Metode Pengumpulan Data Hipotesis

dalam daerah kristis daerah dimana Ho ditolak. Sebaliknya disebut tidak signifikan bila nilai uji statistikya berada dalam daerah dimana Ho diterima. 43

a. Koefisien Determinasi

Koefisien determinasi R 2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi adalah anatara nol dan satu. Nilai R 2 yang kecil berarti kemapuan variabel-variabel independen dalam menjelaskan variasi variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variabel independen memeberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel independen. Kelemahan Kd adalah bias terhadap jumlah variabel independen yang dimasukkan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel yang ditambahkan berpengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen. Oleh karena itu, digunakan nilai adjusted R 2 , karena nilai adjusted R 2 dapat naik atau turun apabila suatu variabel independen ditambahkan ke dalam model. 44 43 Ibid., h.97. 44 Ibid., h.97 Kolom R. Menunjukkan seberapa baik variabel bebas memprediksikan hasil multiple correlation coefficient. Kisaran nilai R adalah 0 hingga 1. Semakin nilai R mendekati angka 1, maka semakin kuat variabel bebas memprediksikan variabel terikat. Namun, ketepatan nilai R ini lebih disempurnakan oleh kolom Adjusted R Square yang merupakan koreksi atas nilai R. Kolom Adjusted R Square, fungsinya menjelaskan apakah sampel penelitian mampu mencari jawaban yang dibuhkan dari populasinya. Kisaran nilai Adjusted R Square adalah nol hingga satu.

b. Uji Signifikasi Simultan Uji Statistik F

Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama simultan terhadap variabel dependen. 45 Dengan tingkat signifikansi sebesar 5 nilai F ratio dari masing-masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan nilai F tabel. Jika Frasio F tabel atau prob-sig a = 5 berarti bahwa masing-masing variabel independen berpengaruh secara positif terhadap dependen. 45 Ibid., h.98 Uji F digunakan untuk menguji signifikasi pengaruh DJIMY,DJIJP, DJIGRC dan ISSI secara simultan. Langkah –langkah yang dilakukkan adalah : 1 Merumuskan Hipotesis Ha, Ha diterima : berarti terdapat pengaruh yang signifikam antara variabel independen terhadap variabel dependen secara simultan. 2 Menentukan tingkat signifikasi yaitu sebesar 0.05 a = 0.05 3 Membandingkan F hitung dengan F tabel. Nilai F hitunh, jika : Bila F hitung F tabel, maka variabel independen secara bersama- sama tidak berpengaruh terhadap variabel dependen. PV hasil PV Peneliti a 0.05 maka H0 ditolak dan Ha diterima. Bila F hitung lebih F tabel, maka bvariabel independen secara bersama-sama berpengaruh terhadap variabel dependen. PV hasil PV Peneliti a 0.05 maka H0 gagal ditolak dan Ha ditolak. Berdasarkan probability value, dengan menggunakan nilai probabilitas, Ha akan diterima dan H0 ditolak hika probabilitas kurang dari 0.05. Menentukan nilai koefisien determinasi, dimana koefisien menunjukkan seberapa besar variabel model yang digunakan mampu menjelaskan variabel dependennya.

c. Uji Signifikasi Parameter Individual Uji Statistik t

Uji statistik t padasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variasi variabel dependen. 46 tingkat signifikasi sebesar 95, nilai t hitung dari masing- masing koefisien regresi kemudian dibandingkan dengan nilai t tabel. Jika t hitung t tabel atau prob-sig 5 bearti bahwa masing-masing variabel independen berpengaruh secara positif terhadapa variabel dependen. Cara melakukkan uji t adalah sebagai berikut : 1 Memastikan tingkat prob-sig a =5 atau 0.05. tingkat signifikasi menunjukkan bagaimana kemungkinan hasilnya adalah karena kebetulan. Tingkat yang umum digunakan untuk berarti sesuatu yang cukup baik untuk bisa dipercaya, adalah 0.05, yang berarti bahwa temuan ini memiliki lima persen 0.05 kemungkinan tidak benar, yang merupakan kabalikan dari peluang 95 menjadi benar 0.95. 2 Membandingkan nilai statistik t dengan titik kritis menurut tabel. Apabila statistik t hasil perhitungan lebih tinggi dibandingkan t tabel, kita menerima hipotesis alternatif yang menyatakan bahwa suatu variabel independen secara mempengaruhi variabel dependen. 3 Nilai Beta punya kisaran nol hingga satu, dimana semakin mendekati 1 maka semakin berdapak signifikasinya. 46 Ibid., h.98

E. Hipotesis

Untuk mengetahui apakah variabel independen DJIMY,DJIJP, DJIGRC memiliki pengaruh dan terintegrasi terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI, maka penelitian ini mengemukakan hipotesis sebagai berikut : 1. Indeks Saham Syariah Malaysia DJIMY memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI. 2. Indeks Saham Syariah Cina DJIGRC memiliki hubungan dan pengaruh yang signifikan terhadapa Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI. 3. Indeks Saham Syariah Jepang DJIJP memiliki hubungan dan pengaruh signifikan terhadap Indeks Saham Syariah Indonesia ISSI.

