1. 2. Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam penelitian ini adalah “seberapa besar pengaruh labelisasi halal produk mie instant Indomie terhadap minat beli ibu rumah
tangga di Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung Kota Medan.”
1. 3. Pembatasan Masalah
Untuk menghindari ruang lingkup penelitian yang terlalu luas, sehingga dapat mengaburkan penelitian, maka peneliti membatasi masalah yang akan diteliti.
Adapun pembatasan masalah yang akan diteliti adalah sebagai berikut: 1.
Penelitian ini dibatasi pada labelisasi halal produk mie instan merek Indomie. 2.
Obyek penelitian adalah masyarakat Kelurahan Tembung Kecamatan Medan Tembung Kota Medan, khususnya ibu rumah tangganya.
3. Penelitian dilakukan pada bulan September – Februari 2008.
1. 4. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.4.1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan pencantuman label halal
dengan minat membeli mie instan Indomie pada masyarakat. b. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kriteria labelisasi halal produk
terhadap minat beli masyarakat terhadap mie instan Indomie.
1.4.2. Manfaat Penelitian
Adapun manfaat penelitian yang akan dilakukan adalah sebagai berikut: a. Secara akademis, penelitian ini diharapkan akan memperkaya khasanah
penelitian tentang komunikasi massa terutama periklanan di lembaga pendidikan di lingkungan FISIP USU.
Universitas Sumatera Utara
b. Secara praktis, penelitian ini dapat menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak terkait dalam bidang usaha khususnya di bidang pemakaian label halal.
1. 5. Kerangka Teori
Dalam setiap penelitian diperlukan kejelasan titik tolak atau landasan berfikir dalam memecahkan atau menyoroti masalahnya, untuk itu perlu disusun kerangka
teori yang memuat pokok-pokok pikiran yang menggambarkan dari sudut mana masalah penelitian akan disoroti Nawawi, 1991:39-40.
Kerlinger, menyebutkan teori merupakan himpunan konstruk atau konsep, definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala
dengan menjabarkan relasi di antara variabel, untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut Rakhmat, 1993:6. Maka dengan adanya kerangka teori, akan
mempunyai landasan untuk menentukan tujuan dan arah penelitian. Dalam penelitian ini, teori-teori yang dianggap relevan adalah Komunikasi Pemasaran,
Iklan, Teori AIDDA, Teori Minat Beli, Label Halal.
1. Komunikasi Pemasaran
Dahulu sebelum masyarakat berkembang dan teknologi mengalami kemajuan seperti sekarang ini, yang diartikan komunikatif adalah kesamaan makna
di antara pihak-pihak yang berkomunikasi mengenai suatu pesan yang dikomunikasikan. Dengan ungkapan lain, jika komunikan mengerti pesan yang
disampaikan oleh komunikator kepadanya, maka komunikasi pun berlangsung. Dengan perkataan lain pula, pesan tersebut komunikatif.
Pada prinsipnya ada berbagai pendapat para ahli tentang pengertian komunikasi. Namun kesemuanya itu adalah saling mendukung dan memudahkan
Universitas Sumatera Utara
pemahaman kita akan pengertian komunikasi. Komunikasi merupakan suatu kegiatan usaha manusia untuk menyampaikan apa yang menjadi pikiran dan
perasaannya kepada orang lain. Dapat dikatakan bahwa dalam proses komunikasi bukan saja penyampaian pesan akan tetapi juga umpan balik feed back dari si
penerima perlu diperhatikan Effendy, 1999:87. Dale Beach dalam Moekijat 1993:3 menyatakan bahwa komunikasi adalah
penyampaian informasi dan pengertian dari orang yang satu kepada orang yang lain. Dewasa ini komunikatif tidaknya suatu pesan, apakah itu informasi, berita,
atau tajuk rencana, tidak sesederhana seperti itu. Para pakar komunikasi berpendapat bahwa komunikatif tidaknya pesan-pesan yang disiarkan media massa bergantung
pada tercapai tidaknya tujuan pengelola media massa bersangkutan. Demikian juga halnya dalam suatu kegiatan pemasaran. Konsep-konsep
komunikasi sangat dibutuhkan dalam kegiatan pemasaran. Melalui komunikasi maka suatu konsep pemasaran akan dapat disampaikan kepada masyarakat tentang pesan-
pesan yang dihajatkan dalam suatu produk. Dengan adanya komunikasi pemasaran maka konsumen juga mengetahui
keberadaan suatu produk, kegunaan dan juga fungsi produk. Sedangkan bagi perusahaan komunikasi pemasaran memberikan fungsi dalam penyampaian pesan-
pesan kepada masyarakat tentang keberadaan suatu produk. Pada suatu produk, unsur untuk menarik perhatian khalayak konsumen
adalah jenis produk, mutu dan juga kegunaannya. Di sini aspek jenis produk, mutu dan juga kegunaannya untuk memenuhi timbulnya perhatian khalayak berperan
sangat penting. Cita rasa khalayak perlu disentuh, sebab cita rasa berkaitan sama satu lain, yang sebagai hasilnya maka konsumen akan tertarik untuk membelinya.
Universitas Sumatera Utara
2. Iklan