Penghasilannya ditanggung oleh pemerintah atau tidak merupakan objek Pajak Penghasilan. Seandainya dikenakan pajak pun ada batasan yang
dikenakan maupun tidak dikenakan pajak penghasilan misalnya pembayaran gaji yang diterima oleh karyawan yang penghasilannya masih
dibawah penghasilan tidak kena pajak, pengeluaran pemerintah untuk dana BOS pada besaran tertentu dan lain sebagainya.
Investasi, sumber penghasilan perusahaan dan sumber pendapatan masyarakat mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap penerimaan
Pajak Penghasilan. Penghasilan dapat ditingkatkan dengan memaksimalkan investasi karena investasi dapat menggerakkan sumber
daya ekonomi untuk menambah pendapatan. Naiknya pendapatan ini akan menaikkan pendapatan masyarakat ataupun penghasilan yang akan
dikenakan pajak, sebagai dasar pengenaan pajak dan akibatnya Pajak Penghasilan juga akan semakin besar dan untuk Kota Medan hasil
penelitian membuktikan bahwa pengaruh investasi, sumber penghasilan perusahaan yang diproxy oleh penghasilan kena pajak dan sumber
pendapatan masyarakat yang diproxy oleh pendapatan perkapita berpengaruh signifikan dalam menaikkan penerimaan Pajak Penghasilan.
4.3.2. Diagram Jalur Path Diagram
Berdasarkan pengolahan data yang dikumpulkan selama penelitian untuk mengetahui pengaruh inflasi, pengeluaran pemerintah, investasi terhadap Pajak
Penghasilan melalui sumber penghasilan perusahaan yang ditunjukkan oleh pendapatan bruto sebelum pajak dan sumber pendapatan masyarakat yang
ditunjukkan oleh pendapatan perkapita dengan model path analysis maka dapat
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
dibuat Diagram Jalur Path Diagram untuk analisis tersebut sebagaimana dapat dilihat dalam Gambar 4.1 berikut ini.
Gambar 4.1. Pengaruh inflasi P, pengeluaran pemerintah G, investasi I terhadap Pajak Penghasilan Y
3
melalui sumber Penghasilan perusahaan, yang ditunjukkan oleh pendapatan
bruto sebelum pajak Y
1
dan sumber pendapatan masyarakat, yang ditunjukkan oleh pendapatan perkapita Y
2
4.3.3. Penghitungan Pengaruh
Untuk penghitungan pengaruh inflasi P, pengeluaran pemerintah G, dan investasi I terhadap Pajak Penghasilan Y
3
melalui sumber penghasilan perusahaan, yang ditunjukkan oleh pendapatan bruto sebelum pajak Y
1
dan sumber pendapatan masyarakat, yang ditunjukkan oleh pendapatan perkapita Y
2
sebagaimana ditunjukkan oleh Gambar 4.1. diatas, secara direct effect DE, indirect effect IE, dan total effect TE dihitung dengan formula sebagai berikut :
G
I Y
3
P
Y
1
Y
2
PY
1
P = 0,071
PY
3
P = -0,029
PY
3
Y
1
= 0,347 PY
2
P = 0,134
PY
2
G = 1,727
PY
3
I = 0,400
PY
3
Y
2
= 0,135 PY
1
I = -0,676
PY
3
G = 0,149
PY
2
I = -0,866
PY
1
G = 0,594
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA
4. Pengaruh langsung Direct Effect atau DE
a. Pengaruh variabel inflasi P terhadap variable Penghasilan Kena Pajak Y
1
secara langsung : P
Y
1
= PY
1
P = 0,071
b. Pengaruh variabel pengeluaran pemerintah G terhadap variable Penghasilan Kena Pajak Y
1
: G
Y
1
= PY
1
G = 0,594
c. Pengaruh variabel investasi I terhadap variable Penghasilan Kena Pajak Y
1
: I
Y
1
= PY
1
I = -0,676
d. Pengaruh variabel inflasi P terhadap variable Pendapatan Perkapita Y
2
: P
Y
2
= PY
2
P = 0,134
e. Pengaruh variabel pengeluaran pemerintah G terhadap variable Pendapatan Perkapita Y
2
: G
Y
2
= PY
2
G = 1,727
f. Pengaruh variabel investasi I terhadap variable Pendapatan Perkapita Y
2
: I
Y
2
= PY
2
I = -0,866
g. Pengaruh variabel inflasi P terhadap variabel Pajak Penghasilan Y
3
: P
Y
3
= PY
3
P = -0,029
h. Pengaruh variabel pengeluaran pemerintah G terhadap variabel Pajak Penghasilan Y
3
: P
Y
3
= PY
3
P = 0,149
UNIVERSITAS SUMATRA UTARA