Pembahasan Hasil Penelitian HASIL DAN PEMBAHASAN

58 3. nilai t hitung untuk proporsi dewan komisaris independen adalah 0,877 dengan tingkat signifikansi 0,384 oleh karena itu, t hitung t tabel 0,877 1,99714 dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 0,384 0,05 hal ini, berarti tidak ada pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan, 4. nilai t hitung untuk komite audit adalah -0,092 dengan tingkat signifikansi 0,927 oleh karena itu t hitung t tabel -0,092 1,99714 dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 0,927 0,05 hal ini, berarti tidak ada pengaruh komite audit terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan.

4.3 Pembahasan Hasil Penelitian

Nilai Adjusted R Square terhadap manajemen laba sebesar 0,183 yang berarti bahwa hanya 18,3 variasi good corporate governance dapat dijelaskan oleh variasi leverage, kepemilikan instutisional, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit sedangkan sisanya dijelaskan oleh fasktor-faktor lain yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa nilai F sebesar 4,473 dengan probabilitas 0,251. Karena probabilitas lebih besar dari 0,05 2,51 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa leverage, kepemilikan instutisional, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh secara simultan terhadap manajeman laba. Dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial yang dilakukan dengan uji t, didapati bahwa variabel independen yaitu leverage berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba. Hal ini sesuai dengan signifikansi t sebesar 0,015 yang lebih kecil dari 0,05. Kebijakan hutang Universitas Sumatera Utara 59 merupakan salah satu alternative pendanaan perusahaan selain menjual saham pada pasar modal. Ini menunjukkan bahwa leverage mampu menjadi mekanisme good corporate governance . Variabel independen kepemilikan institisional berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba. Hal ini sesuai dengan signifikansi t sebesar 0,002 yang lebih kecil dari 0,05. Pengolahan laba perusahaan bersifat oportunis maka kepemilikan institusional yang tinggi akan mengurangi earning management. Ini menunjukkan bahwa kepemilikan institisional mampu menjadi mekanisme good corporate governance . Variabel independen proporsi dewan komisaris independen tidak berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba. Hal ini sesuai dengan signifikansi t sebesar 0,384 yang lebih besar dari 0,05. Adanya dewan komisaris independen tidak menjamin terjadinya transparansi informasi laporan keuangan. Hal ini berarti keberadaan komisaris independen dalam perusahaan bukan penentu utama untuk mengurangi tindakan manajemen laba oleh manajer. Kemungkinan penambahan anggota dewan komisaris independen dalam perusahaan hanya formalitas untuk menutupi tindakan manajemen laba yang dilakukan manajer. Begitu juga dengan variabel komite audit juga tidak berpengaruh terhadap manajemen laba. Hal ini sesuai dengan signifikansi t sebesar 0,927 yang lebih besar dari 0,05. Krisis ekonomi yang terjadi menyebabkan para komite audit tidak dapat mengidentifikasi dengan jelas semua resiko bisnis, pengawasan operasional yang efektif dan efisien, kualitas informasi manajemen keuangan, dan kepatuhan perusahaan terhadap ketentuan. Berdasarkan hasil pengujian diketahui Universitas Sumatera Utara 60 bahwa secara parsial yang dilakukan dengan uji t, good corporate governance yang diproksikan dalam proporsi dewan komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh terhadap manajemen laba, sedangkan leverage dan kepemilikan instutisional berpengaruh terhadap manajemen laba. Berdasarkan hasil dari semua pengujian di atas, hasilnya tidak sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Popy 2012. Penerapan Good Corporate Governance merupakan hal yang baru di Indonesia, sehingga penerapannya belum dapat dilaksanakan secara optimal oleh masing-masing perusahaan. Mekanisme good corporate governance yang terdapat didalam perusahaan diyakini dapat membatasi pengelolaan laba yang oportunis. Karena itu, diduga dengan semakin tingginya kualitas audit, semakin tingginya proporsi dewan komisaris indepeden, dan adanya komite audit maka semakin kecil pengelolaan laba yang oportunis berhubungan negatif. Tidak signifikannya variabel Good Corporate Governance kemungkinan disebabkan karena penerapan Good Corporate Governance baru dirasakan dampaknya dalam waktu yang panjang, setelah semua aturan dilaksanakan sesuai mekanisme yang ada. Dalam penyesuaian ini membutuhkan waktu yang cukup lama, sehingga belum terbukti berpengaruh secara signifikan terhadap manajemen laba. Universitas Sumatera Utara 61

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Penelitian ini menguji pengaruh mekanisme good corporate governance yang diproksikan dengan leverage, kepemilikan instutisional, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit terhadap manajemen laba. Di sini dihubungkan satu variabel independen dengan satu variabel dependen. Sampel yang dipilih sebanyak 23 perusahaan selama tiga tahun. Pengujian hipotesis dilakukan dengan metode statistik uji–t setelah sebelumnya dilakukan uji normalitas data dan uji asumsi klasik 1. Hasil pengujian menunjukkan bahwa leverage, kepemilikan instutisional, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh secara simultan terhadap manajeman laba. Hal ini didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh girsang 2007 dan Popy 2012. 2. Secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa leverage berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. 3. Secara parsial, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kepemilikan instutisional berpengaruh signifikan terhadap manajemen laba pada perusahaan perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Hal ini tidak didukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh girsang 2010 dan Popy 2012. Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Analisis Pengaruh Mekanisme Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 51 83

PENGARUH MEKANISME GOOD CORPORATE GOVERNANCE (GCG) TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2009 2011

1 15 143

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 2 102

PENGARUH CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 12

PENGARUH PELAKSANAAN GOOD CORPORATE GOVERNANCE TERHADAP PRAKTIK MANAJEMEN LABA PADA PERUSAHAAN PERBANKAN YANG TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 85

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 1 11

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 0 2

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 0 9

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance dan leverage terhadap Manajeman laba pada perusahaan Perbankan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode tahun 2011-2013

0 0 23

Analisis Pengaruh Penerapan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Perbankan Yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2009-2011

0 0 12