Metode Pengolahan Kimiawi Pengolahan Air .1 Metode Pengolahan Fisik

2. Disinfeksi Disinfeksi bermaksud membunuh bakteri patogen yang penyebarannya melalui air, seperti bakteri penyebab typhus, kolera, disentri, dan lain-lain. Metode tersebut merupakan salah satu cara untuk membunuh bakteri patogen, karena ada 3 cara yaitu: - Cara kimia, yaitu dengan cara penambahan bahan kimia - Cara fisika, yaitu dengan pemanasan dengan air, sinar ultraviolet - Cara mekanis, yaitu dengan pengendapan bakteri berkurang 25 – 75. Klor memiliki beberapa kualitas yang mendukung penggunaannya dalam persediaan air. Keunggulan klor adalah senyawa bakterisida yang sangat efektif bahkan bila digunakan dalam konsentrasi 1 ppm. Disamping itu klor juga cukup stabil tanpa adanya bahan organik yang berkelebihan dan cukup murah Volk,w dan Margaret, F.W. 1989. Ozon merupakan suatu senyawa pengoksidasian yang kuat, juga desinfektan air yang efektif, tetapi mahal. Ozon mempunyai kelebihan terhadap klor karena menghilangkan rasa yang tidak dikehendaki, tetapi harganya membatasi penggunaan yang praktis pada saat ini. Selain itu ozon tidak mempunyai efek anti mikroorganisme yang terus – menerus seperti klor Volk,w dan Margaret, F.W. 1989. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam menentukan cara yang akan dipilih, yaitu: - Daya kekuatan dalam membunuh mikroorganisme patogen, misalnya bakteri, virus, protozoa, dan cacing - Tingkat kemudahan dalam memantau konsentrasi di dalam air - Kemampuan dalam memproduksi residu yang akan berfungsi sebagai pelindung kualitas air pada sistem distribusi - Kualitas estetika warna, rasa, bau dari air yang didesinfeksi - Teknologi pengadaan dan penggunaan yang tersedia - Faktor ekonomi Waluyo, 2009.

2.4.3 Metode Pengolahan Khusus

1. Menghilangkan Rasa dan Bau Rasa dan bau disebabkan oleh gas-gas terlarut, zat-zat organik hidup, zat-zat organik yang membusuk, limbah industri dan klorin, baik sebagai residu atau dalam gabungan dengan fenol atau bahan-bahan organik yang membusuk. Aerasi, adsorpsi, dan oksidasi adalah beberapa metode yang telah dipergunakan untuk menghilangkan rasa dan bau 2. Menghilangkan Besi dan Mangan Metode yang digunakan untuk menghilangkan besi dan mangan, penambahan bahan-bahan kimia dan pengendapan serta filtrasi, filtrasi melalui zeolit mangan, dan pertukaran ion, namun metode yang paling banyak digunakan untuk menghilangkan besi dan mangan adalah metode oksidasi dan presipitasi Linsley dan Joseph, 1985.

2.5 Pencemaran Air

Penetapan standar air yang bersih tidak mudah, air yang bersih tidak ditetapkan pada kemurnian air akan tetapi didasarkan pada keadaan normalnya, apabila terdapat penyimpanan dari keadaan normal maka hal ini berarti air tersebut telah mengalami pencemaran. Air dari mata air dipegunungan apabila lokasi pengambilan yang berbeda akan menghasikan keadaan normal yang berbeda pula. Air yang ada dibumi ini tidak pernah terdapat dalam keadaan murni bersih tetapi selalu ada senyawa atau mineral unsur lain yang terlarut didalamnya. Hal ini tidak berarti bahwa semua air dimuka bumi ini tercemar. Air hujan mengandung SO 4 , Cl, NH 3 , CO 2 , N 2 , C, O 2 dan debu Air dari mata air mengandung Na, Mg, Ca, Fe, O 2 Wardhana, 1995. Pencemaran didalam air diklasifikasikan menjadi: 1. Ionik dan terlarut 2. Non ionik dan tak terlarut 3. Gas –gas Pencemaran tersebut digolongkan menjadi dua golongan tergantung pada positif dan negatif. Pencemaran non ionik dan tak larut sering kategorikan menurut ukurannya dan sebagai terapung jika mereka mengendap atau sebagai koloidal jika tak dapat mengendap. Warna dan bahan dapat diklasifikasikan baik sebagai ionik dan terlarut maupun sebagai non ionik terlarut maupun sebagai non ionik tak terlarut tergantung pada sifat molekulnya Linsley, R dan Joseph B, 1979.

2.6 Golongan Air

Penyediaan sumber air bersih harus dapat memenuhi kebutuhan masyarakat karena persediaan air bersih yang terbatas memudahkan timbulnya penyakit di masyarakat. Volume rata–rata kebutuhan air setiap individu per hari berkisar antara