Analisis terhadap Iuran Keanggotaan Dirham Card di Bank Danamon

pemegang kartu terhadap merchant atas semua kewajiban bayar dayn yang timbul dari transaksi antara pemegang kartu dengan merchant, dan atau penarikan tunai dari selain bank atau ATM bank penerbit kartu. Atas pemberian Kafalah, penerbit kartu dapat menerima imbal jasa, atau fee ujrah kafalah. Kemudian pada akad Ijarah, Bank Danamon Syariah selaku penerbit kartu menjadi penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan terhadap pemegang kartu. Atas penyediaan jasa atau atau Ijarah ini, pemegang kartu dikenakan biaya keanggotaan, atau membership fee. Sedangkan pada akad Qardh, Bank Danamon Syariah selaku penerbit kartu berperan sebagai pemberi pinjaman muqridh kepeda pemegang kartu muqtaridh melalui penarikan tunai dari bank atau ATM bank penerbit kartu. Pemegang kartu dengan demikian berkewajiban untuk mengembalikan sebesar jumlah dana yang ditarik pada waktunya. Selanjutnya, setelah melihat aspek hukum syara’ terkait akad serta melakukan penelaahan terhadap aplikasi akad yang digunakan pada produk dirham card. Maka penulis dapat nyatakan sudah sesuai dengan hukum Syariah. Hal ini dikarenakan ketiga akad digunakan secara jelas sehingga tidak terjadi gharar ketidakjelasan akad yang digunakan.

2. Analisis terhadap Iuran Keanggotaan Dirham Card di Bank Danamon

Syariah Iuran keanggotaan membawa kesan bahwa bisa diterimanya kartu kredit. Secara umum terhadap 2 dua pandangan terhadap iuran keanggotaan ini, yaitu : a. Golongan yang membolehkan - Ia dianggap sebagai biaya administrasi, harga kartu, dan sebagainya. Kasus ini dianggap sudah lumrah karena berlaku dimana – mana. - Ia bisa dianggap sebagai uang sewa kartu kredit. Pemegang kartu dianggap sebagai sebagai penyewa dalam jangka waktu tertentu untuk melakukan kredit. Karena biaya sewa dibolehkan, maka iuran keanggotaan kartu kredit juga dibolehkan. b. Golongan yang mengharamkan - iuran keanggotaan dikatakan mempunyai subhat riba, karena bisa dianggap sebagai kelebihan faedah yang diperoleh pihak bank atas usaha dan jasanya memberi hutang kepada pemegang kartu. Faedah yang seperti ini hukumnya haram. - Iuran keanggotaan ini dianggap mempunyai unsur gharar, penipuan. 51 Qadi Muhammad Taqyuddin al-Utsmani berpandangan bahwa card holder diberikan sejumlah fasilitas dan kemudahan, di dalam kartu kredit tidak hanya fasilitas kredit saja yang diberikan, tetapi juga diberikan beberapa fasilitas lain. Biaya keanggotaan merupakan biaya untuk memperoleh fasilitas tersebut dan tidak tergantung pada jumlah yang 51 Sanep dan Hasan, Surahman Kastin, Kad Kredit : Suatu Ulasan dari Perspektif Syariah dalam Nurfaidah, “Analisis Persepsi Bankers Danamon DKI Syariah dan Masyarakat Terhadap Penerbitan Kartu Kredit Syariah,” Skripsi S1 Fakultas Syariah dan Hukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2008, h. dibayarkan oleh bank yang bertindak sebagai wakil dari card holder. Biaya itu berlaku secara tahunan sehingga tidak ada keterkaitannya fasilitas yang diberikan oleh issuer card, makanya biaya tersebut tidak bisa dikatakan sebagai riba. 52 Sedangkan pada produk dirham card terdapat 2 dua biaya keanggotaan yang ditetapkan oleh issuer bank yakni, biaya keanggotaan tahunan annual membership fee dan biaya keanggotaan bulanan Monthly membership fee. Dimana biaya keanggotaan yang dikenakan merupakan biaya sewa terhadap fasilitas yang menyertai penerbitan kartu. Bila melihat aplikasi biaya keanggotaan yang dikenakan serta beberapa pendapat diatas, penulis berpandangan biaya keanggotaan yang dikenakan pada produk dirham card sudah sesuai dengan hukum Syariah.

3. Analisis terhadap Aplikasi Ta’widh ganti rugi dan Late Charge denda