menguntungkan pihak swasta dan kemudian mendorong investasi baru. Dengan demikian, pendapatan nasional akan berpengaruh positif terhadap investasi.
Semakin tinggi pendapatan nasional suatu negara, maka investasi yang terbentuk pun juga semakin besar.
Selain suku bunga, unsur lain yang berpengaruh dari segi biaya dalam keputusan investasi adalah pajak. Pemerintah pusat memliki banyak sekali alat
dan peraturan mengenai perpajakan yang dapat mempengaruhi biaya investasi. Satu hal yang berperan penting dalam keputusan investasi tersebut adalah pajak
penghasilan perusahaan. Tinggi rendahnya pajak yang ditetapkan tersebut digunakan pemerintah untuk mendorong atau menghambat investasi di sektor
swasta.
2.4.1. Pendesakan Investasi oleh Kebijakan Fiskal
Para ekonom telah mengembangkan berbagai pemikiran dan teori yang dapat menjelaskan mengenai pengaruh kebijakan fiskal terhadap investasi swasta.
Pemikiran tersebut berbeda-beda karena dibangun dengan asumsi yang berbeda pula. Samuelson 2010 mengemukakan bahwa pendesakan dalam konteks
investasi atau sering disebut crowding out adalah suatu konsep pemikiran yang menyatakan bahwa belanja pemerintah, defisit pemerintah ataupun hutang
pemerintah dapat menciutkan jumlah investasi dunia usaha. Penanaman modal atau investasi merupakan pengorbanan konsumsi di masa kini untuk
meningkatkan konsumsi di masa depan. Investasi atau pembentukan modal ini dapat berbentuk investasi pada asset riil, dan asset finansial. Investasi pada asset
riil misalnya pembelian tanah, mesin, pembangunan pabrik dan lain-lain. Sementara itu, investasi pada asset finansial dapat dilakukan di pasar uang atau di
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
pasar modal. Di pasar uang, investasi yang dilakukan berupa deposito atau sertifikat bank sentral, sedangkan di pasar modal berupa saham, atau obligasi.
Investasi juga sangat berperan dalam makroekonomi. Pertama, investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan berubah-ubah. Dengan
demikian, perubahan besar dalam investasi akan sangat berpengaruh terhadap permintaan agregat dan akhirnya berakibat juga pada output dan kesempatan
kerja. Investasi dapat dilakukan oleh pihak pemerintah maupun swasta. Investasi yang dilakukan oleh pemerintah adalah penempatan sejumlah dana danatau
barang oleh pemerintah pusat dalam jangka panjang untuk investasi pembelian surat berharga dan investasi langsung, yang mampu mengembalikan nilai pokok
ditambah dengan manfaat ekonomi, sosial, danatau manfaat lainnya dalam jangka waktu tertentu.
Investasi merupakan penanaman modal di mana penanaman modal tersebut bisa berasal dari Penanaman Modal dalam Negeri PMDN maupun Penanaman
Modal Asing PMA. Investasi ini merupakan faktor penting yang dapat mempengaruhi pertumbuhan ekonomi negara Indonesia. Investasi sebagai salah
satu komponen penting dari Aggregate Demand AD merupakan suatu faktor krusial bagi kelangsungan proses pembangunan ekonomi sustainable
development atau pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Pembangunan ekonomi melibatkan kegiatan-kegiatan produksi barang dan jasa di semua sektor-sektor
ekonomi. Menurut Sukirno 2003 investasi sebagai suatu kegiatan penggunaan uang untuk penyediaan barang-barang modal yang dipergunakan dalam suatu
kegiatan untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Dalam hal investasi ini, pemerintah Indonesia telah menetapkan suatu kebijaksanaan tentang
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
penanaman modal melalui UU No. 1 Tahun 1967 mengenai Penanaman Modal Asing PMA dan UU No. 6 Tahun 1968 mengenai Penanaman Modal Dalam
Negeri PMDN. Kemudian disempurnakan dengan berlakunya masing-masing UU No. 11 dan UU No. 12 Tahun 1970. Berbagai kebijakan investasi PMA harus
didukung oleh PMDN yang baik sehingga memberi hasil yang maksimal. Dengan berlakunya Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1967 tentang
Penanaman Modal Asing PMA dan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 1968 tentang Penanaman Modal Dalam Negeri PMDN, maka Indonesia memasuki era
baru dalam kebijaksanaan pembangunan ekonomi Indonesia. Dengan adanya kebijaksanaan tersebut maka para investor asing dan swasta nasional berani
melakukan penanaman modal untuk kegiatan ekonomi. Investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau perbelanjaan penanaman modal atau perusahaan untuk
membeli barang-barang modal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambah kemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia
dalam perekonomian Sukirno, 2003. Kegiatan investasi akan menimbulkan dua efek, yaitu :
1. Efek langsung terhadap tingkat pengeluaran agregat, yaitu bila pengeluaran
investasi meningkat, pengeluaran agregat di pasar uang akan meningkat, yang kemudian akan menaikkan tingkat pendapatan nasional melalui proses
multiplier. 2.
Efek terhadap kapasitas produksi nasional, terjadi pada sisi penawaran agregat dan efek ini bersifat jangka panjang sehingga kenaikan pengeluaran
investasi akan meningkatkan jumlah kapital. Dengan meningkatnya jumlah
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
kapital, produksi perekonomian meningkat yang kemudian akan meningkatkan penawaran agregat.
2.4.2. Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi