Uji Koefisien Determinasi Uji Signifikasi Simultan Uji Statistik F

bebas dapat menerangkan variabel terikat atau variabel independen berpengaruh signifikan secara bersama – sama terhadap variabel dependen.

3. Uji Signifikasi Parameter Individu Uji Statistik t

Uji statistik t padasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. Hasil SPSS dari Uji Statistik t disajikan dalam Tabel 4.4. Tabel 4.4 Uji Parsial Coefficients a Model t 1 Constant -5,759 DJIMY 5,713 DJIGRC -2,099 DJIJP 4,062 a. Dependent Variable: ISSI Sumber : Data diolah Berdasarkan tabel diatas maka nilai t hitung dari variabel DJIMY,DJIJP, dan DJIGRC secara berturut-turut sebesar 5,713, 4,062 dan -2,099. Kemudian untuk mencari t tabel dapat dicari dengan menggunakan rumus : df = n – 5 Keterangan : n = Jumlah Sampel dk = Degree of freedom α = taraf signifikasi Dik : n = 44 α = 5 Dit : df ? Jawab : df = n – 5 = 44 -5 = 39 Hasil dari perhitungan diatas maka diketahui besar nya derajat kebebasan dk sebesar 33, maka dapat dilihat besarnya t tabel dengan df = 39 dengan signifikan sebesar 0,005. Maka besarnya t tabel adalah 2,042. 1. Pengujian DJIMY Berdasarkan hasil uji t, maka variabel DJIMY itu sendiri dengan nilai t hitung sebesar 5,713 t tabel 2,042 maka dapat disimpulkan variabel DJIMY mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ISSI. 2. Pengujian DJIGRC Berdasarkan hasil uji t, maka variabel DJIGRC itu sendiri dengan nilai t hitung sebesar -2,099 t tabel 2,042 maka, dapat disimpulkan variabel DJIGRC mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ISSI. 3. Pengujian DJIJP Berdasarkan hasil uji t, maka variabel DJIJP itu sendiri dengan nilai t hitung sebesar 4,062 t tabel 2,042 maka dapat disimpulkan variabel DJIJP mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap ISSI.

D. Pembahasan Penelitian

Tabel 4.5 Tabel Hasil Penelitian Sumber : Data diolah

1. Hipotesis 1

Hipotesis 1 yang diajukan oleh penulis adalah “Indeks Saham Syariah Malaysia DJIMY memiliki hubungan yang positif dan pengaruh signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI.” Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan dari hasil pengolahan data yang dilakukkan penulis. Hubungan yang diberikan oleh DJIMY terhadap ISSI adalah hubungan yang positif dapat dilihat dari nilai beta yaitu sebesar 0,889 yang mendekati nilai 1, dan melihat nilai pengaruh signifikansi adalah 0,000 hal ini berarti terhadap hubungan yang erat antara DJIMY dan ISSI. Ini dapat diartikan ketika DJIMY mengalami Variabel Pengaruh Dependen Independen Arah Signifikasi ISSI DJIMY Positif Diterima DJIGRC Negatif Diterima DJIJP Positif Diterima kenaikan 1 maka ISSI akan mengalami kenaikan sebesar 0,889 poin artinya terdapat integrasi antara DJIMY dan ISSI. Indeks Saham Syariah Malaysia memiliki hubungan yang paling erat diantara semua variabel yang digunakan, hal ini bisa terjadi dikarenakan posisi Malaysia yang begitu dekat dengan Indonesia jika dibandingkan dengan variabel yang lainnya.

2. Hipotesis 2

Hipotesis 2 yang diajukan oleh penulis adalah “Indeks Saham Syariah Cina DJIGRC memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indo nesia ISSI”. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan dari hasil pengolahan data yang dilakukkan penulis. Dari hasil pengolahan data yang dilakukkan hipotesis 3 ini terbukti dengan hasil nilai beta yang bernilai -0,462 yang berarti terjadi pengaruh yang negatif artinya jika DJIGRC mengalami kenaikan senilai 1 maka ISSI akan mengalami penurunan sebanyak - 0,462 point. Pengaruh yang diberikan bernilai signifikan dengan nilai sig 0,000. Hal ini bisa terjadi karena jumlah investor di Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh investor asing, saat ini memegang sekitar 60 dari total market capitalization, maka hal ini harus menjadi perhatian lebih. Karena, jika pihak asing secara serentak melakukkan rush dan dananya dilarikan