Deskripsi Lokasi Penelitian HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

BAB IV HASIL DAN ANALISA PENELITIAN

4.1. Deskripsi Lokasi Penelitian

Tahun 1906 Pdt. G. Smith dan membuka Kweekschool Sekolah Guru di Berastagi. Sekolah ini kemudian dipindahkan dipindahkan ke Raya, tapi tahun 1920 sekolah tersebut ditutup. Guru-guru sekolah yang telah terdidik ditempatkan di desa- desa menjadi guru untuk mengabarkan Injil. Prof. Dr. H. Kraemer meninjau ke tempat-tempat zending Karo pada tahun 1939 dan ia menekankan agar dalam waktu sesingkat-singkatnya Jemaat Karo dipersiapkan berdiri sendiri dengan pengiriman tenaga pribumi ke sekolah pendeta dan mengangkat majelis Jemaat yang sudah mampu untuk itu. Tahun 1940 dua Guru Injil Palem Sitepu dan Thomas Sibero dikirim ke sekolah pendeta di seminari HKBP, Sipoholon. Pada tanggal 23 Juli 1941, diadakan Sidang Sinode Pertama di Sibolangit dan menghasilkan beberapa keputusan penting, yaitu menyusun dan menetapkan Tata Gereja GBKP, menyusun dan menetapkan Tata Liturgi Kebaktian dan Liturgi tatalayanan lainnya, menahbiskan dua orang pendeta pertama dari putra Karo yaitu Pdt. Palem Sitepu dan Pdt. Thomas Sibero, serta berhasil memilih kepengurusan Moderamen GBKP dan 2 klasis pertama dalam sejarah GBKP yaitu Klasis Karo Jahe Sibolangit dan klasis Karo Gugung Kabanjahe. Ketua Moderamen yang terpilih untuk Pertama kali ialah Pdt. J. van Muylwijk. Pada saat itu juga disahkan nama Gereja Batak Karo Protestan disingkat GBKP, sehingga tanggal 23 Juli 1941 Universitas Sumatera Utara dikenal dengan hari jadi GBKP atau GBKP njayo. Sebagai catatan penting, sebelum GBKP terbentuk, penginjilan ke Masyarakat Karo yang dilakukan sejak tanggal 18 April 1890 di Buluh Awar sampai dengan tahun 1941 dilakukan oleh NZG. Klasis Medan Kampung Lalang Dalam tugas-tugas pelayanannya, Moderamen dibantu oleh 22 Klasis, salah satunya adalah Klasis Medan Kampung Lalang. Semua Klasis ini memiliki kedudukan, lembaga-lembaga dan tugas-tugas yang sama dalam GBKP, hanya saja daerah pelayanannya yang berbeda. Dengan demikian, keberadaan Klasis Medan Kampung Lalang adalah salah satu pendukung tugas pelayanan Moderamen GBKP. Klasis Medan Kampung Lalang berkedudukan dan berkantor pusat di Jalan Setia Budi Gg. Kenanga Medan di samping gedung GBKP Rg. Setia Budi Medan. Gedung kantor tersebut berdiri di atas sebidang tanah seluas 4200 m 2 , bersama-sama dengan berdirinya Jambur Diakonia, Rumah Pastori, dan gedung GBKP Rg. Setia Budi Medan. Klasis Medan Kampung Lalang dibentuk melalui Keputusan Sidang Klasis tanggal 26 Oktober 1979 di GBKP Jalan Sei Batang Serangan Medan, yaitu dengan dilakukan pemekaran Klasis Medan menjadi 2 klasis, yaitu: 1. Klasis Medan Deli Tua, berkantor di Jalan Jamin Ginting Km. 4 Komplek Pamen Medan 2. Klasis Medan Kampung Lalang berkantor di Jalan Sei Batang Serangan Medan. Selanjutnya, tanggal 26 Oktober 1979 ditetapkan menjadi hari jadi Klasis Medan Kampung Lalang. Universitas Sumatera Utara Majelis jemaat yang termasuk dalam pelayanan Klasis Medan Kampung Lalang pada saat itu berjumlah 13 runggun dan saat ini jumlah runggun pada Klasis Medan-kp.lalang adalah berjumlah 32 runggun. Ketua Klasis Medan Kampung Lalang yang pertama adalah Pdt. T.H. Sidabutar, MTh. Saat ini Klasis Medan Kampung Lalang diketuai oleh Pdt. Fajar Alam Kaban. yang dipilih melalui Sidang Klasis tahun 2010. Dalam struktur organisasi Klasis Medan Kampung Lalang juga terdapat 4 lembaga Kategorial, yaitu Moria Klasis Medan Kampung Lalang, Mamre Klasis Medan Kampung Lalang, Permata Klasis Medan Kampung Lalang dan KA- KR Klasis Medan Kampung Lalang.

4.2. Temuan Data dan Penyajian Data