Profile Ustadz Syamsul Arifin Nababan

menyiarkan agama yang ia yakini kebenarannya itu. Hingga akhirnya dua adiknya berhasil di Islamkan. Dari pengalaman mengislamkan adiknya, beliau memutuskan untuk terus melakukan dakwah. Dan di Jakarta beliau memulai karirnya sebagai pendakwah, beliau berceramah dari masjid ke masjid, kantor ke kantor. Hingga akhirnya beliau dengan yakin mendirikan sebuah pesantren khusus menyantuni, membimbing, dan membina muallaf agar mereka dapat mampu mandiri baik secara mental psikis ataupun ekonomi. 53 2. Pendidikan Ustadz Syamsul Arifin Nababan Pendidikan yang beliau tempuh; a. SDN di Ujung Padang, Labuan Batu. Tapanuli Utara b. SMP di Ujung Padang, Labuan Batu. Tapanuli Utara c. SMA di Ujung Padang, Labuan Batu. Tapanuli Utara d. S1 di Institut Agama Islam Al- Aqidah Jakarta e. S2 di Institut Ilmu Al- Quran Jakarta

B. Pondok Pesantren Pembinaan Muallaf Annaba Center

1. Sejarah Berdirinya Pondok Pesantren Pembinaan Muallaf Annaba Center Sejarah berdirinya pondok pesantren pembinaan muallaf ini bermula dari keperihatinan ustadz Syamsul Arifin Nababan ketika beliau melihat nasib para 53 Hasil wawancara pribadi dengan ustadz Syamsul Arifin Nababan pada 31 Mei 2013 muallaf yang amat memperihatinkan. Banyak para muallaf setelah mereka mengikrarkan untuk menjadi seorang muslim, kehidupan mereka terlunta-lunta dalam mempertahankan hidup dan menjaga aqidahnya Islam. 54 Banyak dari mereka yang terusir dari keluarganya setelah masuk Islam, mereka dihadapkan pada kenyataan yang pahit tidak di anggap sebagai bagian dari keluarga dan sering mendapatkan teror dan ancaman. Selain itu ada diantara mereka yang dipecat dari pekerjaannya, dan di jauhi oleh teman- kerabatnya. Ditambah kepedulian masyarakat Islam amat sangat minim, hak mereka terabaikan. Seharunya mereka mendapatkan haknya sebagai muallaf karena mereka adalah salah satu asnaf mustahik dari delapan asnaf yang mendapat zakat. 55 Berangkat dari kisah pilu itulah hingga akhirnya beliau ingin melakukan perubahan untuk keberlangsungan hidup para muallaf, ustadz Syamsul Arifin Nababan mulai merangkul mereka dan memperhatikan kehidupan para muallaf dengan harapan agar mereka tidak merasa sendiri dan mereka pun tidak berbalik arah kembali kepada keyakinan semuala kemurtadan. Dari hal inilah beliau mendirikan sebuah pesantren khusus membina dan mendidik para muallaf, sampai mereka mampu berdiri baik secara mental psikis atau ekonomi. Pondok pesantren Pembinaan Muallaf Annaba didirikan pada tahun 2007. Pondok pesantren Pembinaan Muallaf Annaba Center ini terletak di Jl. Cendrawasih IV No.1 RT.02, RW.04 Kelurahan Sawah Baru, Kecamatan Ciputat, 54 Annaba. Muallaf News Inspiration for Muallaf . edisi Juli 2012, h. 4 55 Annaba. Muallaf News Inspiration for Muallaf. h. 4 Kota Tangerang Selatan, Provinsi Banten. Dahulu pondok pesantren ini hanyalah sebuah bangunan kecil yang terdiri hanya dari beberapa kamar, hingga akhirnya ustadz Syamsul Arifin Nababan rela untuk menjual rumahnya untuk memperluas bangunan pesantren. Tujuan dari pondok pesantren Pembinaan Muallaf Annaba Center untuk membina, mendidik, dan menyantuni muallaf sampai mereka mampu berdiri sendiri, selain itu pondok pesantren ini difokuskan untuk mengefektifkan kinerja pembinaan secara lebih baik, efektif dan efisien. 2. Santri dan Aktivitas Pondok Pesantren Pembinaan Muallaf Pondok pesantren ini memiliki visi membentuk kader-kader muslim yang kaffah dan mampu membentengi diri dengan penguatan aqidah Islamiah. Untuk itu kegiatan pondok pesantren ini dimulai dari bangun tidur, shalat subuh berjamaah, kemudian dilanjutkan dengan kajian tafsir, waktu bebas dan dilanjutkan kembali setelah shalat Ashar. Para santri diberi kebebasan untuk mengenyam pendidikan di sekolah- sekolah umum sesuai tingkatannya. Di sini para santri diberikan pendidikan aqidah guna membentengi mereka yang masih belum stabil serta menanamkan fondasi keislaman yang kokoh berdasarkan al- Qur’an dan Sunnah Rasulullah Saw. Pondok pesantren ini mengajarkan pelajaran aqidah, hadis, tafsir, sirah nabawiyyah, dan bahasa Arab. Selain itu para santri juga dianjurkan menghafal al- Qur’an. Setiap akhir pekan, hafalan mereka akan diuji muraja’ah.