TUJUAN PEMBELAJARAN INDIKATOR METODE DAN PENDEKATAN KEGIATAN PEMBELAJARAN

136

E. SUMBER ALAT MEDIA

Media : LCD atau OHP Sumber : Lembar Aktivitas Siswa dan Hand-Out, buku paket siswa Alat : Bandarlampung, Januari 2013 Guru mitra, Praktikan, Lia Agustina, S. Pd. Arifan Al Qhomairi 137 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP JENJANG PENDIDIKAN : SMA KELAS : X MATA PELAJARAN : MATEMATIKA POKOK BAHASAN : LOGIKA MATEMATIKA ALOKASI WAKTU : 2 X 45 MENIT PERTEMUAN KE- : 4 STANDAR KOMPETENSI Menggunakan logika matematika dalam pemecahan masalah yang berkaitan dengan pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor. KOMPETENSI DASAR Menentukan nilai kebenaran dari suatu pernyataan majemuk dan pernyataan berkuantor.

A. TUJUAN PEMBELAJARAN

Peserta didik dapat menentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi beserta nilai kebenarannya.

B. INDIKATOR

Menentukan konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi beserta nilai kebenarannya.

C. METODE DAN PENDEKATAN

Metode : Socrates Pendekatan : Kontekstual

D. KEGIATAN PEMBELAJARAN

1. Pendahuluan a. Guru membuka pertemuan dengan mengucapkan salam. b. Guru menjelaskan tujuan pembelajaran dan mengingat kembali tentang pengertian pernyataan dan nilai kebenarannya. c. Guru memberikan motivasi mengenai materi Logika Matematika dalam kehidupan sehari – hari. 2. Kegiatan inti a. Guru memberikan persoalan sebagai berikut: Siswa diminta untuk membuat bentuk lain dari pernyataan implikasi di atas dengan tetap menggunakan kata hubung „Jika… maka…‟. Jika Kudus Ibukota Jawa Tengah, maka Semarang terletak di Jawa Tengah 138 b. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk menyelesaikan tugas yang diberikan. c. Guru membuat prediksi dari jawaban-jawaban siswa seperti tahap di atas. Lalu guru bersama-sama siswa menyimpulkan bahwa bentuk lain dari pernyataan implikasi yang dibuat siswa adalah invers, konvers, dan kontraposisi. d. Untuk mengasah kemampuan siswa dalam menentukan nilai kebenaran, masing-masing siswa dengan teman sebangku diminta membuat table kebenaran dari invers, konvers, dan kontraposisi. e. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mendiskusikan tugas yang diberikan. f. Setelah selesai berdiskusi, guru menunjuk beberapa siswa untuk menuliskan jawabannya di depan kelas. g. Guru memprediksi hasil jawaban siswa sebagai berikut. Prediksi I : Siswa menjawab dengan tepat. Prediksi II : Siswa menjawab dengan jawaban salah. Prediksi III : Siswa tidak menjawab sama sekali. HLT I Guru menggali keyakinan jawaban siswa untuk membuatnya lebih yakin akan hasil pemikirannya melalui pertanyaan-pertanyaan Socrates seperti: Pertanyaan Klarifikasi  Bisakah anda memperjelas jawaban anda?  Kenapa anda menyelesaikan dengan cara tersebut?  Dapatkah anda mengungkapkan dengan kata lain apa itu konvers, invers, dan kontraposisi? HLT II Guru menggali keyakinan jawaban siswa untuk membuatnya lebih yakin untuk menemukan jawaban yang tepat. Pertanyaan-pertanyaan Socrates yang diberikan seperti: Pertanyaan Klarifikasi  Bisakah anda uraikan lagi jawaban anda?  Dapatkah anda membuat pernyataan implikasi tersebut dalam bentuk pernyataan matematika yang lebih sederhana?  Bagaimana nilai kebenaran dari masing-masing komponen? HLT III Guru memberikan pertanyaan-pertanyaan Socrates untuk mengetahui berpikirnya siswa serta hal yang membuat ia tidak menjawab. Pertanyaan Klarifikasi  Apa yang membuat anda bingung atau ragu untuk menjawab?  Apakah pertanyaannya kurang jelas?  Apa anda ingat nilai kebenaran dari implikasi? 139  Dapatkah anda membuat pernyataan tersebut dalam bentuk matematika yang lebih sederhana? g. Kemudian guru menyimpulkan tabel kebenaran yang telah diselesai- kan bersama-sama. h. Untuk lebih mengasah kemampuan siswa, guru meminta siswa untuk membuat contoh pernyataan implikasi yang ada dalam kehidupan sehari-hari dan membuat konvers, invers, dan kontraposisinya. i. Guru memberikan waktu beberapa menit kepada siswa untuk menye- lesaikan tugas dan mempresentasikannya di depan kelas. j. Guru mengklarifikasi setiap jawaban untuk menguji keyakinan siswa dengan mengajukan pertanyaan-pertanyaan Socrates seperti di atas. k. Selanjutnya guru meminta siswa untuk mengerjakan latihan soal yang ada di buku paket matematika. l. Guru berkeliling memantau dan memandu jalannya diskusi. m. Setelah selesai, beberapa siswa diminta mempresentasikan jawabannya di depan kelas. Sebelum aktivitas siswa dilaksanakan, maka dibuat prediksi respon siswa yang mungkin muncul beserta antisipasi pembelajarannya. Prediksi respon siswa dan antisipasi pembelajaran itu dibedakan atas 3 kemampuan siswa, yaitu tinggi, sedang, dan rendah, yaitu: Kemampuan siswa Prediksi Respon Siswa Tinggi Dapat membentuk konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi serta dapat menentukan nilai kebenarannya. Sedang Dapat membentuk konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi tetapi masih salah dalam menentukan nilai kebenarannya. Rendah Dapat membentuk konvers, invers, dan kontraposisi dari pernyataan berbentuk implikasi serta belum dapat menentukan nilai kebenarannya. Guru membuat antisipasi pembelajarannya, yaitu: Kemampuan siswa Antisipasi Pembelajaran Tinggi Memberikan penguatan kepada siswa akan pentingnya logika matematika dalam kehidupan sehari-hari Sedang Memberikan penguatan kepada siswa akan pentingnya logika matematika dalam kehidupan sehari-hari Rendah 1. Mengarahkan siswa melalui pertanyaan-pertanyaan Socrates. 2. Mengarahkan siswa melalui pertanyaan-pertanyaan Socrates agar dapat menentukan nilai kebenaran dari konvers, invers, dan kontraposisi.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 17 Bandar Lampung Semester Genap Tahun P

0 16 42

PENERAPAN PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Deskriptif Kualitatif Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 10 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 57

PENERAPAN METODE SOCRATES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran

8 52 122

ANALISIS DESKRIPTIF DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif di SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 13 89

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/ 2015)

0 4 68

ANALISIS SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 27 96

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Kuantitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 10 75

DESKRIPSI DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 19 81

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 6 67

ANALISIS DESKRIPTIF SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII-J SMP Negeri 8 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 34 86