Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat 4 empat jenis biaya yang dikenakan pada produk Dirham Card, yaitu Biaya Iuran
Tahunan Annual Fee, Biaya Keanggotaan Bulanan Monthly membership fee, Biaya Pengambilan Tunai Cash Advance Fee, serta Biaya Melebihi Limit Over
limit fee. Disamping itu, Bank Danamon Syariah juga mengenakan biaya tambahan berupa Biaya Penggantian Kartu, Biaya copy Billing statement, dan
Biaya copy sales draft sebesar.
N. Ta’widh dan Late Charge Dirham Card di Bank Danamon Syariah
Ada dua jenis denda yang akan dikenakan bila pengguna Dirham Card terlambat melunasi hutangnya:
1. Ta’widh ganti rugi
Merupakan ganti rugi terhadap biaya – biaya yang dikeluarkan oleh bank akibat keterlambatan pemegang kartu dalam membayar kewajibannya yang telah jatuh tempo. Berlaku sesuai fatwa Dewan Syariah
Nasional – Majelis Ulama Indonesia Nomor 43DSN - MUIVIII2004 tanggal 11 agustus 2004 yaitu memperhitungkan kerugian riil yang secara nyata dialami bank dan besarnya akan diberitahukan kemudian secara
tertulis oleh bank kepada nasabah. Jumlah biaya ganti rugi telah diterangkan oleh bank dan dipahami oleh nasabah. Di dalam aplikasinya, ta’widh telah ditentukan besarannya berdasarkan lamanya biaya penagihan
terhadap keterlambatan pembayaran, yaitu : a.. sampai dengan 30 hari sebesar Rp 25.000,-
b. 31 sampai dengan 60 hari sebesar Rp 75.000,- c. 61 sampai dengan 90 hari sebesar Rp 170.000,-
d. 91 sampai dengan 120 hari sebesar Rp 350.000,- e. 121 sampai dengan 150 hari sebesar Rp 765.000,-
f. 151 sampai dengan 180 hari sebesar Rp 2.100.000,-
2. Late Charge
Denda kedua ini ini merupakan denda keterlambatan pembayaran yang dikenakan sebesar 3 dari jumlah pembayaran minimum yang tertunggak. Berlaku sesuai fatwa DSN – MUI Nomor 17DSN – MUIIX2000
tanggal 16 September 2000 yaitu sanksi berupa denda yang diakui seluruhnya sebagai dana sosial dan besarannya ditentukan atas dasar kesepakatan antara bank dan nasabah.
47
Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat 2 dua jenis denda yang dikenakan kepada pemegang kartu Dirham Card apabila terlambat melunasi pembayaran, yaitu berupa biaya ganti rugi ta’widh
serta Late Charge.
O. Akad Produk Dirham Card di Bank Danamon Syariah
Keunikan Dirham Card terletak pada “akad”, istilah untuk kontrak atau skema transaksi yang digunakannya; yang dapat berupa Ijarah, Kafalah, atau
Qardh. Ketiga jenis akad tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut: 1.
Akad Kafalah Pada skema Kafalah, Bank Danamon Syariah selaku penerbit kartu
bertindak sebagai penjamin kafil bagi pemegang kartu terhadap merchant atas semua kewajiban bayar dayn yang timbul dari transaksi antara
pemegang kartu dengan merchant, dan atau penarikan tunai dari selain bank atau ATM bank penerbit kartu. Atas pemberian Kafalah, penerbit kartu dapat
menerima imbal jasa, atau fee ujrah kafalah. 2.
Akad Ijarah
47
Keterangan Bank Danamon Syariah, 9 April 2008
Pada akad atau skema transaksi Ijarah, Bank Danamon Syariah selaku penerbit kartu menjadi penyedia jasa sistem pembayaran dan pelayanan
terhadap pemegang kartu. Atas penyediaan jasa atau atau Ijarah ini, pemegang kartu dikenakan biaya keanggotaan, atau membership fee.
3. Akad Qard
Pada akad Qardh, Bank Danamon Syariah selaku penerbit kartu berperan sebagai pemberi pinjaman muqridh kepada pemegang kartu muqtaridh
melalui penarikan tunai dari bank atau ATM bank penerbit kartu. Pemegang kartu dengan demikian berkewajiban untuk mengembalikan sebesar jumlah
dana yang ditarik pada waktunya.
48
Dari uraian diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa terdapat 3 tiga jenis akad yang diterapkan pada produk Dirham Card yaitu akad
Kafalah Bank Danamon Syariah sebagai penjamin bagi card holder terhadap merchant, Akad Ijarah Bank Danamon Syariah menjadi penyedia jasa
system pembayaran dan pelayanan terhadap card holder, dan akad Qard Bank Danamon Syariah sebagai pemberi pinjaman kepada pemegang kartu.
P. Analisis Syariah terhadap Aplikasi Syariah Card di Bank Danamon Syariah