Hubungan Perusahaan Bongkar Muat Dalam Penyelenggaraan

Packing list walapun tidak selalu diperlukan, namun bagi pengangkut penting untuk mengetahui bagaimana sebenarnya kondisi pengepakan barang yang diangkut.

h. certificate of analysis inspection

certificate ini diperlukan untuk produk produk yang sulit diketahui kompesisi persenyawaan kimia yang terdapat dalam produk tersebut. misalnya untuk minyak esteris atau untuk mengetahui kadar sesuatu zat yang terkandung dalam produk yang diekspor. Certificate of analysis biasanya diterbitkan oleh badan yyang insependen yang dipergunakan untuk analisis pihak pihak tertentu. Certificate of health biasanya diperlukan utnuk mengekspor ataupun mengimpor hewan atua produksi dari laut, tulang hewan dan tanaman. Certificate semacam ini diperlikan untuk menerangkan bahwa produksi ekspor atau impor yang diangkut ini tidak mengandung penyakit atau hama penyakit yang berbahaya. Certificate ini dapat diperoleh dari pihak karantina pertanian yaitu karantina hewan dan karantina tumbuhan. Sanitary certificate diperlukan untuk ekspor bahan baku yang memuat keterangan bahwa bahan baku itu bebas dari hama penyakit. Ada kalanya ada beberapa Negara tertentu mengenai sanitary regulation tersebut dilaksanakan dengan sangat ketat sekali.

