3. Wawancara Wawancara adalah salah satu teknik pengumpulan data yang dilakukan secara
verbal dan mengajukan beberapa pertanyaan untuk mendukung hasil penelitian. 4. Studi Kepustakaan
Studi kepustakaan yaitu mengumpulkan data dan mengambil informasi dari buku-buku referensi, dokumen, majalah, jurnal, artikel dan dari internet yang
dianggap relevan dengan masalah yang diteliti.
3.5. Analisis Data
Singarimbun dalam Nanawi, 1994:263 mengatakan analisa data adalah proses penyederhanaan data ke dalam bentuk yang lebih mudah dibaca dan
dipresentasikan. Data yang diperoleh dari hasil penelitian akan dianalisa dalam beberapa tahap analisa, yaitu dengan menggunakan beberapa analisis yaitu:
1. Analisis Tabel Tunggal Analisa Tabel Tunggal merupakan suatu analisa yang dilakukan dengan
membagi-bagikan variabel penelitian kedalam kategori-kategori yang dilakukan atas dasar frekuensi. Tabel tunggal merupakan langkah awal dalam menganalisa kolom
yang merupakan sejumlah frekuensi dan persentasi untuk setiap kategori Nanawi, 1994:266.
2. Analisis Tabel Silang Analisa table silang merupakan teknik yang dilakukan untuk menganalisa dan
mengetahui variabel yang satu memiliki hubungan dengan variabel lainnya, sehingga dapat diketahui apakah variabel tersebut positif atau negatif Nanawi, 1994: 273.
Universitas Sumatera Utara
3. Uji Korelasi Uji korelasi adalah untuk menguji hubungan diantara kedua variabel dan
melihat apakah terdapat hubungan yang signifikan. Peneliti menggunakan program komputer SPSS 18 untuk mempermudah dalam pengolahan data dan mendapatkan
hasil yang baik. Untuk melihat tinggi rendahnya korelasi, digunakan skala Guilford dalam
Sugiyono, 1994:149 sebagai berikut. 0,00 – 0,199
: Hubungan rendah sekali; lemah sekali 0,20 – 0,399
: Hubungan rendah tapi pasti 0,40 – 0,599
: Hubungan yang cukup berarti 0,60 – 0,799
: Hubungan yang tinggi; kuat 0,80 – 1,000
: Hubungan yang sangat tinggi; kuat sekali.
3.6. Pengujian Realibiti
Pengujian realibitas digunakan untuk mengetahui ketepatan mengukur objek yang dikaji yaitu untuk menentukan sejauh mana alat ukur dapat
dipertanggungjawabkan ataupun jika diulangi pengukurannya akan menghasilkan
data yang tidak berbeda Kelinger dan Lee, 2000.
Pengujian ini dilakukan dengan menghitung realibitas Alpha-Cronbach. Apabila suatu komponen di uji maka akan menunjukkan angka lebih dari 0,50 yang
bermakna item-item yang diukur telah mempunyai realibitas yang cukup berarti Nunaly, 1994.
Reliability Statistics
Cronbachs Alpha N of Items
.666 20
Universitas Sumatera Utara
Dari hasil pengujian di atas telihat angka 0.666 dimana hal tersebut bermakna bahwa alat ukur mempunyai realibitas yang cukup berarti sehingga dapat
dipertanggung-jawabkan dan dapat menghasilkan data yang akurat.
3.7. Keterbatasan Penelitian