Jenis-jenis Akses Vaskular Adekuasi

9. Lipid Hiperlipidemia sering terjadi, terutama hipertrigliseridemia akibat penurunan katabolisme trigliserida, kemungkinan hal ini terjadi karena hilangnya protein plasma regulator seperti apolipoprotein seperto A-1 di sepanjang membran peritoneal. 10. Penyakit jantung Perikarditis dapat terjadi dan lebih besar kemungkinan terjadinya kadar ureum atau fosfat tinggi atau terdapat hiperparatiroidisme sekunder yang berat. Kelebihan cairan dan hipertensi dapat menyebabkan hipertrofi ventrikel kiri atau kardiomiopati dilatasi. Fistula arteriovena yang besar dapat menggunakan proporsi curah jantung dalam jumlah besar sehingga mengurangi curah jantung yang dapat digunakan oleh bagian tubuh yang tersisa O’Callaghan, 2007. 2.2. Hemodialisis 2.2.1. Definisi Dialisis didefinisikan sebagai difusi dari molekul di dalam larutan yang melalui membran semipermeabel sepanjang gradien konsentrasi elektrokimia. Tujuan utama dari dialisis adalah mengambalikan jumlah cairan intraseluler dan ekstraseluler seperti halnya fungsi ginjal secara normal Himmelfarb, 2010, sehingga pH dan keseimbangan elektrolit tubuh terjaga dan sisa metabolisme tubuh terbuang Cahyaningsih, 2007. Proses yang berperan dalam dialisis ini adalah difusi, solvent drag konveksi, dan adsorbsi.

2.2.2. Jenis-jenis

Ada dua macam metode dialisis yaitu peritoneal dialisis dan hemodialisis. Pada peritoneal dialisis, peritonium berfungsi langsung sebagai membran semipermeabel dari proses dialisis. Sedangkan pada hemodialisis, membran semipermeabel berada diluar tubuh sebagai mesin dialisat. Universitas Sumatera Utara

2.2.3. Akses Vaskular

Hemodialisis idealnya membutuhkan dua titik akses ke sirkulasi, satu untuk mengeluarkan darah dan satu lagi untuk mengembalikannya dari mesin dialisis. Untuk jangka pendek akses temporer, hal ini dapat dicapai dengan kateter vena sentral berukuran besar berlumen ganda. Ini dapat dibuat seperti terowongan di kulit untuk mengurangi risiko infeksi. Untuk akses jangka panjang akses permanen, biasanya dibuat fistula arteriovena buatan pada lengan dengan menyatukan arteri radialis atau brakhialis dengan vena, dengan cara side-to-side atau side-to-end. Setelah beberapa bulan, fistula berdilatasi dan aliran tinggi yang melewatinya memungkinkan dua jarum berukuran besar ditempatkan di dalamnya untuk dialisis. Fistula dapat juga dibuat dengan menyatukan arteri dan vena dengan graft politetrafluoroetilen sintetik Gorotex. Kadang pirau shunt eksternal digunakan untuk menyatukan arteri dengan vena. Pada pasien ginjal, jalur intravena sebaiknya selalu dipasang di tangan bagian belakang, daripada di lengan untuk menghindari kerusakan vena lengan yang mungkin diperlukan di kemudian hari untuk pembentukan fistula O’Callaghan, 2007. Gambar 2.2. Metode mesin hemodialisis Universitas Sumatera Utara

2.2.4. Adekuasi

Untuk menilai adekuasi hemodialisis dapat ditinjau dari berbagai hal diantaranya berkurangnya gejala-gejala yang berkaitan dengan uremia, hasil pemeriksaan darah dan elektrolit yang membaik, kinetik modelling KTV untuk memeriksa ureum sebelum dan sesudah hemodialisis, dan urea reduction ratio URR. Faktor lain yang saat ini menjadi perhatian global adalah bagaimana kualitas hidup dan status nutrisi pasien setelah menjalani hemodialisis ini. Karena kedua hal inilah yang mencerminkan sejauh mana hemodialisis dapat memperlihatkan fungsi fisik, sosial, mental dan lingkungan pasien Anees, 2011. Terapi dialisis terus dikembangkan guna meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup pasien PGK Spiegel, 2005.

2.3. Kualitas Hidup Pasien Penyakit Ginjal Kronik