Latar Belakang Efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6 bulan di Kelurahan Bintaro Jakarta

Beberapa penelitian terhadap pijat bayi memberikan hasil laporan terkait dengan manfaat pijat bayi seperti pijat bayi dapat meningkatkan berat badan, meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi bayi membuat bayi tidur lebih lelap, membina bonding attachmen antara orang tua dengan anak serta dapat meningkatkan produksi ASI ibu Roesli, 2013. Pijat bayi selain dapat membantu pertambahan panjang badan dan berat badan bayi juga dapat memberikan manfaat stimulasi untuk kematangan motorik kasar, motorik halus, sosial adaptif dan meningkatkan kuantitas tidur seorang bayi Inal Yildiz, 2012; Jin Jing et al, 2007. Manfaat dari pijat bayi mekanisme dasarnya fisiologi, yang terjadi antaralain karena Beta endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan, aktivitas nervus vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan makanan, aktivitas nervus vagus meningkatkan volume ASI, produksi serotonin meningkatkan daya tahan tubuh dan pemijatan dapat mengubah gelombang pada otak Roesli, 2013. Penelitian terkait dengan pijat bayi antara lain, penelitian oleh Jin Jing et al 2007 mendapatkan hasil bahwa pada bayi yang diberikan perlakuan pijat bayi dan latihan gerak, pertumbuhan dan perkembangan lebih cepat dibandingkan dengan bayi yang tidak diberikan pijat dan latihan gerak. Didapatkan hasil penelitian lain yang dilakukan oleh Inal dan Yildiz 2012 bahwa bayi sehat lahir cukup bulan yang mendapatkan tindakan pijat bayi perkembangan mental – motor lebih signifikan dibandingkan dengan kelompok yang tidak mendapatkan tindakan. Sedangkan penelitian yang dilakukan oleh Merineherta 2009 mendapatkan hasil ada pengaruh pijat bayi terhadap peningkatan berat badan bayi usia 3-6 bulan, yaitu terdapat perbedaan peningkatan yang signifikan pada bayi yang dilakukan pemijatan jauh lebih baik dari pada bayi yang tidak dilakukan pemijatan. Dari keseluruhan penelitian yang ada, menyimpulkan bahwa pijat bayi merupakan salah satu cara membantu proses pertumbuhan dan perkembangan anak serta sebagai bounding attachment antara ibu dan anak Moszkowski Stack, 2007. Fenomena yang terjadi di masyarakat saat ini masih banyak di temukannya anak –anak yang mengalami keterlambatan pada pertumbuhan dan perkembangannya Widodo Herawati, 2008. Fenomena ini terjadi karena banyak orang tua yang kurang memahami akan pentingnya proses serta tahapan pertumbuhan dan perkembangan pada anak mereka. Kondisi ini dapat dilihat, seperti seorang ibu yang tidak mengajak bayinya berbicara ketika sedang melakukan perawatan ataupun tidak memberikan latihan-latihan gerak pada kaki dan tangan bayi. Sehingga mereka kurang memberikan dan melakukan stimulasi sejak dini pada anak mereka Hurlock, 2002. Keterlambatan perkembangan anak dirasakan oleh orang tua ketika seharusnya anak usia 2 – 3 tahun yang seharusnya sudah mulai berbicara, namun hingga saat usia anak semakin bertambah melebihi dari usia untuk seorang anak dapat berbicara, hingga waktunya terlewati anak belum dapat berbicara seperti anak –anak lainnya, orang tua baru merasakan kekhawatiran dan menyadari bahwa anaknya mengalami keterlambatan pada pertumbuhan perkembangannya Widodo Herawati, 2008; Hurlock, 2002. Saat studi pendahuluan dilakukan, diambillah sampel sebanyak 15 bayi yang berusia 6 bulan saat bulan Februari yang berada di wilayah kerja dari puskesmas kelurahan Bintaro untuk dilakukan skrinning perkembangan menggunakan Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan KPSP. Didapatkan hasil sebanyak 11 bayi atau sebesar 73,3 bayi yang mengalami keterlambatan pada perkembangannya. Setelah dijumlahkan masing-masing pertanyaan yang ditanyakan tidak dapat dilakukan oleh bayi, pada poin nomor keempat untuk motorik kasar mengangkat dadanya menggunakan kedua lengannya sebagai penopang badannya saat telungkup 13 bayi atau 86,7 belum dapat melakukannya dan poin nomor kesepuluh saat posisi telentang tangan bayi dipegang lalu di tarik perlahan-lahan ke posisi duduk bayi seharusnya mempertahankan lehernya secara kaku, namun seluruh bayi belum dapat melakukannya. Poin nomor keempat dan kesepuluh pada penilaian KPSP untuk usia 6 bulan akan mempengaruhi perkembangan bayi selanjutnya. Bayi-bayi yang menjadi sampel studi pendahuluan secara fisik sehat, tidak mengalami gizi buruk, tidak kegemukan, tidak pernah mengalami kejang demam, tidak memiliki penyakit meningitis dan terlahir dengan kondisi yang sempurna secara fisik. Peneliti mendapatkan hasil dari wawancara saat studi pendahuluan dari ibu bayi yang menjadi sampel saat studi pendahuluan, 15 ibu atau 100 mengakui mereka tidak begitu mengerti apa yang penting saat diawal pertumbuhan dan perkembangan bayi. Ibu hanya beranggapan jika diberi ASI ataupun makanan tambahan saja cukup, namun untuk aspek perkembangannya tidak terlalu diperhatikan. Pengetahuan tentang manfaat dan pentingnya pijat bayi untuk bayi ibu kurang mengetahuinya. Dari latar belakang yang telah dipaparkan diatas, peneliti sangat tertarik untuk melakukan penelitian lebih dalam dan lanjut terkait mengenai efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 6 bulan di wilayah kelurahan Bintaro ini.

