Perkembangan Syariah Card Pihak – pihak Terkait dalam Syariah Card

tentang batasan dwabith wa hudud, yakni tidak menimbulkan riba; tidak digunakan untuk transaksi yang tidak sesuai dengan syariah; tidak mendorong pengeluaran yang berlebihan israf, dengan cara antara lain menetapkan pagu maksimal pembelanjaan; pemegang kartu harus memiliki kemampuan financial untuk melunasi pada waktunya; dan tidak memberikan fasilitas yang bertentangan dengan syariah. 11 Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa pada dasarnya fungsi syariah card sama dengan kartu kredit. Walaupun demikian, antara syariah card dengan kartu kredit terdapat perbedaan mendasar, yakni pada kartu kredit menetapkan bunga atas pinjaman yang diberikan beserta transaksi yang terkait dengan penggunaan kartu kredit tersebut tetapi pada syariah card hubungan transaksi berdasarkan akad, yaitu akad kafalah, ijarah, serta qardh.

B. Perkembangan Syariah Card

Pada tahun 1996, AmBank Berhard di Malaysia meluncurkan Kartu Syariah yang menggunakan istilah Al Taslif Credit Card dengan skema Bai Bitsaman Ajil. Ternyata skema tersebut dianggap kurang sukses lalu diganti dengan skema Bai Al Inah. AmBank Berhad merupakan pelopor produsen kartu syariah di Asia bahkan di Dunia. Al Taslif Credit Card yang diluncurkan AmBank Berhad dengan skema Bai Al Inah dinilai sukses. Dengan melihat 11 Fatwa DSN No 54DSN-MUIX2006 tentang Syariah Card, h. 2 kesuksesan AmBank Berhad dengan Al Taslif Credit Cardnya, pada tahun 2002 ABC Arab Banking Corporation Islamic Bank Timur Tengah meluncurkan kartu syariah dengan nama Al Buroq dengan menggunakan skema Bai Bitsaman Ajil. Selanjutnya pada pertengahan tahun 2002, Bank Islam Malaysia Berhad BIMB meluncurkan kartu syariah dengan nama Bank Islam Card BIC dengan menggunakan skema Qard wal Baiul Al Inah. 12 Sedangkan di Indonesia, kartu syariah Syariah Card pertama kali diluncurkan oleh Bank Danamon Syariah pada bulan juli 2007 yang bernama Dirham Card dengan menggunakan skema akad Kafalah, Ijarah, dan qardh. 13 Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa syariah card pertama kali diterbitkan oleh AmBank Berhard di Malaysia pada tahun 1996 dengan nama Al Taslif Credit Card menggunakan skema Bai Bitsaman Ajil. Sedangkan di Indonesia Syariah Card pertama kali diterbitkan pada tahun 2007 oleh Bank Danamon Syariah dengan nama Dirham Card menggunakan skema akad kafalah, ijarah, dan qardh.

C. Pihak – pihak Terkait dalam Syariah Card

Syariah Card dalam transaksinya melibatkan berbagai pihak yang satu sama lain terikat perjanjian, baik mengenai hak maupun kewajibannya. Adapun 12 Majalah Modal, edisi No. 81 juni 2003, h.16-17 13 Majalah Sharing, edisi 10 thn I – agustus 2007, h. 44-45 para pihak yang terkait dalam sistem kerja Syariah Card, yakni penerbit kartu mushdir al – bithaqah, Pemegang Kartu hamil al – bithaqah, dan Penerima Kartu Merchant, tajir atau qabil al – bithaqah. 14 Penerbit kartu mushdir al – bithaqah atau disebut juga Issuer Bank memiliki hak untuk menagih pembayaran dari pemegang kartu atau Card holder serta mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran kepada merchant. 15 Pemegang Kartu hamil al – bithaqah atau disebut juga Card holder adalah seseorang yang telah diberi kepercayaan oleh pihak penerbit kartu untuk menggunakan kartu dalam melakukan transaksi dengan merchant yang telah ditetapkan oleh pihak penerbit. 16 Penerima Kartu Merchant, tajir atau qabil al – bithaqah adalah seseorang atau perusahaan yang melakukan kerjasama dengan Bank penerbit kartu dalam menerima kartu sebagai pembayaran atas transaksi barang atau jasa yang dijualnya, sesuai dengan ketentuan – ketentuan yang telah disepakati dalam perjanjian kerjasama. 17 14 Fatwa DSN No 54DSN-MUIX2006 tentang Syariah Card, h. 1 15 Ibrahim, Kartu Kredit Dilematis Antara Kontrak dan Kejahatan, h. 22 16 Ibid, hal. 23 17 Ibid, h. 22 Dari uraian diatas, dapat disimpulkan bahwa Syariah Card, seperti Kartu Kredit, terdapat 3 tiga pihak terkait dalam sistem kerjanya, yaitu penerbit kartu mushdir al – bithaqah, pemegang kartu hamil al – bithaqah, dan penerima kartu merchant, tajir atau qabil al – bithaqah.

D. Akad Syariah Card