meningkatkan kesuburan ekosistem tanah.Pertumbuhan Sianobaktermeningkatkan pertumbuhan agregat sehingga mempengaruhi filtrasi, aerasi dan suhu tanah. Keberadaan
Sianobakterterhadap kebutuhan N tanaman ditentukan oleh besarnya biomasa, masa antar dua musim tanaman, laju penambatan N, dan besarnya N tanah yang tersedia bagi
tanaman.Potensi N yang disumbangkan oleh bakteri penambat nitrogen yang hidup bebas tidak terlalu tinggi, karena nitrogen yang berhasil ditambat berada diluar jaringan
tanaman, sehingga sebagian hilang sebelum di serap oleh tanaman Ladha et al., 1997.
2.3 Biofertilizer
Biofertilizer didefinisikan sebagai produk yang mengandung mikroba hidup atau sel mikroba yang tersembunyi yang mengaktifkan proses biologis untuk membuat pupuk atau
membentuk unsur yang tidak tersedia menjadi tersedia bagi tanaman. Aktifitas mikroba ini mempengaruhi ekosistem tanah dan menghasilkan zat tambahan buat tanaman Parr et
al., 2002. Kemampuan tanah untuk menyediakan unsur hara bagi tanaman merupakan masalah yang sering dialami pertanaman kelapa sawit, termasuk pada pertanaman yang
belum di hasilkan. Keterbatasan seperti ini akan menjadi faktor pembatas terhadap ketersediaan unsur hara yang dapat di manfaatkan oleh tanaman seperti nitrogen.
Keterbatasan oleh tanaman dapat menyebabkan sistem pemupukan yang dilakukan tidak efektif Statistik Perkebunan, 1997-1999.
Bagaimanapun, spesies dan kuantitas unsur hara tanaman bervariasi tergantung pada sumber daya dan bahan-bahan mentah yang digunakan untuk memproduksi pupuk.
Mikroba tersebut dan sumber nutrien diperoleh dari bahan baku yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan unsur hara tanah. Ada macam-macam jenis biofertilizer
yang tersedia tergantung bahan baku yang digunakan, bentuk-bentuk pemanfaatan dan sumber mikroba DOAE 2003; Higa Parr 1994; Ngampimol Kunathiga., 2008.
Dalam lingkup terminologi ini, biofertilizer meliputi perumusan mikroba pengikat nitrogen, mikroba pelarut fosfat dan mikroba selulolitik Boonkerd, 2008.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Peranan Unsur Hara Nitrogen
Nitrogen merupakan unsur hara yang utama bagi pertumbuhan tanaman, yang pada umumnya sangat diperlukan untuk pembentukan atau pertumbuhan bagian-bagian
vegetatif tanaman, seperti daun, batang dan akar. Fungsi nitrogen yang selengkapnya bagi tanaman adalah untuk meningkatkan pertumbuhan tanaman, dapat menyehatkan
pertumbuhan daun, daun tanaman lebar dengan warna yang lebih hijau, meningkatkan kadar protein dalam tubuh tanaman, meningkatkan kualitas tanaman penghasil daunan,
meningkatkan perkembangbiakan mikroorganisme di dalam tanah Sutedjo, 1987. Faktor nitrogen merupakan istilah yang biasa untuk menyatakan berapa jauh suatu bahan
kekurangan nitrogen untuk peruraian.Istilah ini didefenisikan sebagai jumlah unit nitrogen anorganik yang harus disediakan. Berdasarkan massa dapat menghindari
immobilitas nitrogen dari lingkungan. Diantara unsur-unsur mineral esensial untuk pertumbuhan dan reproduksi tanaman-tanaman hijau tingkat tinggi terdapat lebih banyak
atom nitrogen dari bahan organik kering dari pada unsur lainnya yang berasal dari tanah nitrogen dalam bahan tanaman sering dijumpai dalam jumlah yang lebih banyak dari pada
unsur-unsur lainnya. Walaupun konsentrasi K kemungkinan lebih tinggi dalam sebagian bahan tanaman, nitrogen melebihi jumlah total semua unsur mineral esensial lainnya.
Tidaklah mengherankan jika unsur ini merupakan yang paling universal untuk produksi tanaman yang optimum Engelstad, 1997.
Begitu besarnya peranan N bagi tanaman, penyediaannya dibutuhkan sekali oleh para petani.Surnber N utama tanah adalah dari bahan organik melalui proses mineralisasi
NH
4 +
dan NO
3 ¯ .
Selain itu N dapat juga bersumber dan atmosfir 78 melalui curah hujan 8 -10 N tanah, penambatan fiksasi oleh mikroba tanah baik secara simbiosis
dengan tanaman maupun hidup bebas.Walaupun sumber ini cukup banyak secara alami, namun untuk memenuhi kebutuhan tanaman maka diberikan secara sengaja dalam bentuk
pupuk, seperti urea, ZA, dan sebagainya maupun dalam bentuk pupuk kandang ataupun pupuk hijau.Selain sangat mutlak dibutuhkan, nitrogen dengan mudah dapat hilang atau
menjadi tidak tersedia dalam tanaman. Ketidaktersediaan nitrogen dari dalam tanah dapat melalui proses pencucian terlendri NO
3 ¯
,dentrifikasi NO
3 ¯
menjadi N
2
, volati
Universitas Sumatera Utara
NH
+
menjadi NO
4 ¯
menjadiNO
3 ¯
, terfiksasi oleh mineralisasi atau dikonsumsi oleh mikroba tanah. Bentuk NO
3 ¯
lah yang selalu terlendri dan mudah larut, maka dikaji pergerakannya ke permukaan agar tidak hilang sehingga menjadi efisiensi pemupukan
Sanche, 1976; Mengel dan Kirby, 1982. Karena rendahnya efisiensi pupuk N pada tanaman ini disebabkan oleh banyaknya N yang hilang karena curah hujan tinggi serta
penanganan pupuk dan tanaman yang kurang baik pada kondisi paling optimum, penyerapan pupuk N yang diberikan ke tanaman hanyalah sekitar 40-50 Mousaif et al.,
1997.
Universitas Sumatera Utara
BAB 3
BAHAN DAN METODE 3.1 Waktu dan Tempat
Penelitian ini dilaksanakan pada Bulan Maret sampai Agustus 2011 di Laboratorium Mikrobiologi dan rumah kasa FMIPA USU Medan.
3.2 Bahan