Metode Penelitian Teknik Analisis Data

III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif yang dilengkapi dengan uji laboratorium. Menurut Pabundu Tika 2005:4, penelitian deskriptif adalah penelitian yang lebih mengarah pada pengungkapan suatu masalah atau keadaan sebagaimana adanya dan mengungkapkan fakta-fakta yang ada, walaupun kadang- kadang diberikan interpretasi atau analisis. Kaitannya dengan penelitian yang dilakukan, diharapkan dapat memberikan gambaran tentang dampak keberadaan industri tempe terhadap kesehatan lingkungan di Kelurahan Sawah Brebes Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung Tahun 2009.

B. Populasi dan Sampel

I. Populasi Populasi adalah keseluruhan dari subyek penelitian Suharsimi Arikunto, 1993:115. Populasi dalam penelitian ini adalah populasi wilayah area dalam mengambil air limbah industri tempe. Jumlah responden dalam penelitian yaitu 42 responden, yang terdiri dari 22 pengusaha tempe dan 20 KK sebagai responden masyarakat di Kelurahan Sawah Brebes Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung yang diambil dengan menggunakan teknik purposif sampling. Menurut Pabundu Tika 2005:41: “sampel purposif disebut juga judgement sampling adalah sampel yang dipilih secara cermat dengan mengambil orang atau subjek penelitian yang selektif dan mempunyai ciri-ciri yang spesifik. Sampel yang diambil memiliki ciri-ciri yang khusus dari populasi sehingga dapat dianggap cukup representatif. Ciri-ciri maupun strata yang khusus tersebut sangat tergantung dari keinginan peneliti“. C. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional Variabel I. Variabel Penelitian Menurut Sumadi Suryabrata 2000:72 variabel penelitian diartikan sebagai faktor-faktor yang berperan dalam peristiwa atau gejala-gejala yang diteliti. Variabel dalam penelitian ini adalah kondisi air limbah industri tempe dengan parameter: pH, BOD, dan total suspended solid, dan kesehatan lingkungan.

2. Definisi Operasional Variabel

1 Kondisi Air Limbah Limbah adalah bahanbarang sisa atau bekas dari suatu kegiatan usaha yang dibuang ke sumber-sumber air atau perairan umum dan diduga dapat menurunkkan kualitas lingkungan Keputusan Gubernur Kepala Daerah Tingkat I Lampung Nomor : G624B.VIIHK1995. Menurut sumbernya limbah dapat dibagi menjadi tiga yaitu: a limbah domestik rumah tangga; b limbah industri; dan c limbah rembesan dan limpahan air hujan. Dalam penelitian ini, limbah yang dimaksud adalah limbah industri khususnya industri tempe. Limbah industri tempe berupa whey air rebusan kedelai dan kulit ari kulit kedelai. Limbah yang dikaji pada penelitian ini adalah limbah industri tempe yang berupa Whey air rebusan kedelai dengan parameter pH, BOD, dan Total Suspended Solid. Untuk lebih jelasnya diuraikan sebagai berikut:

a pH

pH merupakan konsentrasi ion Hidrogen dalam suatu cairan. Dalam penelitian ini pH dikatakan baik jika berkisar antara 6,0-9,0 dan buruk jika 6,0 dan 9,0.

b BOD

BOD menunjukkan jumlah oksigen terlarut yang dibutuhkan mikro organisme untuk memecah atau mengoksidasi bahan-bahan organik buangan dalam air. BOD dikatakan baik jika 75 mgL, sedang jika 75 mgL, dan buruk jika 75 mgL.

c Total Suspended Solid

Total Suspended Solid dalam penelitian ini tanpa membedakan zat terlarut maupun zat tersuspensi, tetapi Total Suspended Solid dalam penelitian ini digabungkan antara zat terlarut dan zat tersuspensi. Dalam penelitian ini dikatakan baik jika total Suspended solidnya di bawah 50 ppm, total suspended solidnya sama dengan 50 ppm dikatakan sedang, total suspended solidnya melebihi 50 ppm dikatakan buruk. 2 Kesehatan Lingkungan Kesehatan lingkungan adalah usaha-usaha pengendalian atau pengawasan keadaan lingkungan yang dapat mempengaruhi kesehatan atau yang dapat menimbulkan hal-hal yang dapat mempengaruhi kesehatan atau yang dapat menimbulkan hal- hal yang merugikan perkembangan fisik, kesehatan dan daya tahan hidup manusia Retno Widyarsih, 2002:2. Kesehatan lingkungan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah dampak yang ditimbulkan dari industri tempe tehadap lingkungan. Dalam penelitian ini lingkungan dikatakan sehat bila lingkungan belum tercemar, yang ditandai dengan udara yang dihirup terasa segar dan lingkungannya bersih. Lingkungan dikatakan tidak sehat bila lingkungannya telah tercemar, yang ditandai dengan udara yang dihirup tidak segar dan lingkungannya kotor.

