Profil ustadz Syamsul Arifin Nababan

BAB II TINJAUAN TEORITIS METODE DAKWAH DALAM PEMBINAAN AQIDAH MUALLAF

A. Metode Dakwah

1. Pengertian Metode Metode berasal dari bahasa Inggris yaitu: methode “cara” dalam arti suatu cara untuk mencapai suatu cita-cita. 10 Dari segi bahasa metode berasal dari dua perkataan yaitu “meta” melalui dan “hodos” jalan, cara. 11 Sumber yang lain menyebutkan bahwa metode berasal dari bahasa Jerman methodica artinya ajaran tentang metode. Metode dalam bahasa Yunani berasal dari kata methodos yang artinya jalan yang dalam bahasa Arab disebut dengan Thariq 12 . Dengan demikian dapat di artikan bahwa metode adalah cara atau jalan yang harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan. Sedangkan menurut Abdul Kadir Mansyi, metode adalah sebagai cara untuk menyampaikan sesuatu. 13 Dari penjelasan pengertian diatas penulis dapat menyimpulkan bahwa metode adalah cara atau jalan untuk meraih hasil yang sempurna dan memuaskan untuk mencapai sebuah tujuan yang telah ditetapkan. 10 Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997, h. 59 11 Harjani Hefni, M. Munir , dkk, Metode Dakwah, Jakarta: Prenada Media, 2003, h. 6 12 Harjani Hefni, M. Munir , dkk, Metode Dakwah, h. 6 13 Abdul Kadir Mansyi, Metode Diskusi Dalam Dakwah Surabaya: Al-Ikhlas, 1981, h. 438 2. Pengertian dakwah Ditinjau dari segi bahasa etimologi dakwah berasal dari bahasa Arab, yang berarti panggilan, ajakan atau seruan. 14 Secara terminologis dakwah Islam telah banyak di definisikan oleh para ahli. Menurut Ahmad Ghalwashy dakwah ialah pengetahuan yang dapat memberikan segenap usaha yang bermacam-macam yang mengacu pada upaya penyampaian ajaran Islam kepada seluruh manusia yang mencakup akidah, syariah, dan akhlak. 15 Al-khuli mendefinisikan dakwah sebagai upaya memindahkan umat dari satu situasi ke situasi yang lain. 16 Selain itu dakwah dapat dartikan sebagai suatu proses mengubah suatu situasi kepada situasi lain yang lebih baik sesuai ajaran Islam. 17 Sebagaimana Allah berfirman dalam surat: Al-imran ayat: 104                 14 Asmuni Syukri, Dasar-dasar Strategi Dakwah Islam, Surabaya: Al-Ikhlas, 1983, h. 17 15 Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997, h. 16 16 Wahyu Ilahi MA, Komunikasi Dakwah, Bandung: Rosadakarya, 2010, h. 16 17 Wardi Bachtiar, Metodelogi Penelitian Ilmu Dakwah, Jakarta: Logos, 1997, h. 31