56
Berdasarkan Uji Signifikan Simultan F tersebut, maka didapat nilai F
hitung
4,473 dan tingkat signifikansi 0,003
a
sedangkan F
tabel
pada tingkat kepercayaan 95 α=0.05 adalah 2,51 Oleh karena itu, nilai F
hitung
F
tabel
atau 4,473 2,51 pada tingkat signifikansinya 0,003. Karena probabilitas lebih besar dari 0,05 2,51
0,05 maka dapat disimpulkan bahwa variabel leverage, kepemilikan manajerial, proporsi dewan komisaris dan komite audit secara bersama – sama tidak
berpengaruh terhadap manajemen laba.
4.2.3.3 Uji Signifikansi Parsial Uji t
Secara parsial, pengujian hipotesis dilakukan dengan uji t, uji statistik t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara
individual dalam menerangkan variabel dependen Ghozali, 2005:84. Kriteria
pengambilan keputusan adalah: jika t
hitung
t
tabel
, Ho diterima Ha ditolak, untuk α = 5
jika t
hitung
t
tabel
, Ha diterima Ho ditolak, untuk α = 5
Berikut ini peneliti menampilkan hasil Uji Signifikan Parsial t pada tabel 4.9 dibawah ini:
Universitas Sumatera Utara
57
Tabel 4.9 Uji Signifikan Parsial t
Coefficients
a
Model Unstandardized
Coefficients Standardized
Coefficients t
Sig. B
Std. Error Beta
1 Constant
-.033 .222
-.148 .883
leverage -.029
.011 -.300 -2.502
.015 Kepemilikan instutisional
.555 .171
.390 3.244 .002
Proporsi Dewan Komisaris Independen
.229 .261
.101 .877
.384 Komite audit
-.013 .144
-.011 -.092 .927
a. Dependent Variable: Manajemen laba
T
tabel
dalam penelitian ini adalah sebesar 1,98279. Dari hasil uji signifikan parsial t diatas dapat dijelaskan pengaruh variabel independen secara satu
persatu parsial, yaitu : 1. nilai t
hitung
untuk leverage adalah -2,502 dengan tingkat signifikansi 0,015 oleh karena itu, t
hitung
t
tabel
-2,502 1,99714 dan signifikansi lebih kecil dari 0,05 0,015 0,05 hal ini, berarti ada pengaruh leverage
terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan, 2. nilai t
hitung
untuk kepemilikan instutisional adalah 3,244 dengan tingkat
signifikansi 0,002 oleh karena itu, t
hitung
t
tabel
3,244 1,99714 dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 0,002 0,05 hal ini, berarti ada
pengaruh kepemilikan instutisional terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan,
Universitas Sumatera Utara
58
3. nilai t
hitung
untuk proporsi dewan komisaris independen adalah 0,877 dengan tingkat signifikansi 0,384 oleh karena itu, t
hitung
t
tabel
0,877 1,99714 dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 0,384 0,05 hal ini,
berarti tidak ada pengaruh proporsi dewan komisaris independen terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan,
4. nilai t
hitung
untuk komite audit adalah -0,092 dengan tingkat signifikansi 0,927 oleh karena itu t
hitung
t
tabel
-0,092 1,99714 dan signifikansi t lebih besar dari 0,05 0,927 0,05 hal ini, berarti tidak ada pengaruh
komite audit terhadap manajemen laba dalam perusahaan perbankan.
4.3 Pembahasan Hasil Penelitian
Nilai Adjusted R Square terhadap manajemen laba sebesar 0,183 yang berarti bahwa hanya 18,3 variasi good corporate governance dapat dijelaskan
oleh variasi leverage, kepemilikan instutisional, proporsi dewan komisaris independen dan komite audit sedangkan sisanya dijelaskan oleh fasktor-faktor lain
yang tidak dimasukkan dalam model penelitian. Hasil penelitian yang dilakukan dengan menggunakan uji F menunjukkan bahwa nilai F sebesar 4,473 dengan
probabilitas 0,251. Karena probabilitas lebih besar dari 0,05 2,51 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa leverage, kepemilikan instutisional, proporsi dewan
komisaris independen dan komite audit tidak berpengaruh secara simultan terhadap manajeman laba. Dari hasil pengujian variabel penelitian secara parsial
yang dilakukan dengan uji t, didapati bahwa variabel independen yaitu leverage berpengaruh terhadap variabel dependen yaitu manajemen laba. Hal ini sesuai
dengan signifikansi t sebesar 0,015 yang lebih kecil dari 0,05. Kebijakan hutang
Universitas Sumatera Utara