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Data Indeks Harga Saham

Dalam penelitian ini indeks harga yang di gunakan adalah ideks harga saham syariah Indonesia ISSI, Malaysia DJIMY, Cina DJIGRC, dan Jepang DJIJP. Indeks harga saham syariah yang digunakan berupa indeks harga closing price di akhir bulan periode Mei 2011 – Desember 2014, data diambil melalui website www.marketwatch.com . Tabel 4.1 Data Closing Price periode Mei 2011 – Desember 2014 Bulan ISSI.JK DJMY DJIJP DJIGRC MEI 123,81 1785,55 1117,04 1795,7 JUNI 124,29 1795,57 1135,6 1725,77 JULI 132,69 1812,36 1177,15 1722,03 AGUSTUS 124,08 1682,73 1092,61 1586,41 SEPTEMBER 115,42 1506,63 1068,29 1378,21 OKTOBER 122,66 1673,26 1070,7 1526,45 NOVEMBER 121,01 1608,91 1019,61 1395,65 DESEMBER 125,36 1685,36 1032,34 1393,55 JANUARI 130,74 1806,87 1067,77 1523,58 FEBRUARI 133,45 1875,32 1099,96 1638,33 MARET 138,74 1845,85 1108,37 1603,65 APRIL 139,98 1857,12 1092,57 1589,43 MEI 130,75 1760,2 1001,22 1433,81 JUNI 133,46 1798,24 1033,93 1445,72 JULI 138,75 1873,37 1017,98 1455,44 AGUSTUS 139,99 1909,69 1028,83 1444,35 SEPTEMBER 130,76 1953,03 1037,21 1437,24 OKTOBER 133,47 1979,39 1013,47 1525,36 NOVEMBER 138,76 1879,71 1032,54 1563,42 DESEMBER 139,1 1976,84 1054,32 1599,36 JANUARI 147,51 1873,26 1069,82 1624,22 FEBRUARI 157,64 1886,46 1086,29 1589,3 MARET 162,64 1926,7 1133,06 1539,18 APRIL 166,91 2003,6 1197,69 1581,46 MEI 169,81 2016,25 1133,32 1589,69 JUNI 164,24 2008,27 1142 1522,15 JULI 154,2 1956,96 1146,03 1591,23 AGUSTUS 143,92 1896,72 1108,62 1610,6 SEPTEMBER 145,16 1957,58 1190,06 1688,11 OKTOBER 151,31 2071,33 1182,39 1735,03 NOVEMBER 143,03 2014,55 1207,11 1749,56 DESEMBER 141,84 2005,18 1217,37 1761,19 JANUARI 146,86 1875,54 1196,6 1683,04 FEBRUARI 152,88 1965,04 1219,77 1783,07 MARET 157,35 1994,43 1204,51 1741,22 APRIL 158,83 2010,72 1181,7 1729,01 MEI 161,08 2024,37 1215,69 1790,92 JUNI 159,75 2064,46 1271,94 1859,24 JULI 167,34 2057,59 1280,82 1907,71 AGUSTUS 168,98 2061,88 1269,99 1940,33 SEPTEMBER 166,76 1981,62 1260,37 1823,8 OKTOBER 163,41 2001,36 1257,27 1884,59 NOVEMBER 166,11 1902,03 1252,87 1894,01 DESEMBER 168,64 1780,24 1247,11 1814,93 Sumber : www.marketwatch.com

B. Persamaan Regresi Linier Berganda

Regresi linier berganda adalah hubungan secara linier atau dua variabel atau lebih variabel DJIMY, DJIGRC, DJIJP dengan variabel dependen ISSI. Analisis ini digunalan untuk mengetahui hubungan positif atau negatif antara variabel independen dengan dependen sehingga dapat diprediksi nilai dari variabel dependen apabila nilai variabel independen mengalami kenaikan atau penurunan. Berikut ini adalah hasil uji regresi linier berganda dengan mengolah data menggunakan SPSS yang disajikan dalam tabel 4.1. Uji Regresi Linier Berganda Tabel 4.1 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients B 1 Constant -6,090 DJIMY ,889 DJIGRC -,462 DJIJP ,147 a. Dependent Variable: ISSI Sumber : Data diolah Dari tabel di atas dapat dirumuskan suatu persamaan regresi berganda untuk ISSI sebagai berikut : Y = - 6,090 + 0,889X1 – 0,462X2 + 0,147X3 Koefisien-koefisien persamaan regresi linier berganda diatas dapat di artikan sebagai berikut : 1. Konstanta bernilai negatif sebesar -6,090 artinyaa jika tingkat DJIMY X1, DJIJP X2, dan DJIGRC X3 bernilai nol, maka ISSI Y nilainya cenderung mengalami penurunan sebesar -6,090. 2. Besarnya koefisien DJIMY sebesar 0,889 yang artinya menunjukkan adanya hubungan positif antara DJIMY dan ISSI, yang artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan DJIMY mengalami kenaikan 1 maka ISSI mengalami kenaikan sebesar 0,889 poin. 3. Besarnya koefisien DJIGRC sebesar -0,462 yang artinya menunjukkan adanya hubungan negatif antara DJIGRC dan ISSI, yang artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan DJIGRC mengalami peningkatan 1 maka ISSI mengalami penurunan sebesar -0,462 poin. 4. Besarnya koefisien DJIJP sebesar 0,147yang artinya menunjukkan adanya hubungan positif antara DJIJP dan ISSI, yang artinya jika variabel independen lain nilainya tetap dan DJIJP mengalami kenaikan 1 maka ISSI mengalami kenaikan sebesar 0,147 poin.

C. Uji Goodness of fit

1. Uji Koefisien Determinasi

Analisis determinasi dalam regresi linier berganda digunakan untuk mengetahui persentase pengaruh variable independen DJIMY,DJIJP, dan