Uji Signifikasi Parameter Individu Uji Statistik t

kenaikan 1 maka ISSI akan mengalami kenaikan sebesar 0,889 poin artinya terdapat integrasi antara DJIMY dan ISSI. Indeks Saham Syariah Malaysia memiliki hubungan yang paling erat diantara semua variabel yang digunakan, hal ini bisa terjadi dikarenakan posisi Malaysia yang begitu dekat dengan Indonesia jika dibandingkan dengan variabel yang lainnya.

2. Hipotesis 2

Hipotesis 2 yang diajukan oleh penulis adalah “Indeks Saham Syariah Cina DJIGRC memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indo nesia ISSI”. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan dari hasil pengolahan data yang dilakukkan penulis. Dari hasil pengolahan data yang dilakukkan hipotesis 3 ini terbukti dengan hasil nilai beta yang bernilai -0,462 yang berarti terjadi pengaruh yang negatif artinya jika DJIGRC mengalami kenaikan senilai 1 maka ISSI akan mengalami penurunan sebanyak - 0,462 point. Pengaruh yang diberikan bernilai signifikan dengan nilai sig 0,000. Hal ini bisa terjadi karena jumlah investor di Indonesia masih sangat dipengaruhi oleh investor asing, saat ini memegang sekitar 60 dari total market capitalization, maka hal ini harus menjadi perhatian lebih. Karena, jika pihak asing secara serentak melakukkan rush dan dananya dilarikan ke luar negeri maka yang akan terjadi adalah selain terjadi crash di pasar modal Syariah Indonesia dengan penurunan Indeks Harga yang signifikan, maka juga akan terjadi capital outflow yang besar dan juga akan mempengaruhi neraca pembayaran indonesia. Selain itu, volume pasar yang masih kecil membuat pasar modal indonesia rentan terhadap pengendalian dari pelaku pasar, karakteristik tersebut yang memungkinkan merosotnya atau melonjaknya indeks harga saham dalam waktu yang sangat cepat.

3. Hipotesis 3

Hipotesis 3 yang diajukan oleh penulis adal ah “Indeks Saham Syariah Jepang DJIJP memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Indeks Sahama Syariah Indonesia ISSI”. Pernyataan tersebut dapat dibuktikan dengan dari hasil pengolahan data yang dilakukkan penulis. Hubungan yang diberikan DJIJP terhadap ISSI adalah hubungan yang positif dapat dilihat dari nilai beta sebesar 0,147 dan pengaruh signifikasinya sebesar 0,000 yang artinya terjadi integrasi namun hubungannya lemah. Secara parsial DJIJP mempengaruhi ISSI, tidak hanya secara parsial namun secara simultan pun DJIJP mempengaruhi ISSI. Dengan nilai R 2 yang mecapai 0,713 atau 71,3 tentu saja faktor-faktor diluar seperti kondisi ekonomi, keamanan, politik maupun hari perdagangan itu sendiri yang secara kultur nampaknya berbeda dengan kondisi pasar modal syariah di Jepang namun tidak dijelaskan dalam penelitian ini. Maka dari itu dampak integrasi yang dihasilkan dari DJIJP terhadap ISSI memiliki nilai yang sangat rendah dibandingkan yang lainnya. Jadi, dari hasil perhitungan indeks harga saham syariah dari kempat Negara tersebut Indonesia terintegrasi oleh Indeks Harga Saham Syariah, Malaysia, Cina dan Jepang. Maka dari hasil penelitian tersebut penulis menguraikan sebagai berikut :

a. Terintegrasinya Indonesia dengan Malaysia

Terintegrasinya indeks saham syariah pada ISSI terhadap DJIMY bermafaat bagi masing- masing negra tersebut, terintegrasinya sektor pasar modal syariah di Indonesia dengan Malaysia yang memungkinkan adanya perdagangan bebas antar Negara yang dapat memperkuat hubungan intra kawasan dari kedua negara tersebut. Selain itu, akan meningkatkan jumlah investor bagi masing-masing Negara, baik negara Indonesia maupun Malaysia dapat meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat dengan adanya perluasantransaksi investasi antar Negara, menghilangkan hambatan perdagangan Internasional, memperbaiki kualitas produk dalam Negeri untuk memikat Negara lain untuk memberi produk lokal di wilayah kawasan yang terintegrasi.

b. Terintegrasinya Indonesia dengan Cina