1. Perkembangan teknologi informasi yang semakin cepat.
2. Pergantian pegawai yang menyebabkan hilangnya aset perusahaan.
3. Banyaknya kompetitor yang memiliki pengelolaan manajemen pengetahuan
yang baik. Berdasarkan tantangan - tantangan tersebut, dengan mempertimbangkan hasil
analisis SWOT yang telah dilakukan, tema strategi PT. Kalbe Morinaga Indonesia untuk mencapai sasaranya, yaitu pengetahuan individu sebagai aset perusahaan
dimana PT. Kalbe Morinaga Indonesia mengelola pengetahuan untuk mengembangkan potensi yang dimiliki perusahaan sebagai salah satu alat
pendukung agar menjadi perusahaan tool manufacturing berkelas dunia sesuai
visinya. Tema strategi PT. Kalbe Morinaga Indonesia sebagai berikut:
1. Memanfaatkan secara maksimum seluruh sumber daya manusia dan
infrastruktur yang dimiliki untuk menjadikan PT. Kalbe Morinaga Indonesia perusahaan tool manufacturing berkelas dunia yang berdasarkan pengelolaan
pengetahuan.
2. Memiliki sistem manajemen pengetahuan yang diselaraskan dengan strategi
yang sesuai dengan perkembangan teknologi informasi guna mendukung
kinerja dalam pengelolaan pengetahuan untuk kemajuan perusahaan. 3.2.2.
Fase 2 Analisis, Desain dan Pembangunan KMS
Berdasarkan analisis SWOT dapat disimpulkan bahwa PT. Kalbe Morinaga Indonesia memerlukan adanya wadah dalam menunjang manajemen
pengetahuan dengan memanfaatkan seluruh sumber daya manusia dan infrastruktur secara maksimum. Oleh karena itu, pada tahap ini akan dilakukan
analisis, desain dan pembangunan sistem manajemen pengetahuan untuk membantu strategi perusahaan.
Pada fase ini terdapat lima tahap yaitu dari tahap tiga sampai dengan tahap tujuh dari tahap desain hingga pembangunan Knowledge Management System.
Berikut adalah penjelasan dari masing-masing tahap dalam fase kedua ini.
3.2.2.1. Tahap 3 Arsitektur dan Desain KM
Pada tahap ini dilakukan pembangunan arsitektur KM dan integrasi model
yang dibangun terhadap usulan infrastruktur yang dihasilkan dari analisis yang sudah dilakukan.
1. Arsitektur Knowledge Management yang Akan Dibangun
Arsitektur Knowledge Management System yang dibangun terdiri dari 4 modul yang berdasarkan pemodelan SECI, untuk pemodelan SECI nya dapat
dilihat pada modul proses knowledge management system. Berikut beberapa modul pada arsitektur KM yaitu :
1. Modul Input Data
Modul input data digunakan untuk mengatur inputan data. Proses yang terdapat pada input data yaitu proses pembacaan data dari database. Proses
ini digunakan untuk melakukan pembacaan data yang bersumber dari suatu database. Data tersebut sebelumnya di input ke database, selanjutnya
akan melakukan proses pembacaan data.
2. Modul Proses Knowledge Management System KMS
Modul proses KMS digunakan untuk mengelola proses KMS pada sistem yang akan dibangun, modul ini juga mengacu pada model transfer SECI
guna meningkatkan kualitas dalam proses pengelolaan pengetahuan agar pengetahuan tersebut dapat terus berkembang. Proses yang terdapat pada
modul ini, yaitu sebagai berikut :
Socialization
Proses transfer pengetahuan tacit ke tacit ini dapat diwujudkan dengan cara percakapan,
untuk itu dibutuhkan modul forum pada KMS.
Externalization
Proses transfer pengetahuan tacit ke explicit ini dapat diwujudkan dengan cara menulis,
untuk itu dibutuhkan beberapa modul dalam pengelolaannya seperti, pengelolaan OPL
baru, pengelolaan OPL reject, pengelolaan OPLkoreksi, pengelolaan sharing OPL dan
pengelolaan OPL selesai.
Combination
Proses transfer pengetahuan explicit ke explicit
ini dapat diwujudkan dengan cara merangkum buku, pada KMS yang akan
dibangun nantinya dapat diterapkan pada penulisan dokumen OPL karena penulisan
dokumen dapat mengambil inti dari bacaan yang diambil dari buku atau jurnal.
Internalization
Proses transfer pengetahuan explicit ke tacit ini dapat diwujudkan dengan cara
menjelaskanmengajarkan pengetahuan kepada seseorang secara langsung, proses ini
terjadi ketika seorang karyawan PT.KMI mengajarkan kembali OPL yang dibacanya
kepada karyawan lain.
Tacit Knowledge
Explicit Knowled ge
S E
C I
Gambar 3.6 Model SECI pada KMS PT. KMI 3.
Modul Analisa Text Mining, TF-IDF VSM
Modul ini digunakan untuk melakukan proses perhitungan tingkat kemiripan OPL dengan OPL yang sudah ada dengan menggunakan
algoritma TF-IDF. Modul ini terdiri dari beberapa proses yaitu : a.
Proses tokenization b.
Menghilangkan stop words c.
Stemming dengan menggunakan algoritma Nazief dan Adriani d.
Menghitung frekuensi kata dari isi OPL baru dan OPL lama TF e.
Menghitung inverse document frequency f.
Menghitung bobot dari setiap kata TFIDF VSM g.
Hasil dari bobot diubah dalam bentuk persentase
4. Modul Output KMS Text Mining, TF-IDF VSM