Kemampuan Berpikir Kritis TINJAUAN PUSTAKA

21 Tabel 2.2 Keterkaitan Langkah-Langkah Metode Socrates dengan Langkah-Langkah Berpikir Kritis No Langkah- Langkah dalam Berpikir Kritis Langkah-Langkah Metode Socrates dalam Penelitian Langkah- Langkah Metode Socrates menurut James Dye 1. Fokus pada suatu masalah atau situasi kontekstual yang dihadapi Menanyakan suatu fenomena, informasi, atau objek tertentu dengan: Apakah..?” atau ”Mengapa...?” atau ”Apa yang terjadi?” Memunculkan pertanyaan bentuk ”Apakah ini?” 2. Membuat pertanyaan akan penyebab dan penyelesaiannya Mengajak siswa memikirkan dugaan jawaban yang benar dengan pertanyaan ”Bagaimana...? Membuat hipotesis. Memunculkan kemungkinan- kemungkinan yang masuk akal 3. Mengumpulkan data atau informasi dan membuat hubungan antar data atau informasi tersebut. Membuat analisis dengan pertimbangan yang mendalam Melakukan pengujian atas jawaban-jawaban siswa dengan counter examples melalui pertanyaan-pertanyaan seperti, ”Mengapa bisa begitu?”, ”Bagaimana jika...?” Melakukan uji silang atau counter examples 4. Melakukan penilaian terhadap hasil analisis yang telah dilakukan. Penilaian dapat terus dievaluasi dengan kembali ke langkah 3 a Melakukan penilaian atas jawaban siswa melalui pertanyaan-pertanyaan seperti, ”Apakah anda yakin ...?” atau ”Apa alasan ..?” proses bisa kembali ke langkah 3 b Menyusun hasil analisis siswa di papan tulis dan meminta siswa lain melakukan penilaian. Guru menguji jawaban siswa penilai dengan langkah 3 dan 4.a Menerima hipotesis untuk sementara waktu. Kembali ke langkah 3 jika anda merasa jawaban yang diberikan tidak sempurna 22 No Langkah- Langkah dalam Berpikir Kritis Langkah-Langkah Metode Socrates dalam Penelitian Langkah- Langkah Metode Socrates menurut James Dye Mengambil keputusan akan penyelesaian masalah yang terbaik. a Guru menyusun rangkaian analisis siswa dan meminta siswa mengoreksi kembali urutan rangkaian tersebut. Dalam tahap ini rangkaian analisis yang ditulis merupakan jawaban yang benar. Guru memberi bingkai untuk jawaban yang benar dan atau menghapus Melakukan tindakan yang sesuai b jawaban lain yang salah. Pengambilan kesimpulan atau keputusan dengan pertanyaan, ”Apa kesimpulan anda mengenai ...?” atau ”Apa keputusan anda? ” Yunarti, 2011: 58 Dalam penelitian ini kemampuan berpikir kritis yang dimaksud adalah kemampuan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang kompleks yang meliputi: interpretasi kemampuan untuk memahami dan mengungkapkan makna dari berbagai kejadian atau informasi yang dihadapi, analisis kemampuan untuk membuat rincian atau uraian serta mengidentifikasi hubungan yang berada di antara pernyataan, pertanyaan, atau konsep dari suatu representasi, evaluasi kemampuan untuk menilai dan mengkritisi kredibilitas dari pernyataan- pernyataan atau representasi-representasi, dan pengambilan keputusan kemampuan untuk mengidentifikasi unsur- unsur yang dibutuhkan untuk menarik kesimpulan yang masuk akal. 23

D. Proses Belajar

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dijelaskan bahwa proses adalah runtunan perubahan atau peristiwa dalam perkembangan sesuatu. Sedangkan Surya 1981: 32 mendefinisikan belajar sebagai suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksinya dengan lingkungan. Proses belajar merupakan jalan yang harus ditempuh oleh seorang pelajar untuk mengerti suatu hal yang sebelumnya tidak diketahui Rooijakers, 1993: 15. Dari beberapa definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa proses belajar merupakan tahapan-tahapan yang dilalui dalam mengembangkan kemampuan seseorang.