D. Teknik dan Alat Pengumpulan Data

1. Teknik Observasi Observasi adalah cara dan teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan dan pencatatan secara sistematis terhadap gejala atau fenomena yang ada pada objek penelitian Pabundu Tika, 2005 : 44 Observasi digunakan untuk memperoleh data mengenai kondisi atau keadaan di lapangan secara langsung mengenai lokasi penelitian seperti : jumlah industri tempe di Kelurahan di Kelurahan Saawah Brebes, tempat pembuangan limbah industri tempe, pengambilan sampel air limbah industri, dan keadaan lingkungan di sekitar Industri tempe.

2. Teknik Wawancara

Wawancara merupakan metode pengumpulan data dengan cara tanya jawab yang dikerjakan dengan sistematis dan berlandaskan pada tujuan penelitian Pabundu Tika, 2005 : 44. Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data primer dari pengusaha tempe, tokoh masyarakat, dan instansi terkait seperti: dampak yang ditimbulkan dari keberadaan industri tempe terhadap kesehatan lingkungan. 3. Teknik Dokumentasi Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Dokumen bisa berbentuk tulisan, gambar, atau karya monumental dari seseorang. Dokumen yang berbentuk tulisan misal catatan harian, sejarah kehidupan life story, cerita, biografi, peraturan, dan kebijakan. Dokumen yang berbentuk gambar misalnya foto, gambar hidup, sketsa, dan lain-lain. Dokumen yang berbentuk karya misalnya karya seni yang dapat berupa gambar, patung, film, dan lain-lain. Studi dokumentasi merupakan pelengkap dari penggunaan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. Sugiyono, 2008 : 329. Teknik ini digunakan untuk memperoleh data dalam rangka menganalisa masalah yang sedang diteliti dalam hal ini beberapa informasi dokumen-dokumen yang berhubungan dengan subyek yang diteliti. Studi dokumentasi ini digunakan untuk mendapatkan data sekunder berupa data monografi dari kelurahan, peta daerah penelitian, dan foto daerah penelitian.

4. Uji Laboratorium

Uji laboratorium digunakan untuk menguji sampel air limbah industri tempe. Sampel air diambil dari salah satu industri tempe di Kelurahan Sawah Brebes Kecamatan Tanjung Karang Timur Kota Bandar Lampung pada tanggal 26 juni 2009 dengan menggunakan botol plastik warna hitam yang di masukkan ke dalam termos es agar suhu terjaga dan menghindari penguapan, sampel tesebut kemudian dengan sesegera mungkin dibawa ke laboratorium untuk menghindari kesalahan analisa. Analisa sampel dilakukan oleh petugas laboratorium instrumentasi FMIPA Unila, hasil terlampir. Dari data uji laboratorium tersebut dapat diketahui kandungan dari pH, BOD dan total solved solid. Prosedur kerja untuk mengukur masing-masing parameter akan dijabarkan sebagai berikut. a. pH Alat ukur yang digunakan untuk mengukur pH dalam penelitian ini menggunakan pHmeter. Cara kerjanya sebagai berikut: 1 air yang akan diukur pHnya dimasukan ke wadah yang bersih dan bebas dari kotoran, 2 pH meter dikeluarkan dari tempatnya dan ujung dari pHmeter dibersihkan dengan menggunakan kain yang bersih, 3 ujung pH meter dimasukan ke wadah yang berisi air yang akan diukur pHnya dan didiamkan beberapa detik, 4 hasil akan langsung dapat dilihat dan pH meter akan menunjukkan hasil pengukuran tersebut.

b. BOD

Pengukuran BOD dalam penelitian ini dilakukan dengan cara mengoksidasi air pada suhu 20 C selama 5 hari, kemudian dihitung selisih konsentrasi oksigen terlarut sebelum dan setelah inkubasi.

c. Total Suspended Solid

Pengukuran total suspended solid dalam penelitian ini menggunakan teknik pengeringan dan bahan yang digunakan antara lain: gelas kimia ukuran 300gram, neraca analitis, pemanas listrik, kamar bebas debu, pipet volumetri. Cara kerja sebagai berikut: 1 timbang gelas kimia sampai ketelitian 0,0001g, 2 masukan air yang akan diukur total suspended solidnya ke dalam gelas kimia, 3 panaskan gelas kimia yang berisi air pada suhu 103 C-105 C sampai kering pada kamar bebas debu, 4 hitung berat gelas kimia sebelum dan sesudah pengeringan, selisih yang terjadi antara sebelum dan sesudah menunjukkan jumlah larutan.