C. Hubungan Perusahaan Bongkar Muat Dalam Penyelenggaraan

Pengangkutan Barang Melalui Laut Universitas Sumatera Utara Dalam pelaksanaan pengangkutan barang melalui laut khususnya dalam kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal yang dilakukan perusahan bongkar muat, hampir seluruh kegiatannya dilakukan di pelabuhan. Menurut Ketua Asosiasi Perusahaan Bongkar Muat Indonesia APBMI Bambang K. Rahwardi menyatakan bahwa kegiatan usaha bongkar muat merupakan sebagai bagian dari kegiatan jasa kepelabuhanan. 35 Ada beberapa hal terkait mengenai pengertian tentang pelabuhan, yaitu berasal dari kata Port dan Harbour. Harbor mempunyait arti sebagian perairan yang terlindung badai, aman, dan baik atau cocok bagi akomodasi kapal kapl terlindung,mengisi bahan bakar, persediaan, perbaikan dan bongkar muat barang, sedangkan Port adalah Harbour yang terlindung dimana tersedia fasilitas terminal laut, yang terdiri dari tambatan atau dermaga untuk bongkar muat barang dari kapal, gudang transit, dan penumpukan lainya untuk menyimpang barang dalam jangka pendek atau jangka panjang. Pelabuhan mempunyai peranan yang amat penting dalam tercapainya kelancaran dan keselamatan dalam pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal. 36 Pengertian pelabuhan menurut Pasal 1ayat 1 Peraturan Pemerintah No. 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhan adalah tempat yang terdiri atas daratan danatau perairan dengan batas batas tertentu sebagai tempat kegiatan Kedua hal di atas mempunyai arti yang berbeda dari sudut penekanannya, namun tujuannya sama. 35 bataviase.co.iddetailberita-10405135.html, Kadin Pastikan PP Atur Bongkar Muat 36 Elfrida Gultom, Refungsionalisasi Pengaturan Pelabuhan untuk Meningkatkan ekonomi Nasional,PT Raja Garafindo Persada,2007,halaman 22 Universitas Sumatera Utara pemerintah dan kegiatan pengusahaan yang dipergunakan sebagai tempat kapal bersandar, naik turun penumpang danatau bongkar muat barang, berupa terminal dan dan tempat berlabuh kapal yang dilengkapi dengan fasilitas keselamatan dan keamanan pelayaran dan kegiatan penunjang serta sebagai tempat perpindahan intra dan antarmoda transportasi. Di dalam pelabuhan, terdapat terminal sebagai suatu sarana tempat pemberhentian pada akhir suatu trayek. Terminal terbagi atas terminal pelayaran niaga shipping terminal yang disebut juga terminal laut serta terminal pelabuhanport terminal. Kegiatan pemuatan dan pembongkaran barang barang ke atau ke kapal berlangsung didalam lingkungan terminal laut. Sedangkan kegiatan pergudangan,yaitu barang barang dari luar pelabuhan dimasukan ke dalam gudang serta pengeluaran barang barang dari gudang berlangsung di terminal pelabuhan. 37 Fasilitas pelabuhan dapat dibagi dalam beberapa macam, yaitu sebagia berikut : Untuk memenuhi kebutuhan kapal di pelabuhan, suatu pelabuhan yang baik harus mempunyai beberapa fasilitas untuk menunjang kegiatan oprasional yang diperlukan kapal untuk memasuki pelabuhan untuk melakukan kepentingan tertentu. Salah satu fasilitas pelabuhan yang diperlukan kapal tersebut adalah tersedianya fasilitas alat alat pelabuhan yang ditujan untuk melancarkan kegiatan usaha dipelabuhan. 38 a. Fasilitas untuk kapal 37 Radiks Purba. Angkutan Muatan Laut 1, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta, 1997, Halaman 324 38 Op-cit, halaman 69 Universitas Sumatera Utara Fasilitas yang dimaksud adalah seperti alur pelayaran, break waters, turning basin:pintu airloks kolam pelabuhan dan dermaga. Fasilitas ini disebut infrastuktur. b. Fasilitas untuk barang dan penumpang Fasilitas yang dimaksud antara lain terminal sesuai dengan jenis barang dan kemasan barang barang curah kering atau peti kemas yang dilengkapi dengan gudang transit sebagai gudang lini I dan lapangan penumpukan; terminal penumpang dilengkapi fasilitas embarkasi dan debarkasi ; gudang lini II; tankfarms dan jaringan pipa untuk berbagai macam barang curah cair; lapangan terbuka untuk penumpukan barang curah kering makanan grain ; dan kran dengan berbagai jenis, ukuran atau kapasitas. Fasilitas ini disebut dengan suprastuktur. Disamping itu masih terdapat fasilitas tambahan lain yang berfungsi juga sebagai pelayanan untuk kapal termasuk pelayanan untuk umum, antara lain: sarana bantu navigasi, informasi tentang navigasi, palayaran radio dan telepon, fasilitas perbaikan kapal termasuk floating repairs, fasilitas penampung limbah, pengadaan air bersih dan pemakanan, bunkering bahan baket, penerangan listrik, pemadam kebakaran, sanitasi, fasilitas untuk buruh. 39 39 Ibid, halaman 70 Dalam Peraturan Pemerintah Nomor 61 tahun 2009 tentang Kepelabuhanan menyebutkan adanya beberapa macam pelabuhan laut, yaitu sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 1. Pelabuhan utama, yaitu pelabuhan yang fungsi pokonya melayani kegiatan angkutan dalam negeri dan intiernasional, alih muat angkutan laut dalam negeri dan internasional dalam jumlah besar, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang danatau barang, serta angkutan penyebrangan dengan jangkauan antar provinsi. 2. Pelabuhan pengumpul, yaitu pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan laut dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah menengah, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang danatau barang, serta angkutan penyebrangan dengan jangkauan pelayanan antarprovinsi. 3. Pelabuhan pengumpan, yaitu pelabuhan yang fungsi pokoknya melayani kegiatan angkutan dalam negeri, alih muat angkutan laut dalam negeri dalam jumlah terbatas, merupakn pengumpan bagi pelabuhan utama dan pelabuhan pengumpul, dan sebagai tempat asal tujuan penumpang danatau barang, serta angkutan penyebangan dengan jangkauan dalam provinsi. Selain pelabuhan yang mempunyai peranan penting dalam pelaksanaan kegiatan bongkar muat barang , terdapat pihak lain yang juga mempengaruhi kelancaran dan keselamatan pengangkutan barang melalui laut yaitu Tenaga Kerja Bongkar Muat. Keberadaan Tenaga Kerja Bongkar Muat TKBM juga sering disebut dengan Buruh Pelabuhan adalah sangat strategis dalam proses kegiatan bongkar muat barang. Untuk melakukan kegiatan bongkar muat barang dari dan ke kapal dilaksanakan oleh TKBM yang dikelola oleh Koperasi TKBM yang menjadi badan Universitas Sumatera Utara pengelola TKBM di pelabuhan. Pembinaan dan pengawasan Koperasi TKBM dilakukan oleh Adpel, dengan demikian maka koperasi TKBM wajib mematuhi petunujuk petunjuk operasional yang digariskan oleh Adpel. Tugas dari Koperasi TKBM meliputi beberapa bidang lain sebagai berikut : 40 a. Bidang operasional Bidang ini bertanggung jawab pada Adpel selaku wakil Pemerintah di Pelabuhan b. Bidang usaha ekonomi Bidang usaha ekonomi dipertanggungjawabkan pada Rapat Anggota Tahunan yang dipimpin oleh Dinas Koperasi Kota sebgai Pembina c. Bidang operasional Bidang operasional meliputi antaranya : a Mengelompokkan regu regu kerja yang dikepalai oleh seorang kepala pekerja b Mengatur gilir kerja , diputar dengan sisitem roling dari urutan ke atas sampai dengan ke bawah c Mengadakan pembinaan baik pengawas kerja dan mengadajan pendidikan dan pelatihan kerja meliputi pendididkan operator dan kepala regukerja yang disesuaikan dengna anggaran yang ada. Prosedur permintaan TKBM adalah sebagai berikut : 41 a. Perusahaan Bongkar Muat mengajukan permohonan kepada TKBM untuk terminal yang akan melakukan bongkar muat 40 Ibid, halaman 144 41 Ibid, halaman 145 Universitas Sumatera Utara b. Perusahaan Bongkar Muat mengajukan perminataan pada Koperasi TKBM dengan menyebutkan jumlah permintaan TKBM, nama kapal, tanggal pengguna, shift kerja yang dibutuhkan, dan jumlah TKBM yang dibutuhkan. c. Koperasi mengeluarkan Surat Permintaan Kerja SKP pada regu kerja yang isinya member perintah kepada regu kerja bongkar muat untuk melakukan pekerjaannya. d. Sampai dilokasi kerja operasional pindah tugas ke Perusahaan Bongkar Muat, yang menugaskan supervise Perusahaan Bongkar Muat.

