bulan hingga usia 6 bulan 15 hari, dengan mempertimbangkan pembulatan usia lebih dari 16 hari menjadi 1 bulan dan intervensi pijat
bayi yang dilakukan selama 30 hari. Penelitian ini melakukan pemberian pijat bayi dengan menggunakan teknik pijat bayi untuk usia 3 bulan
sampai dengan 3 tahun Roesli, 2013. Pada usia 6 bulan ini bayi mengalami pertumbuhan dan
perkembangan lebih cepat, terutama dalam perkembangan motoriknya Kemenkes RI 2010. Menurut teori perkembangan Piaget masa
perkembangan awal pada bayi yang berkembang untuk kognitif awalnya adalah perkembangan sensori motorik Wong, 2009. Karena pada usia 6
bulan lingkar kepala bayi sudah mencapai 44 cm, dimana didalamnya terdapat sel-sel otak yang ada akan memperkuat hubungan antar syaraf
yang telah terbentuk. Dari perkembangan otak itu menyebabkan perkembangan kognitif pada bayi untuk dapat berkembang lebih cepat
dari bulan sebelumnya Chamida, 2009.
B. Pembahasan Analisis Bivariat
Pada bagian ini akan dijelaskan tentang hasil analisa hubungan pijat bayi dengan pertumbuhan berat badan dan panjang badan dan
perkembangan mengangkat dada dengan menggunakan kedua lengan sebagai penyangga dan mempertahankan leher secara kaku ketika ditarik
perlahan kedua tangannya hingga ke posisi duduk bayi usia 6 bulan. Secara lebih jelas akan dibahas sebagai berikut:
1. Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Perkembangan Bayi Pada Kelompok
Intervensi dan Kelompok Kontrol
Pada perkembangan
mengangkat dada
bayi menggunakan
pengukuran dengan uji Chi Square X
2
untuk hasil kekuatan efektifitas antara pijat bayi terhadap kemampuan mengangkat dada didapatkan nilai
odds ratio OR 11. Angka ini menunjukkan pijat bayi 11 kali lebih besar kemungkinannya untuk meningkatkan perkembangan mengangkat dada
dengan kedua tanganya sebagai penyangga dari pada yang tidak mendapatkan pijat bayi.
Perkembangan kemampuan motorik kasar mengangkat leher menggunakan pengukuran dengan uji Chi Square X
2
untuk hasil analisa kekuatan efektifitas antara pijat bayi terhadap kemampuan mengangkat
leher didapatkan nilai odds ratio OR 10. Angka ini menunjukkan pijat bayi 10 kali lebih besar kemungkinannya untuk meningkatkan
perkembangan mempertahankan leher secara kaku ketika kedua tangannya ditarik perlahan dari posisi terlentang ke posisi duduk dari pada yang tidak
mendapatkan pijat bayi. Perkembangan motorik kasar merupakan gerakan fisik yang
membutuhkan keseimbangan dan koordinasi antar anggota tubuh, dengan menggunakan otot-otot besar, sebagian atau seluruh anggota tubuh. Pada
bayi usia 6 bulan ke atas otot-otot rangka sudah menguat sehingga bayi dapat melakukan gerakan motorik kasar tersebut Suhartini, 2007.
Kemampuan motorik kasar sangat diperlukan dalam perkembangan dipergunakan untuk persiapan perkembangan selanjutnya pada usia 6
bulan otak bayi mengalami pertumbuhan dan perkembangan lebih baik
pada area motorik yang utama dalam kemampuan mengedalikan berbagai gerakan dan aktivitas fisik lainnya Widodo dan Herawati, 2008.
Bayi yang mendapatkan stimulasi terarah dan teratur seperti pijat bayi akan lebih cepat berkembang dibandingkan dengan bayi yang kurang
atau tidak mendapat stimulasi. Karena pijat bayi dapat meningkatkan sirkulasi darah sehingga suplay oksigen ke seluruh tubuh dapat teratur.
Selain itu, latihan juga meningkatkan stimulasi perkembangan otot dan pertumbuhan sel Chamida, 2009. Pijat bayi merupakan salah satu jenis
stimulasi taktil. Stimulasi taktil adalah suatu jenis rangsangan sensori yang paling penting untuk perkembangan bayi yang optimal Soedjatmiko,
2006. Hasil penelitian ini dimungkinkan berkaitan pada gerakan pijat bayi di daerah punggung dimana posisi bayi ditengkurapkan dan dipijat dari
leher belakang sampai ke pantat, gerakan ini dapat menstimulasi bayi untuk mengangkat kepala. Berkaitan juga dengan gerakan pijat bayi di
daerah tangan yang menguatkan otot-otot pada lengan bayi sehingga bayi dapat menopang badannya ketika tengkurap sambil mengangkat dadanya.
Hasil dari kedua poin penelitian efektifitas pijat bayi terhadap perkembangan pada bayi usia 6 bulan khususnya gross motoric ini hampir
senada dengan riset yang dilakukan oleh Widodo dan Herawati 2008 yang menyatakan bahwa pemberian baby massage dapat mempengaruhi
dan merangsang proses perkembangan gross motoric pada kemampuan merangkak, pull to sit dan rolling dikarenakan pada kelompok eksperimen
lebih signifikan perkembangannya dibandingkan dengan kelompok kontrol. Hasil penelitian ini sesuai dengan riset sebelumnya juga yang
dilakukan oleh Inal dan Yildiz 2012 yang membuktikan bahwa bayi yang mendapatkan pijat bayi sedini mungkin akan mendapatkan
perkembangan yang lebih cepat dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan pijatan.
Berdasarkan pengamatan peneliti, gerakan pijat bayi dan tekanan yang diberikan oleh masing-masing ibu berbeda, sehingga ada beberapa
bayi yang tidak mendapatkan gerakan yang sudah diberikan karena anak menolak dengan cara menangis serta meronta ketika gerakan diberikan.
Karena gerakan pijatan pada bayi yang menolak tidak dapat dipaksakan oleh ibu untuk melakukan gerakan tersebut. Sehingga ada 1 responden
yang tidak dapat melakukan gerakan motorik kasar tersebut. 2.
Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Bayi Antara Kelompok Intervensi dan Kelompok Kontrol
a. Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Berat Badan Bayi
Pada penelitian ini, rata-rata hasil pertumbuhan berat badan bayi yang mendapatkan perlakuan pijat bayi adalah 395,83 gram dengan
standar deviasi 78,214, sedangkan yang tidak mendapatkan perlakuan pijat bayi rata-ratanya adalah 304,17 gram dengan standar deviasi
72,169. Berat badan bayi kelompok kontrol dalam penelitian juga mengalami peningkatan berat badan sesuai usia, namun kelompok
intervensi yang mendapatkan pemijatan rutin oleh orang tua mengalami peningkatan berat badan lebih besar. Sehingga rata-rata berat badan
bayi yang mendapatkan pijat bayi lebih berat dibandingkan dengan rata- rata berat badan bayi yang tidak mendapatkan pijat bayi. Didapatkan