal Disease 15 pengganti ginjal jika ada uremia dialisis, atau RRT Sumber: KDOQI, 2002 Dalam stadium awal kita dapat memperlambat kemajuan tingkat keparahan PGK dengan terapi diet yang sesuai. Diantaranya restriksi protein menjadi 0,60-0,75 gkg perhari. Usahakan sekitar 50 dari protein tersebut merupakan protein bernilai biologis tinggi high biological value. Selain itu kita juga melakukan terapi medikamentosa untuk menurunkan tekanan darah dan Universitas Sumatera Utara proteinuria. Menurut Liu 2008 dalam Harrison 2008 pada pasien dengan diabetes, kadar gula darah yang terkontrol akan sangat membantu memperlambat progresifitas penyakit. Pada PGK berat LFG 15-30 mLmnt per 1,73 m 2 pasien mendapat terapi diet dan medikamentosa agar fungsi ginjal dapat dipertahankan dan tidak terjadi akumulasi toksin dalam tubuh. Tetapi jika telah terjadi penurunan LFG hingga 15 mlmnt per 1,73 m 2 atau penyakit ginjal terminal end stage renal disease atau terjadi uremia Hemmelfarb, 2010 maka fungsi ginjal tidak mampu dikompensasi lagi oleh tubuh dan diperlukan terapi pengganti ginjal untuk mengambi alih fungsi ginjal tersebut Cahyadiningsih, 2007. Terapi ini dapat berupa dialisis seperti hemodialisis atau peritoneal dialisis maupun terapi transplantasi ginjal.

2.1.5. Komplikasi

Banyak komplikasi yang timbul seiring menurunnya fungsi ginjal, yaitu: 1. Hematologis Anemia pada PGK disebabkan oleh produksi eritropoetin yang tidak adekuat oleh ginjal dan diobati dengan pemberian eritropoetin subkutan dan intravena. 2. Penyakit vaskular dan hipertensi Hal yang menjadi penyebab utama mortalitas pada pasien penyakit ginjal kronik terutama komplikasi terhadap kardiovaskular Rangkuti, 2008. Pada pasien yang tidak menyandang diabetes, hipertensi merupakan faktor risiko paling penting. Sebagian besar hipertensi disebabkan hipervolemia akibat retensi natrium dan air. 3. Dehidrasi Hilangnya fungsi ginjal biasanya menyebabkan retensi natrium dan air akibat hilangnya nefron. Namun demikian, beberapa pasien akan tetap Universitas Sumatera Utara mempertahankan sebagian filtrasi, namun kehilangan fungsi tubulus, sehingga mengekskresi urin yang sangat encer, yang dapat menyebabkan dehidrasi 4. Kulit Gatal pruritus merupakan keluhan yang paling sring terjadi. Keluhan ini timbul akibat hiperparatiroidisme sekunder atau tersier serta dapat disebabkan oleh deposit kalsiium fosfat pada jaringan. 5. Gastrointestinal Gejala mual, muntah, anoreksia, dan rasa terbakar sering terjadi. Insidensi esofagitis serta angiodisplasia lebih tinggi, keduanya dapat menyebabkan pendarahan. Insidensi pankreatitis juga lebih tinggi. Gangguan pengecap dapat berkaitan dengan bau napas yang menyerupai urin. 6. Endokrin Pada pria, PGK dapat menyebabkan hilangnya libido, impotensi, dan penurunan jumlah motilitas sperma. Pada wanita sering terjadi kehilangan libido, berkulangnya ovulasi, dan infertilitas. 7. Neurologis dan psikiatrik PGK yang tidak diobati dapat menyebabkan kelelahan, kehilangan kesadaran, bahkan koma, seringkali dengan tanda iritasi neurologis tremor, agitasi, meningismus, mioklous, hiperrefleksia, plantar ekstensor, dan yang paling berat adalah kejang. 8. Imunologis Uremia menekan fungsi sebagian besar sel imun dan dialisis dapat mengaktivasi efektor imun, seperti komplemen, dengan tidak cepat. Universitas Sumatera Utara 9. Lipid Hiperlipidemia sering terjadi, terutama hipertrigliseridemia akibat penurunan katabolisme trigliserida, kemungkinan hal ini terjadi karena hilangnya protein plasma regulator seperti apolipoprotein seperto A-1 di sepanjang membran peritoneal. 10. Penyakit jantung Perikarditis dapat terjadi dan lebih besar kemungkinan terjadinya kadar ureum atau fosfat tinggi atau terdapat hiperparatiroidisme sekunder yang berat. Kelebihan cairan dan hipertensi dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri atau kardiomiopati dilatasi. Fistula arteriovena yang besar dapat menggunakan proporsi curah jantung dalam jumlah besar sehingga mengurangi curah jantung yang dapat digunakan oleh bagian tubuh yang tersisa O’Callaghan, 2007. 2.2. Hemodialisis 2.2.1. Definisi