B. Rumusan Masalah

Masa bayi merupakan masa kritis dan keemasan pada awal kehidupan. Pada masa bayi inilah pertumbuhan dan perkembangan berlangsung dengan pesat. Pada saat studi pendahuluan di dapatkan bayi yang mengalami suspect keterlambatan pada perkembangannya. Dari data tersebut maka bayi memerlukan stimulasi, karena stimulasi penting untuk proses pertumbuhan dan perkembangan seorang anak. Berbagai stimulasi yang diberikan oleh orang tua ke anak dapat dilakukan dengan berbagai cara seperti melakukan pijat bayi terstruktur. Pijat bayi memberikan banyak manfaat untuk bayi dan orang tua terutama ibu. Dari penjabaran latar belakang dan studi pendahuluan saat awal akan melakukan penelitian hingga muncul rumusan masalah pada penelitian ini adalah bagaimana efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 6 bulan di Kelurahan Bintaro Jakarta.

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Umum

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas dari pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan pada bayi usia 6 bulan di Kelurahan Bintaro Jakarta.

b. Tujuan Khusus

1. Mengidentifikasi karakteristik responden bayi berdasarkan usia bayi. 2. Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan bayi saat awal penelitian sebelum diberikan intervensi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol. 3. Mengidentifikasi pertumbuhan dan perkembangan bayi sesudah diberikan perlakuan pijat bayi pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol tidak diberikan perlakuan pijat bayi. 4. Mengidentifikasi efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan berat badan, panjang badan dan perkembangan kemampuan mengangkat dada, mengangkat leher bayi sesudah intervensi pada kelompok eksperimen dengan pembanding kelompok kontrol.

D. Manfaat Penelitian

Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut untuk :

1. Bagi Orangtua

Penelitian ini dapat memberikan manfaat pengetahuan dan keterampilan mengenai stimulasi melalui praktek pijat bayi dan manfaat dari pijat bayi dalam rangka meningkatkan proses pertumbuhan dan perkembangan anak-anak yang dapat dilakukan oleh orangtua dan pengasuh selama perawatan di rumah. Sebagai masukan bagi orangtua agar dapat mengerti dan memahami pentingnya stimulasi bagi anak selama proses pertumbuhan dan perkembangan anak itu sendiri.

2. Bagi Perkembangan Ilmu Keperawatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah kualitas, wawasan dan sebagai aplikasi dari ilmu pengetahuan yang telah dipelajari dalam pendidikan keperawatan, terutama dalam bidang ilmu keperawatan anak terhadap praktik dari pijat bayi. Dapat memberikan informasi mengenai efektifitas dari pijat bayi sebagai stimulasi terhadap proses pertumbuhan dan perkembangan anak. Penelitian ini juga diharapkan menjadi bagian dari landasan dalam pengembangan evidence based bagi ilmu keperawatan itu sendiri.

3. Bagi Peneliti

Penelitian ini dapat dijadikan sebagai pertimbangan dan menjadi masukan tambahan bagi peneliti berikutnya yang ingin melakukan penelitian terkait dengan pijat bayi.