D. Penyelanggaraan Kegiatan Pengangkutan Barang Melalui Laut

Dokumen yang terkait

Tinjauan Yuridis Terhadap Tanggung Jawab Perusahaan PT. Samudera Indonesia Dalam Pelaksanaan Bongkar Muat Barang Melalui Angkutan Laut (Studi Pada PT. Samudera Indonesia Cab. Belawan Medan)

26 180 94

Analisis Pengaruh Banyaknya Barang Yang Di Bongkar Muat Terhadap Upah Bongkar Muat Pelabuhan Belawan Tahun 2010

5 84 58

Analisa Kelayakan Ukuran Panjang Dermaga, Gudang Bongkar Muat Barang Dan Sandar Kapal Study Kasus (Dermaga Ujung Baru - Pelabuhan Belawan)

15 195 121

Pengaturan Kelancaran Arus Barang (Studi Tentang Proses Bongkar Muat Dari Dan Ke Kapal Di Pelabuhan Belawan)

26 376 132

Penilaian Risiko Kecelakaan Kerja Pada Tenaga Kerja Bongkar Muat Di Pelabuhan Teluk Nibung Tanjung Balai Asahan Tahun 2015

55 385 104

TANGGUNG JAWAB PT. PUMA LOGISTICS INDONESIA ATAS KERUSAKAN BARANG DALAM PROSES BONGKAR MUAT DI PELABUHAN BENOA DENPASAR.

1 1 12

PELAKSANAAN PERJANJIAN BONGKAR MUAT BARANG OLEH PERUSAHAAN BONGKAR MUAT BARANG PADA PELABUHAN TANJUNG EMAS SEMARANG - Diponegoro University | Institutional Repository (UNDIP-IR)

0 0 1

Perjanjian Kerjasama Bongkar Muat Kapal Antara Pemilik Barang Dengan Perusahaan Bongkar Muat (Studi Perjanjian PT Sentana Adidaya Pratama Dan PT Bhanda Ghara Persero Medan).

0 2 13

Perjanjian Kerjasama Bongkar Muat Kapal Antara Pemilik Barang Dengan Perusahaan Bongkar Muat (Studi Perjanjian PT Sentana Adidaya Pratama Dan PT Bhanda Ghara Persero Medan).

0 0 2

Tinjauan Yuridis Terhadap Tanggung Jawab Perusahaan PT. Samudera Indonesia Dalam Pelaksanaan Bongkar Muat Barang Melalui Angkutan Laut (Studi Pada PT. Samudera Indonesia Cab. Belawan Medan)

0 1 8