shipped on board bill of lading sering disebut juga konosemen to shipped. Konosemen ini di keluarkan apabila barang barang
telah dimuat di kapal tertentu. Melihat dari keadaan barang yang dimuat di atas kapal, terdapat dua
jenis konosemenbill of lading, yaitu : 1.
Clean Bill of Lading Barang yang dimuat dalam kapal dianggap dalam keadaan baik.
2. Unclean Bill of Lading
Barang yang dimuat, pengepakannya tidak sempurna dalam proses cargo handling sehingga terdapat catatan-catatan ,
celaan-celaan.
33
33
Soegijatna Tjakranegara, Hukum Pengangkutan Barang Dan Penumpang, Penerbit Rineka Cipta, 1995, Halaman 176
c. certificate of insurance
certificate of inisurance atau disebut juga insurance polis merupakan polis asuransi untuk melindungi barang barang yang dikirim melalui laut
terhadap resiko laut yang mungkin terjadi akan tetapi tidak dikehendaki.
d. commercial invoice
commercial invoice atau faktur perdagangan yaitu merupakan dokumen utama yang dimuat dari formulir eksportir, akan tetapi isinnya tidak
boleh menyimpang dari peraturan peraturan Negara Eksportir. Formulir ini berisikan jumlah, jenis, kualitas dan harga barang disertai pula dengan syarat
syarat penjualan.
e. certificate of origine
Universitas Sumatera Utara
certificate of origine adalah surat keterangan asal barang yang merupakan dokumen yang menyebutkan asal dari barang yang diangkut.
Tujuan utuama dari dokumen ini adalah untuk mendapatkan hak untuk kelonggaran bea bagi suatu produk di negara importer atau mungkin juga
untuk membuktikan bahwa produk tersebut diproduksi oleh Negara eksportir. Selain itu, certificate of origine ini juga diperlukan dalam instansi
pabean bea dan cukai dinegara pengimpor untuk memudahkan pelaksanaan tugasnya memberikan pelayanan pebean dan pemungutan bea masuk.
Dokumen ini juga diperlukan dalam keperluan statistic. Dokumen ini harus memuat tentang uraian uraian lengkap mengenai barang yang di ekspor.
f. weight and meansurement list
weight and mensurement list merupakan daftar berat dan ukuran barang. Daftar ini harus ditulis agar tidak menimbulkan salah pengertian dan
penafsiran pada barang. Maka dari itu daftar berat dan daftar ukuran biasanya dibuat oleh perusahaan pelayaran.
g. packing list
packing list umunya digunakan untuk barang barang ekspor yang dipakai dalam peti peti atau karton karton yang menyebutkan isi masing
masing peti atau karton. Dokumen ini dibuat oleh eksportir yang menerangkan uarian dari barang barang yang dipak, dibungkus atau diikat dalampeti atau
sebagainya dan untuk memudahkan pemeriksaan yang dilakukan oleh pejabat bea cukai.
34
34
Roselyne Hutabarat. Transaksi Ekspor Impor Edisi Kedua, Erlangga, Jakarta, 1989, Halaman 111
Universitas Sumatera Utara
Packing list walapun tidak selalu diperlukan, namun bagi pengangkut penting untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kondisi pengepakan barang
yang diangkut.
h. certificate of analysis inspection