E. Ruang Lingkup Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian quasi eksperimen dengan pendekatan non randomized pretest-posttest with control group design yang dilakukan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. Penelitian eksperimen ini dilakukan sebagai cara untuk mengetahui efektifitas pijat bayi terhadap pertumbuhan dan perkembangan bayi usia 6 bulan di wilayah kelurahan Bintaro Jakarta. Metode penelitian ini dilakukan dengan cara memberikan pelatihan bagaimana cara menstimulasi anak melalui pijat bayi, booklet, lembar balik dan video langkah-langkah dari teknik pijat bayi kepada orang tua, mengumpulkan data, melakukan pengukuran berat badan, panjang badan sebagai aspek pertumbuhan dan penilaian aspek perkembangan dengan Kuesioner Pra Skrinning Perkembangan KPSP pada bayi yang diberikan perlakuan pijat bayi dengan yang tidak diberikan perlakuan pijat. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh bayi pada saat bulan yang sama telah berusia 6 bulan hingga 6 bulan 15 hari di wilayah kerja puskesmas kelurahan Bintaro. Waktu pelaksanaan penelitian ini berlangsung selama 30 hari pada bulan Juni hingga Juli 2014. 12 BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Bayi

1. Definisi Masa Bayi

Neonatus merupakan istilah untuk bayi saat bulan pertama setelah kelahiran. Masa bayi adalah periode dari saat lahir hingga berusia genap 1 tahun Gruendemann Fernsebner, 2006. Menurut Kasdu 2004 yang dikatakan bayi adalah individu yang berusia 0 hingga 1 tahun. Masa bayi merupakan kehidupan awal saat usia 18 bulan pertama Papalia dan Old dalam Akbar Hawadi, 2008. Masa bayi atau infancy adalah masa perkembangan yang pertama setelah dilahirkan hingga berusia 18 atau 24 bulan Santrock, 2003. Masa bayi merupakan waktu yang penting untuk kesehatan, pertumbuhan dan perkembangan bayi Public Health Agency of Canada, 2012. Masa bayi sebagai dasar untuk pertumbuhan dan perkembangan dari fisik, psikologis dan sosial seorang individu yang akan menapaki masa –masa berikutnya Mares, Newman Warren, 2011. Setiap bayi yang lahir ke dunia ini memiliki potensi yang harus dikembangkan sejak masa keemaasannya Soedjatmiko, 2006. Pada masa ini bayi masih sangatlah bergantung kepada orang tuanya maupun orang dewasa lainnya. Banyak aktivitas psikologis baru dimulai kemampuan bicara, mengatur

Dokumen yang terkait

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan di Kelurahan Bintaro Jakarta

1 27 140

Efektifitas Pijat Bayi Terhadap Pertumbuhan dan Perkembangan Bayi Usia 6 Bulan Di Kelurahan Bintaro Jakarta

1 5 140

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI UMUR 0-6 BULAN DI PUSKESMAS KARTASURA Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Umur 0-6 Bulan Di Puskesmas Kartasura.

3 7 13

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP KUALITAS TIDUR BAYI UMUR 0-6 BULAN DI PUSKESMAS KARTASURA Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi Umur 0-6 Bulan Di Puskesmas Kartasura.

0 11 17

PENGARUH PIJAT BAYI DENGAN AROMATERAPI TERHADAP FREKUENSI TIDUR BAYI USIA 0-4 BULAN Pengaruh Pijat Bayi Dengan Aromaterapi Terhadap Frekuensi Tidur Bayi Usia 0-4 Bulan.

0 1 16

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP PENAMBAHAN BERAT BADAN BAYI USIA LEBIH DARI 3 BULAN SAMPAI USIA 6 BULAN DI KELURAHAN PASIE NAN TIGO PUSKESMAS LUBUK BUAYA.

0 0 10

Parameter Perkembangan Bayi – Usia 6 Bulan

0 0 1

41 PENGARUH FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN (BERAT BADAN) BAYI USIA 1-3 BULAN DI DESA KARANGSARI DAN PURBADANA

0 0 12

PENGARUH PIJAT BAYI TERHADAP TINGKAT PEMENUHAN KEBUTUHAN TIDUR BAYI USIA 3-6 BULAN DI KECAMATAN SENTOLO KULON PROGO NASKAH PUBLIKASI - Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Tingkat Pemenuhan Kebutuhan Tidur Bayi Usia 3-6 Bulan di Kecamatan Sentolo Kulon Progo - DI

0 0 17

PERBEDAAN FREKUENSI PIJAT BAYI TERHADAP PERTUMBUHAN PADA BAYI USIA 0-12 BULAN DI SRIKANDI RUMAH BUNDA KOTA YOGYAKARTA

0 0 11