Kondisi Air Limbah Industri Tempe
Tabel 8. Kondisi Air Limbah Industri Tempe Dengan Parameter pH, TSS Pada Sungai Way Awi di Kelurahan Sawah Brebes Kecamatan Tanjung
Karang Timur Kota Bandar Lampung tahun 2009 Sampel Air
Parameter Baku Mutu Hasil uji laboratorium Keterangan
Limbah industri
tempe BOD
TSS pH
75 mgl 50 ppm
6,0 - 9,0 16.400 mgl
74,3 ppm 3,2
Melewati batas Melewati batas
Melewati batas Sumber : Hasil Uji di Lab. Instrumen Fakultas MIPA, Tahun 2009.
Berdasarkan Tabel 8 tersebut, Berdasarkan kriteria yang sudah ditetapkan, maka
air limbah industri tempe di kelurahan tersebut telah melewati ambang batas baku mutu limbah cair di Propinsi Daerah Tingkat I lampung melalui Keputusan
Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Lampung Nomor:G624B.VIIHK1995. Air limbah industri tempe memiliki pH 3,2 yang berarti bersifat asam. Air yang
baik mempunyai pH yang berkisar 6,5 –7,5. Air limbah dan bahan buangan
industri yang dibuang ke sungai akan mengubah pH air yang pada akhirnya dapat menggangu kehidupan organisme di dalam air seperti berkurangnya jumlah
populasi ikan yang ada di Sungai Way Awi. Selain itu, pH yg rendah atau bersifat asam juga dapat mengakibatkan air menjadi berbau.
Air limbah industri tempe memiliki TSS 74,3 ppm. Berarti telah melewati baku
mutu yang telah ditetapkan yaitu 50 ppm. TSS menunjukkan jumlah zat padat yang tidak terlarut dalam air, secara tidak langsung padatan tersuspensi
mempengaruhi parameter lain seperti temperatur dan oksigen terlarut, akibatnya proses fotosintesis tanaman dalam air akan terganggu serta jumlah oksigen terlarut
air juga mengalami pengurangan. Pengaruh yang menyangkut aspek kesehatan
dari penyimpangan TSS yakni air akan memberikan rasa yang tidak enak pada lidah dan menimbulkan rasa mual.
Air limbah industri tempe juga memiliki BOD yang telah melewati baku mutu
yang telah ditetapkan, yaitu 16.400 mgL. BOD yang tinggi menunjukkan kebutuhan oksigen terlarut yang tinggi, hal ini berarti kebutuhan oksigen biologis
untuk memecah bahan buangan di dalam air oleh mikroorganisme juga tinggi. Semakin tinggi oksigen yang dibutuhkan oleh air maka dapat dikatakan air
semakin tercemar, hal ini berakibat pada kehidupan manusia yaitu menimbulkan penyakit mata dan penyakit gatal-gatal bila air ini digunakan.
Limbah industri tempe di Kelurahan Sawah Brebes memiliki pH, BOD dan TSS
yang telah melewati ambang batas baku mutu yang telah ditetapkan, sehingga dapat menimbulkan pencemaran lingkungan diantaranya menimbulkan bau yang
tidak sedap dan menyebabkan penurunan kualitas Sungai Way Awi. Bau yang tidak sedap ditimbulkan dari air sisa rebusan kedelai yang dialirkan melalui parit
atau langsung di buang ke sungai. Penurunan kualitas Sungai Way Awi dapat diketahui dari perubahan warna, bau, dan juga banyaknya sampah yang
menumpuk di sungai tersebut. Pengusaha industri tempe di Kelurahan Sawah Brebes Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung membuang
limbah industrinya ke siring ataupun langsung ke sungai karena merasa lebih praktis dan tidak memiliki tempat pembuangan limbah, Hasil Wawancara dengan
Pengusaha Industri Tempe, April 2009. Dengan demikian, kondisi air limbah industri tempe berpengaruh terhadap
kesehatan lingkungan diantaranya menyebabkan lingkungan menjadi bau dan
penurunan kualitas Sungai Way Awi. Hal ini disebabkan air rebusan kedelai yang langsung dibuang ke parit dan sungai.
Selain itu, limbah industri tempe yang langsung dibuang ke parit atau sungai
berpengaruh juga terhadap kesehatan masyarakat karena air dapat berfungsi sebagai penyebar penyebab penyakit atau sarang insekta penyebar penyakit. Hal
ini sesuai dengan pendapat Juli Soemirat Slamet, 2002:92 pengaruh langsung terhadap kesehatan tergantung sekali pada kualitas air, karena air berfungsi
sebagai penyalur ataupun penyebar penyebab penyakit ataupun sebagai sarang insekta penyebar penyakit.