Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan Berat Badan Bayi
Penelitian lainnya yang dilakukan oleh Kristanto 2008 yang mendapatkan hasil uji beda mean dengan t= 0,006 yang ditarik
kesimpulan terjadinya peningkatan tinggi badan yang signifikan pada bayi yang diberikan terapi sentuhan berupa pijat bayi dibandingkan
dengan bayi yang tidak mendapatkannya. Perbedaan penelitian ini dengan yang dilakukan oleh Kristanto adalah durasi waktu penelitian.
Penelitian ini dilakukan 4 minggu dimana proses pengukuran panjang badan dilakukan pada awal sebelum intervensi dan sesudah 4 minggu
setelah intervensi, sedangkan waktu penelitian yang dilakukan oleh Kristanto adalah selama 6 minggu, pengukuran panjang badan bayi
setiap minggunya. Pertumbuhan panjang badan terjadi karena perubahan tulang rawan
menjadi tulang keras. Dimana osteoblas dan osteoklas berperan dalam proses pembentukan tulang, keduanya bekerja secara bertolak belakang
osteoblas memicu pertumbuhan tulang, sedangkan osteoklas menghambat pertumbuhan tulang agar tercapai proses pembentukan
tulang yang seimbang. Pembentukan tulang keras berasal dari tulang rawan kartilago yang berasal dari mesenkim. Kartilago memiliki
rongga yang akan terisi oleh osteoblas sel-sel pembentuk tulang. Osteoblas membentuk osteosit sel-sel tulang. Setiap satuan sel-sel
tulang akan melingkari pembuluh darah dan serabut saraf membentuk sistem havers. Matriks akan mengeluarkan kapur dan fosfor yang
menyebabkan tulang menjadi keras. Sehingga diharapkan pada awal pertumbuhan bayi osteoblas lebih banyak terbentuk dari pada osteoklas.
Osteoblas dan osteoklas dipengaruhi oleh hormon pertumbuhan growth hormon.
Hormon pertumbuhan growth hormon yang mempengaruhi pertumbuhan tulang pada bayi dapat dirangsang melalui terapi pijat
bayi yang diberikan menyebabkan diskresikannya serotonin. Dalam fisiologi pijat bayi disebutkan bahwa serotonin yang disekresikan oleh
sistem saraf dalam hipotalamus akan meningkatkan kecepatan sekresi hormon pertumbuhan yang pada akhirnya akan meningkatkan
pertumbuhan bayi termasuk tulang Rosalina, 2007. Sebagaimana yang dijelaskan dalam buku pedoman pijat bayi
Roesli 2013 bahwa pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu neurochemical beta-endhorphine. Sehingga bila
terjadi pengurangan sensasi taktil juga akan mengurangi pembentukan hormon pertumbuhan, karena menurunnya jumlah dan kepekaan dari
aktivitas ODC Ornithine Decarboxylase jaringan. Dimana ODC sebagai pemicu hormon pertumbuhan sangat berpengaruh terhadap
proses pertumbuhan yang tidak responsif terhadap hormon tertentu, melainkan hanya merespon secara aktif terhadap stimulasi. Sehingga
stimulasi sentuhan ataupun pijat bayi sangat membantu peningkatan responsif dari ODC.
Peneliti melihat perbedaan ini mungkin juga dapat dikarenakan oleh faktor pemenuhan nutrisi. Nutrisi dapat mempengaruhi
pertumbuhan panjang badan bayi dan mempengaruhi hormon pertumbuhan tersebut. Pertumbuhan panjang badan dalam penelitian ini
mungkin juga dapat dikarenakan oleh faktor genetik dari kedua orang
tua yang juga mempengaruhi pertumbuhan pada panjang badan bayi. C.
Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini terdapat beberapa keterbatasan, diantaranya
sebagai berikut:
1. Pendekatan terhadap faktor-faktor yang dapat mempengaruhi pertumbuhan berat badan dan panjang badan yang kurang, karena peneliti tidak
melakukan pemeriksaan riwayat pada pertumbuhan yang melibatkan faktor genetik dari kedua orang tua bayi.
2. Peneliti tidak melakukan penilaian pada jenis stimulasi lainnya yang mungkin diberikan oleh orang tua kepada bayi setiap waktunya. Sementara
masih banyak faktor lain yang dapat mempengaruhi perkembangan yang perlu diteliti seperti nutrisi pada bayi, karena peneliti juga tidak melakukan
penilaian pada pola makan dan minum sehari-hari pada bayi. 3. Kognitif orang tua yang berbeda-beda sehingga pengetahuan yang sudah
diberikan kepada orang tua oleh peneliti dalam aplikasi pelaksanaan pemberian pijatan juga berbeda-beda antar ibu satu dengan yang lain,
seperti tekanan dan gerakan yang mungkin diberikan oleh ibu kepada bayinya.
78
BAB VII
PENUTUP