BAB 4 DIAGNOSA DAN PERAWATAN CHONDROSARCOMA
4.1 Diagnosa
Penegakan diagnosa dilakukan setelah pemeriksaan klinis, radiografi, dan histopatologis selesai dilakukan. Penegakan diagnosa chondrosarcoma cukup sulit. Hal
ini dikarenakan tidak ada tes laboratorium khusus untuk menegakkan diagnosa chondrosarcoma. Ditambah lagi, chondrosarcoma hampir sama dengan osteosarcoma
secara histopatologis. Untuk mengatasinya, beberapa ahli mengatakan bahwa penegakan diagnosa dibuat berdasarkan jumlah sel yang dominan. Pada osteosarcoma, sel tumor
yang dominan adalah osteoid. Sedangkan pada chondrosarcoma, sel yang dominan adalah kartilago.
5
Prognosis chondrosarcoma tergantung pada tingkat keganasan, lokasi dan perluasan tumor tersebut.
Prognosis chondrosarcoma ditentukan berdasarkan tingkat keganasannya yang dilihat secara histopatologis. Pada tahun 1977, Evans dkk
menentukan tingkat keganasan chondrosarcoma berdasarkan histopatologis yakni: a.
Derajat 1 tanpa adanya pembelahan sel. b.
Derajat 2 dengan pembelahan sel sekitar 10 . c.
Derajat 3 dengan pembelahan sel telah mencapai 70 . Jika tidak dirawat, sekitar 90 penderita chondrosarcoma derajat 1 dapat
bertahan selama 5 tahun. Penderita chondrosarcoma derajat 2 dapat bertahan sekitar 81 setelah 5 tahun. Sedangkan pada penderita derajat 3 hanya mampu bertahan selama 5
tahun sekitar 43 .
5,6
Universitas Sumatera Utara
Chondrosarcoma sering diinterpretasikan keliru dan salah diagnosa. Hal ini dikarenakan tidak ada gambaran radiografi yang khas dari penyakit ini serta adanya
kesamaan histopatologis dengan penyakit lainnya. Adapun diagnosa banding chondrosarcoma antara lain lateral periodontal cyst, cemento osseous dysplasia, central
giant cell granuloma, cemento ossifying fibroma, tumor odontogenik seperti: radicular atau odontogenic keratocyst, tumor nonodontogenik seperti fibrosarcoma. Jika disertai
dengan keluhan rasa sakit, gambaran radiografi chondrosarcoma juga mirip dengan gambaran radiografi osteomyelitis, lesi periapikal, osteosarcoma dan Langerhans’ cell
disease.
6
4.2 Perawatan
Dokter gigi memegang peranan penting dalam mengatasi komplikasi yang melibatkan tulang rahang. Dokter gigi tidak hanya mencatat keluhan dan tanda-tanda
klinis saja. Dokter gigi harus mampu mendiagnosa dan melakukan perawatan terhadap komplikasi-komplikasi tersebut.
6
Perawatan chondrosarcoma dapat dilakukan dengan berbagai cara diantaranya pembedahan, radioterapi dan kemoterapi.
16,17
Namun, perawatan dengan kemoterapi dibatasi. Kemoterapi dilakukan hanya untuk mengontrol
chondrosarcoma setelah pembedahan.
10,17
Perawatan chondrosarcoma yang paling sering dilakukan adalah dengan pembedahan Gambar 11. Dikarenakan chondrosarcoma bersifat ganas dan dapat
melakukan metastasis, prosedur pembedahan harus mengambil seluruh tumor dan jaringan yang terlibat.
Pengambilan jaringan sehat yang terlibat juga perlu dilakukan. Hal ini dilakukan untuk mencegah kembalinya chondrosarcoma rekuren. Namun, tidak
semua chondrosarcoma dapat dirawat dengan pembedahan. Chondrosarcoma yang
Universitas Sumatera Utara
melibatkan dasar tulang tengkorak tidak diindikasikan pembedahan, melainkan radioterapi.
6
Gambar 11. Prosedur pembedahan reseksi chondrosarcoma di tulang rahang. Terlihat massa yang berwarna putih keabu-abuan.
9
Universitas Sumatera Utara
BAB 5 LAPORAN KASUS