4. Komposisi Penduduk Menurut Pendidikan
Penduduk Kelurahan Sawah Brebes dapat digolongkan berdasarkan kriteria
pendidikannya. Berdasarkan pendidikan dapat digolongkan pada jenjang pendidikan dasar, menengah yaitu SMP dan SMA, dan jenjang perguruan tinggi.
Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan di Kelurahan Sawah Brebes dapat dilihat pada Tabel 5 berikut ini.
Tabel 5. Komposisi Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kelurahan Sawah Brebes Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung
Tahun 2008.
No Jenjang Pendidikan
Jumlah orang Persentase
Taman Kanak-kanak 419
6,40 2
Sekolah Dasar 2.247
34,34 3
SMP 1.751
26,76 4
SMA 1.642
25,09 5
Akademi D1-D3 218
3,33 6
Sarjana S1-S3 267
4,08 Jumlah
6.544 100
Sumber: Monografi Kelurahan Tahun 2008. Berdasarkan Tabel 5 di atas, kelurahan Sawah Brebes memiliki komposisi
pendidikan yang tergolong rendah karena penduduknya paling banyak yaitu 26,76 lulusan SMP.
C. Deskripsi Data Penelitian dan Hasil Pembahasan
1.
Tempat Pembuangan Limbah Industri Tempe
Limbah industri tempe sebenarnya masih dapat dimanfaatkan untuk pakan ternak dan ikan karena masih mengandung protein yang cukup tinggi. Namun di
Kelurahan Sawah Brebes Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung limbah industri tempe tidak diolah dan langsung dibuang ke parit atau
sungai yang ada di lingkungan sekitar. Berikut adalah Tabel tempat pembuangan limbah industri tempe di Kelurahan Sawah Brebes Kecamatan Tanjung Karang
Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2009. Tabel 6. Tempat Pembuangan Limbah Industri Tempe di Kelurahan Sawah
Brebes Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2009.
NO Tempat Pembuangan Limbah
Jarak dengan sungai
Jumlah pengusaha
Persentase 1.
Industri – Sungai
0 m -15 m 14
63,64 2.
Industri - Parit + Sungai 15 m - 30 m
4 18,18
3. Industri
– Parit 30 m
– 45 m 4
18,18 Jumlah
22 100
Sumber : Tabel Rekapitulasi, Data Primer, lampiran Berdasarkan Tabel 6 di atas, dapat diketahui paling banyak pengusaha tempe di
Kelurahan Sawah Brebes membuang limbah industrinya langsung ke sungai yaitu sebanyak 14 orang 63,64. Hal ini dikarenakan jarak lokasi industri yang dekat
dengan sungai. Air limbah yang dibuang ke sungai dapat mempengaruhi kualitas air sungai dan menyebabkan air sungai menjadi tercemar. Hal tersebut seperti
yang dikemukakan Philip Kristanto 2002:167, bahan pencemar keluar bersama- sama dengan bahan buangan limbah melalui media udara, air, dan tanah yang
merupakan komponen alam. Air yang telah tercemar dapat mengakibatkan kerugian yang besar bagi manusia.
Kerugian yang disebabkan oleh pencemaran air dapat berupa air menjadi tidak bermanfaat lagi dan air menjadi penyebab timbulnya penyakit Wisnu Arya
Wardhana, 2004:135. Jarak tempat pembuangan limbah industri tempe dengan sungai yang dekat
menyebabkan pengusaha tempe membuang limbah industrinya ke sungai dan