Latar Belakang Air PENDAHULUAN

1.2 Tujuan Dan Manfaat

1.2.1 Tujuan

Untuk mengetahui sejauh mana tingkat pencemaran pada air sungai belawan yang bertujuan untuk penangangan dan pemberian zat–zat yang dapat menghilangkan pencemaran tersebut supaya air yang akan didistribusikan memenuhi persyaratan secara mikrobiologi.

1.2.2 Manfaat

Agar dapat menambah wawasan penulis dalam melakukan pengujian tentang pencemaran mikrobiologi yang terdapat didalam air sungai belawan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air

Air merupakan kebutuhan yang sangat pokok bagi kehidupan. Semua makhluk hidup memerlukan air tanpa air tidak ada kehidupan. Kebutuhan air menyangkut dua hal: 1 air untuk kehidupan kita sebagai makhluk hayati, 2 air untuk kehidupan kita dalam berbudaya Mahida, 1984. Air sebagai sumber daya alam sangat penting dan mutlak diperlukan semua makhluk hidup, baik manusia, hewan dan tumbuhan. Air merupakan unsur utama dalam tumbuhan, tubuh hewan dan tubuh manusia. Air digunakan manusia untuk berbagai keperluan rumah tangga, pertanian, perikanan, industri, sumber energi, sarana transportasi dan tempat rekresi Manik, 2009. Rumus kimia dari air adalah merupakan perpaduan dua atom H hidrogen dan satu atom O oksigen dengan formula atau rumus molekul H 2 O. Air yang berada dialam ditemukan dengan wujud padat, cair, dan gas. Pada tekanan atmosfer 76 cm- Hg dan didinginkan sampai 0 . Dalam keadaan normal murni, air bersifat netral dan dapat melarutkan berbagai zat. Air akan pecah menjadi unsur H dan O pada suhu 2500 Manik, 2009. Air mungkin saja terlihat jernih, tidak berbau dan tidak berasa tetapi tidak aman untuk diminum. Air yang baik untuk diminum ialah air yang bebas mikroorganisme penyebab penyakit dan zat kimia yang merusak kesehatan. Air mengalami polusi dan tidak dapat diminum ialah air yang mengalami pencemaran oleh mikroorganisme atau zat–zat kimia Peleczar, 1988. Perairan alamiah dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Air atmosfer, air yang terkandung dalam awan dan dipresipitasikan sebagai hujan, salju atau hujan batu es 2. Kumpulan air seperti danau, kali dan laut 3. Air dibawah permukaan tanah di daerah yang semula pori tanahnya serta ruang didalam dan diantara batu–batunya jenuh dengan air Irianto, 2006. 2.2 Sumber Air 2.2.1 Air Permukaan Air yang mengalir di permukaan bumi akan membentuk air permukaan. Air ini, mendapat pengotoran selama pengalirannya. Pengotorannya seperti lumpur, batang– batang kayu, daun–daun, kotoran industri dan sebagainya. Pengotoran terjadi secara fisik, kimia dan bakteriologi biologi sehingga menyebabkan kualitas air permukaan menjadi berbeda–beda Waluyo,2009. Air permukaan sangat mudah terkena pencemaran air sehingga untuk menghilangkan kontaminan air tersebut diberi perlakuan atau di didihkan sebelum diminum Peleczar, 1988. Air permukaan dibagi menjadi air sungai dan air rawa atau danau. Air sungai mempunyai derajat pengotoran yang tinggi sekali. Air sungai mengalami proses yang panjang agar dapat digunakan sebagai air minum sedangkan air danau kebanyakan berwarna yang disebabkan oleh zat–zat organik yang telah membusuk. Pembusukan dapat menyebabkan kadar Fe dan Mn semakin tinggi demikian pula kelarutan oksigen menjadi sangat berkurang sampai mencapai keadaan anaerob Waluyo,2009. Air danau atau air tawar biasanya ditumbuhi alga pada permukaannya. Pengambilan air rawa sebaiknya pada kedalaman yang tengah agar endapan Fe dan Mn tidak terbawa demikian juga dengan alga dan lumut yang ada di permukaan Waluyo,2009.

2.2.2 Air Tanah

Air tanah secara umum terbagi menjadi 1. Air tanah dangkal Air tanah dangkal terjadi akibat proses penyerapan air dari permukaan tanah. Lumpur dan bakteri akan tertahan sehingga air tanah dangkal terlihat jernih tetapi banyak mengandung zat–zat kimia garam–garam terlarut karena melalui lapisan tanah yang memiliki unsur-unsur kimia tertentu untuk masing-masing lapis tanah. Air tanah dangkal memiliki kedalaman sampai 15 meter. 2. Air tanah dalam Air tanah dalam terdapat pada lapis rapat air yang pertama. Pengambilan air tanah dalam lebih sulit daripada air tanah dangkal. Kualitas air tanah dalam lebih baik daripada air tanah dangkal karena terjadi penyaringan yang lebih sempurna terutama untuk bakteri. Susunan unsur-unsur kimia tergantung pada lapis-lapis tanah yang dilalui. Kualitas air tanah dalam masih sedikit dipengaruhi oleh perubahan musim