E. Teknik Analisis Data

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan teknik analisis persentase. Untuk menghitung persentase dapat menggunakan rumus sebagai berikut: 100   N f Keterangan: = Persentase F = Jumlah Frekuensi N = Jumlah Sampel 100 = Konstanta Arif Sadiman, 1993

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Keadaan Geografis Kelurahan Sawah Brebes

Gambaran daerah penelitian yang akan dikaji dalam penelitian ini yaitu keadaan fisik maupun sosial di daerah penelitian. Dalam penelitian ini keadaan geografis Kelurahan Sawah Brebes dilihat dari: letak, luas, dan batas wilayah, keadaan topografi, keadaan hidrografi dan iklim.

1. Letak, Luas dan Batas Wilayah

Secara Astronomis, Kelurahan Sawah Brebes terletak pada 05 24‟04”LS – 05 24‟38”LS dan 105 15‟08”BT – 105 15‟50”BT. Letak astronomis adalah letak suatu tempat berdasarkan garis lintang dan garis bujur yang akan membentuk suatu koordinat, Katijan Sugianto, 1997:23. Berdasarkan letak astronomisnya, posisi kelurahan Sawah Brebes termasuk ke dalam wilayah lintang rendah. Ini berarti Kelurahan Sawah Brebes berada pada daerah tropis yang terletak pada zona garis lintang antara garis lintang 23 30‟LU Tropic of Cancer dan zona garis lintang 23 30‟LS Tropic of Capricorn. Oleh karena itu keberadaan letak astronomis di atas telah berperan dalam menentukan iklim wilayah ini. Pada awalnya Kelurahan Sawah Brebes merupakan suatu pendukuhan dari Desa Sukajawa yang sekarang berada dalam wilayah Kecamatan Tanjung Karang

Dokumen yang terkait

PENGARUH PERHATIAN IBU “SINGLE PARENT” YANG BEKERJA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI KELURAHAN KOTABARU KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR BANDAR LAMPUNG

0 6 19

PENGARUH PERHATIAN IBU “SINGLE PARENT” YANG BEKERJA TERHADAP PENDIDIKAN ANAK DI KELURAHAN KOTABARU KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR BANDAR LAMPUNG

0 5 19

PELAKSANAAN PERIZINAN PEMBANGUNAN RUMAH IBADAT VIHARA TRI DHARMA KELURAHAN KEDAMAIAN KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR BANDAR LAMPUNG

1 19 46

PENGARUH KOMUNIKASI KELUARGA TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM CARA BERPACARAN (Study Kasus pada Remaja Di Kelurahan Sawah Brebes, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung).

0 4 4

PENGARUH KOMUNIKASI KELUARGA TERHADAP PERILAKU REMAJA DALAM CARA BERPACARAN (Study Kasus pada Remaja Di Kelurahan Sawah Brebes, Kecamatan Tanjung Karang Timur, Bandar Lampung).

0 9 4

GAYA KEPEMIMPINAN WALI KOTA BANDAR LAMPUNG 2012-2014 DI BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR

5 16 60

GAYA KEPEMIMPINAN WALI KOTA BANDAR LAMPUNG 2012-2014 DI BIDANG PENDIDIKAN DAN KESEHATAN MENURUT PERSEPSI MASYARAKAT KECAMATAN TANJUNG KARANG TIMUR

3 34 79

PROFIL PEDAGANG LESEHAN DI JALAN KARTINI KELURAHAN PALAPA KECAMATAN TANJUNG KARANG PUSAT KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 2015

1 7 51

Deskripsi Lokasi Banjir di Kecamatan Tanjung Karang Pusat Kota Bandar Lampung Tahun 2011-2013

4 42 55

GAMBARAN PENGETAHUAN IBU TENTANG KELUARGA SADAR GIZI (KADARZI) DI LINGKUNGAN PULAU PASARAN KELURAHAN KOTA KARANG KECAMATAN TELUK BETUNG TIMUR KOTA BANDAR LAMPUNG

0 0 5