III. METODE PEN ELITIAN

A. Pendekatan dan Jenis Penelitian

Pendekatan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif yang menghasilkan dan mengolah data yang sifatnya deskriptif, seperti transkrip wawancara, catatan lapangan, gambar, foto, reka man video, dan lain sebagainya. Jadi penelitian ini adalah jenis penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian kualitatif dipandang lebih sesuai pada penelitian ini untuk mengetahui proses pembelajaran matematika menggunakan metode socrates dengan pendekatan kontekstual ditinjau dari kemampuan berpikir kritis siswa.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di SMA Negeri 15 Bandarlampung yang terletak di Jalan Padat Karya Sinar Harapan, Bandarlampung . SMA 15 Bandarlampung merupakan salah satu sekolah dengan rata-rata nilai UAN sedang, informasi tersebut peneliti peroleh dari hasil observasi di Dinas Pendidikan kota Bandarlampung. Penelitian dilaksanakan mulai Januari 2013 hingga Mei 2013, dengan me- nyesuaikan jam pelajaran matematika di kelas X 6 SMA Negeri 15 Bandarlampung. 25

C. Subjek dan Objek Penelitian

1. Subjek Penelitian Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X 6 SMA Negeri 15 Bandarlampung Tahun Pelajaran 20122013 dengan banyak siswa 39 orang. Pemilihan subjek dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive sampling. 2. Objek Penelitian Objek dalam penelitian ini adalah proses belajar dan kemampuan berpikir kritis siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitiaan ini peneliti menggunakan 4 teknik pengumpulan data, yaitu observasi, wawancara, dokumentasi, dan tes hasil belajar. 1. Observasi Observasi dilakukan selama proses pembelajaran berlangsung menggunakan lembar observasi yaitu melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai pelaksanaan pembelajaran di kelas dengan menggunakan metode socrates dengan pendekatan kontekstual, serta perilaku dan aktivitas yang ditunjukkan selama proses pembelajaran berlangsung tanpa mengganggu proses pembelajaran. Pengumpulan data selama observasi dibantu oleh seorang Observer. 26 2. Wawancara Wawancara yang dilakukan oleh peniliti yaitu wawancara tidak terstruktur yang digunakan pada studi pendahuluan untuk menemukan pokok per- masalahan, dan wawancara terstruktur yang digunakan untuk mengetahui tanggapan siswa terhadap pembelajaran matematika menggunakan metode socrates dengan pendekatan kontekstual. Informan pada tahap wawancara terdiri dari: a. Wakil Kepala Sekolah SMA Negeri 15 Bandarlampung. b. Guru Matematika kelas X 6 SMA Negeri 15 Bandarlampung. c. Siswa Kelas X 6 SMA Negeri 15 Banadarlampung. 3. Dokumentasi Teknik dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa rekaman kejadian di kelas yang dianggap penting atau menggambarkan suasana kelas ketika aktivitas belajar berlangsung. Dapat berupa rekaman gambar, teks, ataupun rekaman video. 4. Tes Hasil Belajar Tes dilakukan untuk mengetahui sejauh mana pemahaman siswa terhadap materi pelajaran yang diberikan, dan dikerjakan oleh siswa secara individual. Soal tes berupa soal essay yang mencakup materi Logika Matematika dan Trigonometri.

Dokumen yang terkait

PENERAPAN PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA DITINJAU DARI PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 17 Bandar Lampung Semester Genap Tahun P

0 16 42

PENERAPAN PEMBELAJARAN SOCRATES DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL TERHADAP PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Deskriptif Kualitatif Pada Siswa Kelas XI IPA SMA Negeri 10 Bandar Lampung Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2012/2013)

0 7 57

PENERAPAN METODE SOCRATES PADA PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN PENDEKATAN KONTEKSTUAL DITINJAU DARI PROSES BELAJAR DAN KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS (Penelitian Deskriptif Kualitatif pada Siswa Kelas X SMA Negeri 15 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran

8 52 122

ANALISIS DESKRIPTIF DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif di SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 13 89

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN LANGSUNG DENGAN PENDEKATAN PROBLEM POSING DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KREATIF (Studi pada Siswa Kelas VIII SMP Negeri 20 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/ 2015)

0 4 68

ANALISIS SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS SISWA DENGAN PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

2 27 96

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA (Penelitian Kuantitatif pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Negeri 22 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 10 75

DESKRIPSI DISPOSISI BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII SMP Negeri 19 Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 19 81

EFEKTIVITAS PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL DITINJAU DARI KEMAMPUAN BERPIKIR KRITIS SISWA(Studi pada Siswa Kelas VII Semester Genap SMP Al-Kautsar Bandarlampung Tahun Pelajaran 2014/2015)

0 6 67

ANALISIS DESKRIPTIF SELF-EFFICACY BERPIKIR KRITIS MATEMATIS SISWA DALAM PEMBELAJARAN SOCRATES KONTEKSTUAL (Penelitian Kualitatif pada Siswa Kelas VII-J SMP Negeri 8 Bandarlampung Semester Genap Tahun Pelajaran 2014/2015)

3 34 86